AlBin (18). Jemput Liam

9.6K 1K 71
                                    

Leona dan Harris tengah duduk di atas kap mobil sambil menunggu Liam pulang sekolah. Liam tadi menelfon minta di jemput karena motornya disita pihak sekolah, Liam ketahuan hendak bolos tadi maka dari itu motornya di sita.

"Lama amat, panas nih." Ujar Leona sambil mengipasi wajahnya dengan tangannya.

"Mam, lapel nih. Makan yok," ajak Harris yang duduk disamping kanan Leona.

"Heh! Lo udah makan barusan, mau makan lagi? Meledak ini nanti perutnya," jawab Leona sambil menusuk-nusuk perut Harris yang buncit itu. Perutnya sudah sebesar semangka tapi dia masih lapar?

Harris menepis tangan Leona dari perutnya, "Sakit lohh... Nanti kempes gimana? Mama mau ganti?" Ketus Harris.

"Heleh ... Kalo-"

"Cupu!"

Leona tak melanjutkan kata-katanya, dia menoleh kesamping dimana para anak-anak remaja tengah berkumpul mengerubungi dua orang pemuda yang tengah bersitegang.

"Ketua Beatles sekarang udah cupu, masa minta jemput mami hahahaha," ejek pemuda berambut pirang.

"Daripada lo, nggak diperduliin emak. Miris," balas Liam sengit, pemuda itu tersenyum remeh kearah pemuda berambut pirang yang bernama Juna.

Juna menggeram marah, ia melayangkan sebuah pukulan kewajah Liam namun pemuda itu bisa menghindarinya dengan sangat mudah.

"Cuma emak tiri aja bangga, oh atau jangan-jangan dia jalang ayah Lo? Hahaha." Pemuda itu tertawa terbahak-bahak dengan wajah mengejek.

Liam mengepalkan tangannya erat, entahlah ia merasa tidak terima saat Leona direndahkan oleh Juna si musuh bebuyutannya.

"Kalian bertiga itu anak pembawa sial, terus sekarang anak pembawa sial ini punya ibu jalang, bwahahaha!"

"Kayaknya ayahnya suka mainin cewek deh bos."

DUAGH!

"Ngomong sekali lagi," desisnya tajam sambil menginjak dada Juna dan seorang temannya tadi.

Bukan Liam, tapi Leona. Gadis itu tidak trima dikatai jalang oleh bocah ingusan macam mereka, belum lagi mereka dengan lancangnya mengatai suami dan anak-anaknya. Liam dan para siswa disana kaget saat melihat Leona yang datang lalu menendang ketua Aetos sampai jatuh tersungkur.

"SIALAN! SIAPA LO?!" bentak Juna.

"Bos!" Ketiga temannya berlari dari kejauhan hendak membantu bos-nya yang tengah di injak oleh Leona, wanita itu menatap mereka dengan tatapan tajam sampai mereka menghentikan langkahnya dan diam ditempatnya.

"Bantuin gue sialan!" geram Juna yang mencoba memberontak.

"Mam, lepasin kasian," pinta Liam sambil menarik tubuh mungil Leona, gadis itu mundur dan berdiri ditengah-tengah Liam dan Harris.

Juna berdiri dan hendak menghajar Leona, tapi dia kalah cepat karena Leona langsung menendang perutnya sampai pemuda itu terpental jauh.

"Siapa dia?" tanya Leona dengan nada dingin, ia berjalan mendekati Juna yang berusaha bangkit dan menahan rasa sakit di perutnya.

"Gue Juna, ketua dari Aetos kenapa?" Jawab Juna nyolot, "Oh, Ini jalang ayah-"

DUAGH!

"Sialan! Lo cuma jala-"

BUGH!

"Anak pembawa sia-"

DUAGH

BUGH!

PLAK!

Tak lama seorang guru bertubuh gendut datang menghampiri mereka, guru itu nampak terkejut saat melihat kondisi Juna yang memprihatinkan.

"Apa yang anda lakukan," guru itu membantu Juna berdiri, ia lalu beebalik dan menatap Leona. "N-nona Leona?"

"Kalo sampe besok belum ada surat permintaan maaf dari orang tuanya, gue bakal tutup sekolah ini," ujar Leona dingin.

Guru itu langsung gemetar ketakutan, sekolah ini adalah milik ayah Leona yang berpindah kepemilikan menjadi milik Leona, gadis itu sudah membuat peraturan ketat terutama tentang bullying, dia sangat membenci hal itu.

"Dan lo," Leona menunjuk kearah Juna yang gemetar, "sekali lagi lo gangguin anak gue, habis lo sama gue. Yang boleh bikin mereka nangis cuma gue," sambung Leona dengan nada ketus.

Liam menarik tangan Leona lembut,"Ma, ayo pulang gue laper."

"Nanti dong, jangan ganggu suasana serem, lagi keren ini gue malah Lo gangguin," jawab Leona sambil mencubit perut Liam.

"Nanti lanjut lagi, laper nih gue nanti gue traktir soto kang ujang deh," bujuk Liam.

"Oke, awas lo ngibul, gue slebew lo nanti." Leona lalu menggendong Harris dan berjalan dengan gaya angkuh.

"Minggil, pangelan dan latu kelen mau lewat," ujar Harris sambil memakai kaca mata hitam.

"Wehe,  anak gue nih," kata Leona bangga sambil ber-tos ria dengan Harris.

"Bos, tukeran emak yok. Seru keknya kalo emak Lo jadi emak gue," ujar Alland sambil menepuk pundak Liam.

"Emaknya gaul, gue jadi iri huhuu," ujar si kembar sedih sambil saling berpelukan.

"Angkat aku jadi adek mu!" seru Jeselyn sambil menggoyangkan lengan Liam kesana kemari dengan nada manja.

"Dih, ogah," jawab Liam ketus.

"WOY! MAU MAKAN KAGA?!" seru Leona yang sudah didalam mobil.

"LAPEL WOY LAPEL!" Imbuh Harris yang melongok keluar jendela sambil menekan-nekan klakson mobil dengan kakinya.

"Gue duluan," pamit Liam kepada teman-temannya, ia langsung berlari kecil kearah mobil Leona dengan ssnyum mengembang.







Bersambung ⚠️

Maaf agak pendek, roh jahat lagi sibuk buat proses penerbitan buku 🙂

Anjay slebew 😭 gue aja kaga percaya apalagi kalian🙂

Anjay slebew 😭 gue aja kaga percaya apalagi kalian🙂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Naughty Mother [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang