AlBin (35). Ngidam

7.4K 621 14
                                    

     
Difase kehamilannya yang memasuki usia dua bulan, Leona sama sekali tidak mengalami masalah apapun. Ada satu, masalahnya Albian terlalu mencintainya mungkin? Sampai-sampai pria itu yang ngidam bukannya Leona.

    
Leona harus mengurus pak tua yang cosplay jadi bayi itu setiap hari, ketiga anaknya hanya bisa menggelengkan kepalanya pasrah saat melihat ayah mereka muntah setiap pagi dan malam.

   Albian berterima kasih kepada Allah karena telah memberikan Leona untuknya, namun! Namun ... Namun! Albian selalu dihantui rasa takut kalau suatu waktu Leona akan meninggalkannya.

     
Albian sekarang menjadi lebih manja, dia selalu menginginkan sesuatu disaat itu juga dan berakhirlah Leona harus menemaninya kemanapun dan jam berapapun itu.

   Albian tambah menangis kejer saat ketiga anaknya mengompori dirinya, dia lagi takut malah di ledekin kan nggak lucu.

"Udah ..., Kamu mau apa lagi? Mau makan ayam sambil kayang lagi atau makan ikan sambil dangdutan?" tanya Leona sambil mengusap-usap punggung Albian yang masih gemetar.

"Kamu nggak akan ninggalin aku kan?" Albian balik bertanya dengan wajah yang sudah sembab karena banyak sekali nangis.

"Hayoooo ..., Daddy ..., Mami capek ngurus daddy hayooo ...," ledek Liam yang tiba-tiba berdiri dibelakang mereka berdua.

"Hayoooo ..., Haha tak tahu," timpal Arcelio dan Harris dengan wajah dibuat-buat.

"Kalian kalo nggak masuk ke kamar, mami suruh kalian keliling komplek pake sempak," ancam Leona yang langsung membuat ketiga iblis itu lari terbirit-birit.

"Kamu nggak ninggalin saya kan? Iya kan?" Tanya Albian yang kembali menangis dalam pelukan Leona.

"Nggak ... Cup ... Cup .... Don't cry baby," ucap Leona yang masih setiap mengusap-usap punggung lebar Albian.

"Tiba-tiba aku pengen kamu pake lingerie," cicit Albian yang menyembunyikan wajahnya di leher jenjang Leona.

Leona mendengus geli sambil memutar bola matanya malas, "baby yang mau atau kamu yang sangean?" Sepertinya Leona harus berkata vulgar agar otak suaminya menjadi encer se-encernya.

Bukannya menjawab, Albian justru tertawa kecil sambil mengangkat dua jarinya membentuk huruf V dan tak lupa dengan tampang muka watados.

---------

    
Jika difase awal kehamilan, Albian yang mengidam dan membuat Leona keteteran. Kini gantian Leona yang mengidam dan membuat Albian keteteran dengan permintaan diluar nalar sang istri.

    
Albian mondar-mandir sambil mengigit kuku jarinya, sedangkan Leona duduk menyilangkan kakinya sambil memakan kerupuk kulit disofa bersama Harris dan Jack yang berdiri dibelakang Leona.


  "Apa tidak ada permintaan lain?" tanya Albian dengan raut wajah memelas.

"Nggak ada," jawab Leona ketus.

"Yang lain ya? Masa yang itu, yang lain ya?" bujuk Albian sambil memeluk lengan Leona yang sibuk memasukan kerupuk kulit kedalam mulutnya.

"Daddy cuma cali gitu aja nggak bisa," ejek Harris yang langsung membuat Albian geram.

"Anak kecil diam," ketus Albian dan dibalas juluran lidah mengejek dari sang anak.

Albian kembali memasang muka memelas dan nada manja agar mendapatkan belas kasihan dari snag istri, "Yang lain ya? Ya? Ya?"

"Nggak mau, pokoknya mau itu," jawab Leona dengan nada tegas tanpa menatap wajah Albian.

Albian berdiri lalu meraup wajahnya kasar, "Dimana saya cari tukang baju yang jualan naga? Mana botak lagi kepalanya," tanya Albian yang mulai frustasi dengan permintaan nyeleneh Leona.

Albian siap jika Leona meminta keliling dunia, beli mall, atau sepuluh ronde setiap malam. Tapi yang ini? Astaghfirullah .... Albian anak baik yang sabar dan tidak pelit.

Terakhir kali ia harus masuk penjara karena Leona menginginkan Albian mencuri mangga dan ditangkap polisi.

Untung polisinya bisa diajak kong kalikong sama Albian, itu masih aman ada yang lebih parah yaitu dimana Albian harus pergi membeli martabak pukul satu dini hari. Bukan masalah martabaknya bukaaaaan ... Masalahnya itu Albian harus pake daster warna pink, dan penjual martabak itu harus botak minimal seganteng Taehyung dan sepintar Namjoon. Ini namanya pembunuhan berencana terhadap suami sendiri.

"Gimana kalo kita tour dunia aja?" usul Albian yang langsung dijawab gelengan kepala oleh Leona.

Leona mengusap-usap perut buncitnya dengan wajah sedih dan berkata, "Lihat baby, dia sudah tidak sayang kita lagi."

"Nggak ... Saya sayang kok, sayaaaaaang banget malahan, tapi itu-"

"Padahal dulu bilangnya siaga, siap antar jaga. Bulshit dasar congor bebek," sela Leona cepat, "Om Jack, lihat dia nggak sayang aku lagi." Leona mengadu pada Jack yang tengah menahan tawanya.

"Benar, t-tuan sangat kejam!" sahut Jack yang langsung menutup mulutnya agar tidak tertawa kecil melihat drama kecil didepannya.

"Jangan jadi kompor dong!" sewot Albian yang melemparkan kerupuk kewajah Jack.

"Baby, ayo kita cari daddy baru yang lebih perhatian," ucap Leona yang masih setia mengusap-usap perut buncitnya.

"Hallis mau ikut!" seru Harris senang.

"Jangan dong! Nggak gitu konsepnya, sayaaaaaang!" sahht Albian yang mulai frustasi sendiri.

"Om Jack, mau nganter Leona sama Harris kan?" tanya Leona dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Tentu, saya siap mengantarkan anda kemanapun," jawab Jack sambil menunduk hormat.

"Hey! Majikanmu itu siapa?!" tanya Albian dengan nada ketus dan siap memberikan bogeman mentah diwajah Jack.

"Tentu saja, tuan dan nona," jawab Jack sambil tersenyum manis kearah Albian, lebih tepatnya senyum mengejek. Kapan lagi coba? Lihat tuannya frustasi, lihat tuannya nangis kejer, terus lihat tuannya pakai daster sama roll rambut.

"Potong gaji kau!" sungut Albian dengan raut wajah yang tidak bersahabat.

"Yaudah deh ganti," celetuk Leona yang langsung membuat senyum Albian mengembang, "Cariin kelapa sawit yang ada degan didalemnya,"

Sederet kalimat yang mampu membuat Albian ingin tenggelam di Palung Mariana, "Cekik saya LEONAAAA!!" Jerit Albian yang sudah pasrah dan tidak tau harus apa lagi.

---------

   

Naughty Mother [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang