AlBin (15). rencana cerai

11.5K 1K 55
                                    

 .    

Albian membulatkan matanya tak percaya, ia sangat terkejut bahkan tercengang melihat ruangannya saat ini, beruntung ia bisa mengendalikan ekspresi wajahnya jadi ia tetap terlihat cool padahal aslinya shock berat.

    
Sedangkan, sang pelaku malah cengengesan dan memasang wajah polos tanpa beban dan dosa hidup. Bocah kecil itu berlari memeluk Albian sambil tertawa menampilkan gigi kecilnya yang imut.

"Halo, Daddy," sapa Harris yang kini sudah dalam gendongan Albian.

"Kau kesini dengan siapa?" tanya Albian sambil mencubit hidung Harris gemas, mereka lalu menghampiri Leona yang duduk lesehan diatas karpet.

"Diantal sama Abang Liam, abang lagi ke toilet sebental katanya," jawab Harris.

" lNa, ini ruangan Tuan lo apain?" tanya Jihan berbisik di telinga kiri Leona.

Leona yang tadinya sibuk membuat pesawat kertas langsung menoleh kearah Jihan, "Biar ada suasana baru, ruangannya suram bener jadi ngeri," jawab Leona lalu melanjutkan kegiatannya.

"Nyonya, anda tidak boleh seenaknya mengubah warna ruangan Tuan besar, apalagi dengan warna pink," tegur Siska yang masih mengamati ruangan Albian.

"Yaudah, besok ganti aja jadi polkadot. Iyakan, Mami?" usul Harris yang turun dari gendongan Albian dan memeluk Leona dari belakang.

"Weheee ..., Tos dulu kita,braderr!"

"Sawagg!" sahut Harris sambil membuat gaya tangan 🤘

"Swag bukan Sawagg." Albian membenarkan perkataan Harris yang melenceng.

    Siska meremas ujung roknya, ia merasa malu saat tidak ada yang menanggapi perkataannya tadi. Ia menatap Leona dengan tatapan yang sulit diartikan, tak lama ia pamit undur diri disusul oleh Jihan dibelakangnya.

"Tu orang napa dah? Suka sama lo kali, om," ujar Leona sambil menatap kepergian Siska beberapa saat lalu.

"Kamu cemburu?" tanya Albian dengan mata berbinar-binar dengan mendekatkan wajahnya ke wajah Leona.

Leona mendorong wajah Albian menjauh lalu menggeleng pelan, "Kalo om suka nggak apa-apa kok, dengan begitu kita bisa cerai dengan damai," jawab Leona.

     
Albian langsung menatap tajam kearahnya, ia paling tak suka jika Leona mengatakan kata-kata itu. Ia tak akan membiarkan Leona pergi dari kehidupannya, ia akan mematahkan kaki gadis itu jika itu terjadi.

   Bagaimana dengan mengawetkan tubuhnya menjadi boneka? Sepertinya itu jauh lebih baik.

"Mami jangan bilang gitu, Hallis ndak suka. Nanti Hallis ndak punya mami lagi telus Hallis diejek lagi," celetuk Harris sambil memandang Leona sendu.

Hati mungiel Leona terseontel saat melihat tatapan melas bocah jahanam didepannya ini, " Kalo Lo bisa maling dengan gaya yang gue ajarin, bisa dibicarakan ..." Jawab Leona sambil mengusap-usap kepala Harris.




  Bersambung ⚠️

Maaf pendek, lagi buru-buru nanti lanjut lagi ngoghey para pembaca sekte sesat☺️

Naughty Mother [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang