Update lagi!
Banyak yang nanya, kok El sabar banget? Untuk saat ini El masih sabar, gak tau deh nanti😌
Happy reading!
*
*🌊
Suasana sarapan sangat hening, Alva sibuk menghabiskan makanannya sedangkan El sibuk memperhatikan Alva, tetapi tatapannya terlihat kosong, ia tengah memikirkan sesuatu.
"Mas Alva, El boleh tanya?" Alva tak menanggapi.
"Semalem Mas Alva beneran lembur di kantor?"
"Mas Alva?"
Brak!
El terkejut ketika Alva menggebrak meja makan, pria itu menatap mata El sangat tajam, "kamu bisa diam?"
Gadis itu mengerjapkan mata dan menunduk, "maaf, Mas."
Alva beranjak dari kursinya, membuat El segera mengikuti Alva untuk mengecup tangan pria itu sebelum pria itu berangkat.
"Mas, tunggu. El belum cium tangan Mas Alva."
Tetapi Alva tetap tak berhenti, ia segera masuk ke dalam mobilnya dan pergi begitu saja. El menghela napas panjang, ia kembali masuk ke dalam untuk membersihkan piring kotor. Bahkan, makanan Alva belum sempat habis.
****
Siang hari, Juan mendatangi rumah Alva karena ia mendapat perintah Alva untuk mengambil dokumen yang tertinggal di rumah. Pria itu berpas-pasan dengan El yang menuruni anak tangga.
"Bu El," sapa Juan dengan sopan.
"Ada apa Pak Juan?"
"Panggilnya cukup Juan, Bu. Saya diminta Pak Alva untuk mengambil dokumen yang berada di ruang kerjanya. Saya permisi, Bu." Juan segera masuk ke ruang kerja Alva untuk mencari dokumen yang Alva minta.
Saat Juan sudah keluar, El kembali bertanya, "Juan, boleh saya tanya satu hal?"
"Silakan, Bu."
"Apa semalem Mas Alva lembur di kantor? Karena Mas Alva baru pulang jam 3 pagi."
Juan terdiam, ia bingung harus menjawab apa. Jika ia berkata jujur, pasti Alva akan marah padanya. Tetapi jika ia berbohong, ia kasihan pada El.
"Mohon maaf, Bu. Saya tidak tau, karena saya sudah pulang lebih awal dari jam kepulangan kantor."
"Oh, begitu ya."
Polos sekali El ini, langsung percaya begitu saja? Dalam hati Juan merasa sangat bersalah sekali, ia telah berbohong pada gadis lugu seperti El.
"Saya permisi, Bu. Pak Alva sudah menunggu."
"Juan, sebentar." El berlari menuju dapur, beberapa menit kemudian ia kembali dengan membawa dua kotak makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thallasophile
RomanceTentang perjodohan Alvarendra Zeeshan, seorang CEO muda berusia 26 tahun, tampan yang memikili segudang pesona. Siapa yang tidak menyukai Alva? Setiap perempuan pasti menyukai Alva, tetapi Alva telah dijodohkan dengan perempuan pilihan Kakeknya, El...