Sesuai ramalan cuaca dari peramal terkenal roh jahat malam harinya kota Jakarta diguyur hujan lebat dengan angin kencang. Para orang tua sudah kembali kerumahnya masing-masing, untuk Gibran pria itu tinggal bersama orang tua Ayumi sampai mentalnya kembali sehat.Bagaimanapun, Ayumi adalah istrinya kehilangan seorang istri sangat berat baginya. Kini pria itu menyandang status duda beranak satu dan bercucu tiga.
"Kan aku dah bilang daddy nggak usah masak, gosong kan wajannya!" seru Liam marah sambil menodongkan sendok kayu ke Albian.
"Daddy tuh duduk diem sambil ngupil aja sana!" usir Arcelio.
"Tau tuh," timpal Harris dengan nada tak kalah kesal.
"Salah wajannya, kenapa dia gosong? Wajannya murahan beli lagi besok ah." sanggah Albian karena tidak terima disalahkan.
Leona tertawa terbahak-bahak melihat pertengkaran antara anak dan ayah itu, ini semua bermula saat Albian ngotot ingin membuat nasi goreng untuk makan malam.
Awalnya semua berjalan lancar, tapi saat Albian menumis bumbu ia menggunakan api yang terlalu besar. Dengan santainya, Albian malah ikut menonton Coco melon bersama Leona dan anak-anak di pantry.
Lima menit kemudian, Liam langsung melihat wajan Albian saat mencium bau gosong. Remaja itu kaget saat melihat wajannya sudah gosong.
Wajannya memang gosong tapi sambalnya masih mentah.
"Nggak bisa masak sok-sokan mau masak," cibir Arcelio sinis.
"Biar Liam aja yang masak, lihat nih chef Liam masak," ujar Liam dengan nada sombong.
Liam memotong sayuran dan bumbu-bumbu dengan dangat lihai, kedua adiknya juga ikut membantu mencuci sayuran atau sekedar merecokinya.
"Gosong, fufufufufu ...," ejek Leona.
"Diamlah," sungut Albian sambil memalingkan wajahnya ke sembarang arah karena malu dan kesal.
Tiga puluh menit kemudian, sop ayam spesial buatan Liam, dan kedua adiknya sudah siap dihidangkan.
"Silahkan dinikmati," ujar Liam sambil meletakkan mangkuk didepan Leona dan tersenyum miring ke arah Albian.
Ketiga bocah itu bersedekap dada dan memandang remeh Albian yang tengah melotot kearah mereka.
"Kalian masak sop pake kencur kah?" tanya Leona yang tengah terbatuk ringan.
Arcelio dengan sigap memberikan Leona segelas air putih untuk menghentikan batuknya.
"Kencur? Nggak, kita pake kunyit, jahe,teruuuss ...," Liam mencoba mengingat bumbu yang ia masukan kedalam sop tersebut. Leona berdiri dan berjalan pincang kearah dapur, ia mengambil sesuatu dan kembali duduk ditempatnya.
"Mana jahe mana kencur?" janta Leona sambil meletakkan seruas jahe dan kencur.
Ketiga bocah itu nampak berpikir sejenak dan mengamati kedua benda yang sangat mirip itu, "Ini jahe dan ini kencur," jawab Liam percaya diri.
"Salah bego, kebalik dodol. Astagfirullah cumi goreng," sahut Leona frustasi, pantas saja rasa sop buatan Liam aneh.
"Lah? Masa? Inikan jahe nah ini lengkuasnya," ujar Liam kaget.
"Ini bukan lengkuas, ini jahe astagfirullah," jawab Leona pasrah.
"Pffttt- sok-sokan masak bumbu dapur aja nggak tau," ejek Albian.
"Daripada daddy, masak wajannya gosong sambelnya mentah," balas Arcelio tak terima.
"Yang wajannya gosong tapi sambelnya nggak mateng diem aja!" sahut Liam sinis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Naughty Mother [REVISI]
Humor"Semangat buat pelkosa daddy, mama galak!" "Anjing si bocil!" _______ DICARI! Laki-laki tampan, nan macho, kekar tegap berisi burungnya gede buat anak gadis saya Syarat dan ketentuan; Sabar ( Soalnya anak saya jelmaan setan), Banyak duit dan Royal...