AlBin (19). Tua-tua drama

9.6K 1K 121
                                    

  

    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


    

Leona dan kedua anaknya melaju membelah jalanan kota yang ramai, mereka melaju dengan kecepatan sedang sambil bernyanyi saat mendengar lagu-lagu yang diputar oleh Leona.

CKIIITTT!!! DUAGH!

"Adohhhh!" Harris dan Leona sama-sama mengusap keningnya yang membentur dashboard mobil dengan kuat, mereka menatap tajam Liam yang tiba-tiba menge-rem mendadak.

"Kalo mati jangan ajak-ajak dong!" seru Harris kesal.

"Tautuh! Mana gue belom ketemu sama Jaemin, Taehyung malah mau diajak cod sama malaikat maut," timpal Leona dengan nada ketus, "bahaya tau rem mendadak kaya gitu, jangan ulangi lagi," tegur Leona sambil menjewer telinga Liam.

"Ma-maaf aku nggak sengaja, a-ad-aduhh, udah dong," rengek Liam sambil memegangi tangan Leona yang masih bertengger di telinganya, "Ar, itu ada Ar!" Liam menunjuk kearah sebrang jalan raya.

Leona menyipitkan matanya dan menatap lima orang pemuda yang nampak sedang beradu mulut dengan sengit. Salah satu diantaranya ada Arcelio si anak tengah yang paling nggak bisa Leona pahami.

"Ngapain mereka? Bagi-bagi sembako kah?" tanya Leona penasaran.

"Kita halus ikutan nih, sembako glatis!" Imbuh Harris dengan mata berbinar-binar, dia ini paling suka dengan barang gratisan dan juga barang dengan diskon yang tinggi. Kecil-kecil begini kalau nawar nggak ada otak.

Liam memutar bola matanya jengah, dua manusia ini benar-benar memiliki otak dan pemikiran yang sama.

"Anak pembawa sial mulai marah guys,"

"Uuu ..., Takutnya, Hahahaha!!"

"Aduhh, kasian banget. Udah ibunya meninggal eh dapet ibu tiri yang nggak perduli Bwaha!"

Arcelio mengepalkan tangannya erat, sedangkan Ardi temannya tengah mengusap-usap punggung remaja itu agar dia bisa mengontrol emosinya.

"Sabar ..., Anjing kalo gonggong emang gitu," ujar Ardi sambil tersenyum remeh kearah Kevin dan teman-temannya.

BUGH!

      
Kevin tiba-tiba meninjau pipi Arcelio sampai dia jatuh menimpa tubuh Ardi. Ia segera bangkit dan membalas pukulan Kevin dengan lebih keras. Akhirnya, perkelahian antar remaja itu tak terelakkan lagi. Tiga lawan dua, tapi tentu saja Kevin bukanlah tandingan bagi Arcelio.

Kevin memegangi perutnya sambil menahan sakit, pukulan Arcelio tidak main-main.

PLAK!

"Beraninya kamu memukul anak saya!" bentak seorang wanita paruh baya, dia menampar pipi Arcelio dua kali sampai bercap jari lima.

"Anak tante duluan yang mulai, dia jelek-jelekin keluarga Arcelio. Wajar kalo dia marah!" bela Ardi.

"Dasar! Anak-"

Naughty Mother [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang