AlBin (14). Albian ekhem

13.9K 937 70
                                    

  

"Semangat, Al."  Albian menyemangati diri sendiri, ia segera turun kebawah dengan memakai celana bola dan kemeja pendek yang tiga kancing bajunya tidak ia kancingkan.

Sengaja.

Albian menatap Leona dan Harris yang tengah beradu mulut, lalu ada Arcelio yang memvideokan dan Liam sebagai kompornya.

"Kamu nanyea?" tanya Harris dengan nada mengejek.

"Udah tau pake nanya lagi, gue gibeng lo mampus!" sungut Leona sambil menggulung kemejanya sampai ke lengannya.

"Gibeng aja gibeng," sahut Liam mengompori Leona.

"Abang dipihak siapa sih? Tadi bela Hallis sekalang bela mami!" tanya Harris dengan nada kesal.

Tak lama Arcelio menyenggol lengan Leona dan mengkode lewat ekor matanya, Leona menoleh ia menjatuhkan rahangnya saat melihat penampilan Albian sekarang.

"Itu bapak lo?" tanya Leona berbisik dengan wajah yang masih syok.

"Itu juga suami lo," jawab Liam dan Arcelio bersamaan.

"Ekhem ..., Ayo makan dan jangan ada yang berisik," kata Albian.
__________

 

Leona, Albian dan Harris duduk diruang keluarga sambil menonton televisi sambil memakan camilan yang sempat ia beli di supermarket sebelum mereka pulang ke rumah. Arcelio sudah masuk kedalam kamarnya untuk mengerjakan pekerjaan rumah atau pr, sedangkan Liam pergi nongkrong bersama teman-temannya.

 
Albian merapatkan duduknya kearah Leona yang tengah mengusap rambut Harris, bocah itu tiduran dipaha Leona dan membuat Albian iri.

"Jangan aneh-aneh, gue bisa pukul om sekarang juga," ancam Leona sambil menatap tajam Albian yang juga tengah menatapnya.

"Saya nggak aneh-aneh kok," jawab Albian sambil menyandarkan kepalanya di bahu Leona, "Mau nyender, boleh?"

Leona memutar bola matanya jengah, tak lama ia mengangguk kecil dan kembali fokus pada filmnya. Harris mendongak dan menatap Daddy-nya dengan tatapan heran, kenapa pak tua ini menatapnya dengan tatapan kesal pikirnya.

"Om jangan ndusel-ndusel dileher gue, geli tau," kata Leona kesal saat Albian dengan sengaja mengendus dan mendusel-dusel dilehernya.

Albian cemberut, ia malah semakin gencar mengendus dan mendusel dileher Leona yang mulus dan wangi bunga itu, "Na, Leona," panggil Albian dengan nada serak dan berat.

"Apaan sih?" ketus Leona.

"Isshhh!! Kenapa kamu nggak mau perkosa saya?" tanya Albian sambil menggembungkan pipinya dan menatap kesal Leona yang tengah terbengong-bengong.

"Fix! Om udah gila," sahut Leona sambil menggelengkan kepalanya.

"Ayo pelkosa Daddy! Semangat mami galak!" seru Harris semangat dan bangkit dari tidurnya.

"Anjir! Astagfirullah, gue nggak mau ngerusak anak orang, gue masih polos," jawab Leona sambil memijit pelipisnya saking pusingnya dengan kelakuan dua laki-laki disampingnya ini.

"Papayyy ..., Hallis mau bobok dikamal, semangat ya!" seru Harris sambil tersenyum lebar sebelum akhirnya ia berlari kelift dan masuk kedalam kamarnya.

"Leona, ayo hiks," rengek Albian dengan wajah yang dia buat seimut mungkin.

"ASTAGHFIRULLAH! Lo kenapa nangis?" tanya Leona panik sekaligus kaget melihat wajah Albian yang sudah dibanjiri oleh air mata.

"Hiks, badan saya sakit semua hiks," cicit Albian sambil kembali mendusel dileher Leona dan menghirup aroma tubuh Leona yang menjadi candunya.

Naughty Mother [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang