AlBin (33). Saingan baru?

7.3K 654 58
                                    

   Vote ya njeng, pencet tu tanda bintang dipojok🗿

Jangan sampe ginjalmu yang ku pencet 🗿

(눈‸눈)

Leona pulang larut malam, ia membuka pintu mansion dengan sangat perlahan agar tidak membangunkan siapapun.

  Ia berjalan mengendap-endap menuju kamarnya, langkahnya terhenti saat sebuah lengan kekar melingkar di pinggang rampingnya dan memeluknya dengan erat.

 Leona bisa merasakan deru nafas hangat dari pria yang memeluknya itu, "Baru pulang, dari mana saja?"

"Rumah papa, emang kemana lagi?" Leona membalikan pertanyaan.

Pria itu nampak terkekeh geli lalu membalikkan tubuh kecil Leona yang hanya sebatas telinganya itu, "Mami bikin kami khawatir."

Leona mengerjabkan matanya beberapa kali melihat pria ah tidak remaja yang memeluknya ternyata bukan Albian melainkan Liam anak tirinya.

"Hihhhh, ngapain peluk-peluk? Nafasmu bau jigong, sikat gigi sana," ujar Leona sambil mendorong punggung Liam.

"Aku nungguin mami, tadi daddy juga nunggu tapi daddy terus tidur soalnya nggak kuat matanya udah ngantuk," jawab Liam yang masih berjalan didepan Leona.

"Iya tau, udah sekarang cuci muka gosok gigi terus tidur. Inget besok sekolah," titah Leona yang hendak masuk kedalam lift.

"Masa Liam nggak dapet kiss selamat malam?" Protes Liam sambil memanyunkan bibirnya.

"Udah gede jangan manja, udah sana tidur!" sungut Leona sambil menguap kecil.

Liam menggeleng cepat sambil memeluk erat lengan Leona, "Kiss dulu, yang lain dapat kiss kok Liam nggak?"

Dengan sangat terpaksa, Leona mencium kedua pipi Liam agar pemuda itu berhenti merengek dan segera pergi ke kamarnya sendiri, jujur Leona sangat lelah dan sangat mengantuk sekarang.

Leona dan Liam menggunakan jalan terpisah, jika Leona menggunakan lift maka Liam menggunakan tangga biasa.

Leona membuka pintu kamarnya dengan perlahan, kamarnya sudah gelap itu berarti tandanya Albian sudah tidur. Leona melemparkan tas miliknya ke sembarang arah lalu merebahkan dirinya diatas kasur.

"Leona, sudah pulang?"

"Belom, masih dijalan," jawab Leona dengan mata yang sudah terpejam.

"Mandi dulu baru tidur, saya sudah buatkan susu hangat," kata Albian yang meletakkan handuk diatas kepala Leona.

Leona duduk dan menguap lebar sambil menatap Albian yang membawakan segelas susu cokelat.

"Om, bukannya udah tidur ya?" tanya Leona yang duduk didepan meja rias dan meminum susu buatan Albian.

"Belum, saya dari tadi diruang kerja ngecek dokumen sambil nunggu kamu pulang kok. Terus habis itu saya masuk ke kamar lalu eek," tutur Albian yang membuat Leona mengernyit heran.

"Kata Liam tadi om udah tidur," ujar Leona yang sudah menghabiskan susu itu, "Emhhh, manis tapi agak aneh deh rasanya."

"Kadaluarsa mungkin," celetuk Albian yang membuat Leona langsung menatapnya horor.

"Om kasih gue susu kadal kambing? Eh Kadu ..., karawar ..., kadaluarsa! Nah sudah bener nyebutnya."

"Bercanda doang, mana tega saya kasih kamu susu kadaluarsa," jawab Albian dengan raut wajah sok tersakiti, "saya buatkan itu dari susu bubuk kesukaan kamu plus saya tambah dari sumbernya," jelas Albian.

Naughty Mother [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang