Rajin kali aku update :)
Chapter ini didedikasikan kepada kalian untuk bebas mencak-mencak pada Kayra.
Btw, ini 2000 kata, jangan lupa vote dan commentnya!
Happy reading!
*
*🌊
El membuka matanya ketika mendengar suara langkah kaki dari luar kamarnya. Ia segera bangkit dari duduknya, masih mengenakan mukena yang baru saja ia pakai untuk shalat Subuh.
Wanita itu keluar kamar, melihat Alva yang menuruni anak tangga terburu-buru. Dengan cepat El mengikuti Alva yang sudah keluar rumah. Pria itu mengeluarkan mobilnya dari garasi dan menekan klakson agar satpam membuka pagar.
"Mas Alva!" Panggil El. Wanita itu tak mengerti mengapa Alva pergi tiba-tiba di jam 5 pagi seperti ini.
Tidak mungkin berangkat bekerja di pagi buta seperti ini, kan? Bahkan langit pun masih gelap.
Sedangkan Alva melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata menuju apartemen Kayra. Ia baru saja mendapat telepon dari Kayra bahwa Kevin mendatangi apartemen Kayra, ingin menerobos masuk.
10 menit kemudian Alva telah tiba, ia segera menuju unit apartemen Kayra. Dirinya menekan bel berkali-kali, dirinya begitu khawatir dengan Kayra.
Pintu terbuka, Kayra segera memeluk erat tubuh Alva, ia menangis terisak didalam pelukan Alva, membuat Alva mengusap punggung Kayra dan membawanya masuk ke dalam apartemen setelah itu menutup pintu kembali.
"Hey, tenang, sayang."
"Aku takut, Va. Gak tau kenapa dia bisa tau kode akses unit apartemen aku, dia hampir masuk ke dalem apartemen, dia mau perkosa aku."
Mendengar itu membuat rahang Alva mengeras, sebisa mungkin ia menahan emosinya dihadapan Kayra, karena kondisi Kayra sedang tak baik-baik saja, ia tahu itu.
Rambut perempuan itu berantakan, wajahnya penuh air mata, tubuhnya gemetaran ketakutan. Melihat kondisi Kayra seperti ini membuat hati Alva terasa sakit.
"Va, jangan pergi."
"Hm, aku gak kemana-mana, Kay."
Ia membiarkan Kayra menenangkan diri didalam dekapannya, mereka tak membuka percakapan, sampai Alva merasa tubuh Kayra sudah tak bergetar, wanita itu sudah tenang. Dengan perlahan Alva melepaskan pelukan mereka.
"Va.."
"Sebentar, aku buatin kamu teh hangat." Alva begitu perhatian, itu karena Alva sangat menyayangi Kayra. Pria itu menuju dapur, membuatkan teh hangat untuk Kayra.
"Makasih, Va." Kayra menerima secangkir teh hangat lalu meneguknya. Alva tersenyum tipis seraya mengusap kepala Kayra sebelum kembali duduk disebelah Kayra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thallasophile
RomanceTentang perjodohan Alvarendra Zeeshan, seorang CEO muda berusia 26 tahun, tampan yang memikili segudang pesona. Siapa yang tidak menyukai Alva? Setiap perempuan pasti menyukai Alva, tetapi Alva telah dijodohkan dengan perempuan pilihan Kakeknya, El...