Dibulan kesembilan, perut Leona sudah semakin besar hingga membuat wanita itu sulit untuk bergerak bebas. Untung mertua dan kedua neneknya senantiasa ada disampingnya untuk menemaninya di hari menjelang persalinan.
Namun, sebuah berita duka datang menghampiri mereka.
Putra kedua mereka Arcelio mengalami kecelakaan dijalan raya. Taxi yang dinaikinya mengalami rem blong dan menabrak pembatas jalan. Bagian depan mobil itu ringsek, keduanya dilarikan ke rumah sakit oleh pengendara dan orang-orang sekitar yang sempat melihat kejadian naas tersebut.
"Leona jangan lari ..., Nak, pelan-pelan sayang," tegur Sarah yang panik saat calon ibu itu berlari disepanjang lorong rumah sakit.
"Sayang, jangan lari nak. Nanti kamu bisa sakit," tegur kedua neneknya yang ikut panik melihat perut Leona mendal-mendal karena berlari.
"Leona awas!" seru Albian panik saat Leona hampir jatuh tersungkur karena tersandung kakinya sendiri.
"Mami, jangan kaya gitu lagi. Aku khawatir," ujar Liam yang berhasil menangkap tubuh Leona.
"Maaf," kata Leona yang kini sudah beralih kedalam pelukan sang suami. Jantung Albian hampir copot saat melihat istrinya lari dan hampir terjatuh tadi.
"Gimana keadaan Lio?" tanya Leona khawatir.
Albian mengusap kepala Leona dan menghapus jejak air mata istrinya, "Dia nggak terluka parah, paling cuma patah tulang," jawab Albian enteng.
"Cuma?! Kamu gila?" Leona bertanya dengan nada kesal.
"Sabar sayang, sabar. Anak kita nggak selemah itu kok, dia aja pernah jatuh dari lantai dua dan masih hidup." Albian berusaha menenangkan Leona yang mulai naik pitam.
"Sayang!" bentak Leona.
"Daddy, bukan gitu cara nenangin mami," ujar Liam yang membawa Leona kedalam pelukannya, "Udah ya mami, Lio anak kuat dia pasti baik-baik aja. Mami jangan sedih nanti Lio sedih kalo lihat mami kaya gini," tutur Liam.
--------
Albian dan sekeluarga dibuat senang saat mendengar kabar Arcelio baik-baik saja, remaja itu juga sudah sadar sepenuhnya. Hanya saja kaki dan tangannya di gips, tidak ada luka yang parah mungkin hanya lebam dibeberapa bagian saja.
Albian menarik nafas lega sambil memeluk putranya, namun dirinya dibuat panik kembali saat Leona merasakan sakit yang hebat di bagian perutnya.
Leona langsung dibawa ke ruangan operasi saat dokter mengatakan Leona akan melahirkan sekarang.
Albian nangis kejer? Jelas. Ia sangat takut saat mendengar suara jeritan Leona didalam ruang operasi itu. Leona tengah bertaruh nyawa untuk mengeluarkan jabang bayi yang mereka buat semalaman penuh.
Gibran yang mendengar suara teriakan putrinya itu juga ikut takut, ketakutan terbesarnya adalah melihat putrinya kesakitan.
Albian nangis kejer sambil mengencangkan bacaan do'a agar anak dan istrinya selamat. Liam, Harris dan Arcelio tak kalah takut mendengar suara itu, mereka bahkan merasa ngilu dan tidak bisa membayangkan bagaimana sakitnya itu. Mereka terlalu takut untuk membayangkan hal itu.
Ooeee .... Oeekkk .....
"Alhamdulillah!" Mereka semua langsung bernafas lega dan mengucap syukur saat mendengar suara tangisan bayi itu.
Seorang dokter wanita keluar dari rungan operasi dengan raut wajah yang senang dan sedih.
"Selamat, bayinya perempuan," ujarnya.
Albian langsung melebarkan senyumnya saat mendengar perkataan sang dokter, namun ia kembali dijatuhkan saat mendengar perkataan dari dokter itu.
"Namun, saya mohon maaf karena sepertinya Allah lebih menyayangi nona."
Tubuh mereka kaku, para wanita itu langsung jatuh terduduk saking shock dengan kabar yang baru saja ia terima. Sarah langsung pingsan ditempat, ketiga putra Albian menangis dan meraung didalam pelukan sang kakek.
"DOKTER JANGAN BERCANDA!" bentak Albian yang menarik kerah baju dokter wanita itu, "Istri saya masih hidup!"
Gibran diam, matanya menatap pintu itu dengan tatapan kosong. Darus yang melihat keterdiaman menantunya langsung memeluk pundak Gibran.
"Jangan bengong, pasti ini nggak bener." Darus mencoba berpikir positif, namun tak ayal ia juga ikut takut.
"Cantiknya papa ingkar janji," gumam Gibran yang menangis tanpa suara.
Jack dan Bima menahan tubuh Albian yang memberontak minta dilepaskan, ia marah, sedih kecewa tidak tau perasaan apa yang ia rasakan sekarang.
"ISTRIKU MASIH HIDUP! ISTRIKU MASIH HIDUP!" Raung Albian dengan derai air mata yang sudah membanjiri wajah tampannya.
"DOKTER! TOLONG!"
Bersambung ⚠️
Kaga update paket habis papayyy
Gue bilek:
KAMU SEDANG MEMBACA
Naughty Mother [REVISI]
Humor"Semangat buat pelkosa daddy, mama galak!" "Anjing si bocil!" _______ DICARI! Laki-laki tampan, nan macho, kekar tegap berisi burungnya gede buat anak gadis saya Syarat dan ketentuan; Sabar ( Soalnya anak saya jelmaan setan), Banyak duit dan Royal...