AlBin (5). Pengantin Bar-bar

17.8K 1.2K 76
                                    

Halo ngen 🤟😎 jangan lupa berak...

Vote komen follow ya njeng 🔪...
________




Disinilah Leona berada, Halaman belakang rumah bersama dengan Albian yang tengah menatapnya tajam, jangan kira Leona akan takut pada tatapan itu big no dia akan balas dengan tatapan yang lebih tajam.

"Langsung ngomong aja, gue nggak ada waktu buat ladenin, om," ujar Leona memecah keheningan.

"Saya mau kamu menerima lamaran saya," kata Albian to the point.

Leona mendengus geli, ia menatap Albian dari atas kebawah dengan senyum miring. "Gue? Terima lamaran om? Big no! Om bukan tipe gue."

Albian berjalan maju kearah Leona, gadis itu refleks mundur saat alarm bahaya berdering nyaring di kepalanya,"Om! Mundur! Gue bisa pukul om sekarang!" Seru Leona panik sambil terus mundur.

Albian tak mengindahkan perkataan Leona, ia tetap berjalan maju sampai akhirnya Leona terhimpit antara tembok dibelakang dan dirinya. Ekspresi ketakutan gadis ini nampak lucu di mata tajam Albian, ia nampak seperti kucing yang tengah waspada terhadap predator yang akan memangsanya.

"Awas aja kalo om berani macem-macem, gue potong titid Lo," ancam Leona sambil menatap tajam Albian.

Bukannya takut Albian justru tertawa kecil, Leona terpesona dengan keindahan ciptaan Tuhan yang ada di depannya.

'Astaghfirullah, tahan!! Jangan sampe Lo grepe-grepre Om Albian!'

Albian tersenyum miring, "Terpesona hmm?"

Leona menggeleng cepat, "Om! Om jangan deket-deket gue, gue takut khilaf terus grepe-grepre lo mampus nggak mau tanggung jawab gue!" Jawab Leona panik sambil mendorong tubuh Albian.

Albian mencekal tangan kecil Leona, ia mendekat dan mengikis jarak diantara keduanya.

Cup...

Albian mencium ujung bibir Leona, gadis mencerna kejadian beberapa detik lalu, saat ia tersadar ia langsung meninju perut Albian dengan keras.

"BASTARD!!!"

BUAGH!

"Om pikir gue apaan?! Gue bukan cewek murahan yang kalo dicium cowok cuma mengerjabkan matanya lucu ya anjing!" bentak Leona dengan nafas memburu.

Albian meringis sambil memegangi perutnya, ia tak menyangka kalau tenaga gadis ini lumayan besar. Albian menggigit bibir bawahnya, ia sangat suka ekspresi wajah Leona barusan, oh astaga ia harus mati-matian menahan sifat binatangnya saat melihat Leona tadi.

Leona mengusap bibirnya kasar, "Bibir gue itu cuma untuk suami sah gue, om jangan deket-deket gue dan jangan berharap gue suka sama om!" katanya sambil menekan beberapa kata.

Albian kembali mendekati Leona dan langsung mengunci kedua tangan Leona keatas dan membuat Leona panik.

"Kau mau terima atau ku tanam saham dalam rahimmu," ancam Albian dengan aura mencekam, "kali ini aku tidak main-main,Nona. Dengarkan, aku melakukan ini karena putraku bukan karena aku menyukai mu."

Leona membalas tatapan mata Albian, ayolah dia bukan gadis lemah yang kalau ditatap tajam akan menciut.

"Ada syarat yang harus Lo setujui, kalo lo setuju oke gue setuju," jawab Leona.

Albian tersenyum puas dalam hatinya, ia langsung saja mengangguk tanpa tahu apa syarat yang dikatakan Leona.

"Gue kasih syarat itu sesudah acara pernikahan."
______

Naughty Mother [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang