Senang sekali karena sekarang udah lumayan banyak yang vote. Harus selalu vote dan comment supaya aku rajin update ya guys!🫶🏻
Happy reading!
*
*🌊
Sore ini El sudah diperbolehkan pulang setelah 2 minggu lamanya ia dirawat inap dirumah sakit. Rasanya El sudah mual karena setiap hari mencium bau obat dan antiseptik yang sangat tajam di indera penciumannya.
Alva pulang dari kantor lebih awal, karena ia ingin membantu El menyiapkan barang-barang kepulangannya. Pria itu membantu memasukan barang-barang El ke dalam tas besar, lalu menyerahkannya pada Juan untuk dibawa ke mobil.
"Setelah ini kita makan dulu, gimana?" Tanya Alva, karena pria itu tak sempat makan siang tadi.
"Boleh."
Alva mendorong kursi roda El menuju lobby, ia menghiraukan tatapan pengunjung rumah sakit yang tertuju padanya, mungkin karena Alva terlalu tampan? Alva masa bodoh.
Juan sudah siap di lobby dengan mobil Alva, membuat El hendak bangkit berdiri, tetapi Alva menahannya, pria itu membopong tubuh El yang membuat El seketika terkejut. Wanita itu malu karena saat ini seorang perawat dan dua orang satpam tengah menatap dirinya.
"Mas, turunin El."
"Sstt, diam."
"Terima kasih, Suster." Alva berbicara pada perawat tersebut, membuat perawat itu tersenyum tipis, "cepat pulih Bu El."
Setelah itu mereka masuk ke dalam mobil, Alva memakaikan El sabuk pengaman, lalu dirinya ikut masuk ke dalam dan memakai sabuk pengaman pula. Mobil yang dikendarai Juan pun berlalu dari pekarangan rumah sakit.
"Mampir ke Restoran dulu, Ju."
"Baik, Pak."
Alva menoleh menatap El yang tengah memandang jalanan, ia mengambil tangan El yang berada diatas pangkuan wanita itu, lalu mengecupnya, membuat El menoleh dan mengernyit. Alva hanya tersenyum kecil. Kejadian itu tak luput dari pandangan Juan karena pria itu ikut melirik melalui kaca mobil, dan Juan tersenyum melihatnya.
Ia ikut senang karena Alva sudah membuka hati untuk El.
Sesampai di Restoran, lagi-lagi Alva membopong tubuh El, Juan mengikutinya dibelakang. Ia terkekeh ketika melihat El yang tampak memberontak dalam gendongan Alva sedangkan Alva tetap berjalan santai memasuki Restoran.
"Ikut makan, Ju." Alva mempersilakan Juan untuk ikut makan bersamanya dan El.
Juan pun duduk di kursi, ia memperhatikan Alva dan El yang tengah melihat menu. Setelah itu Juan memanggil pelayan, mereka memesan makanan dan minuman mereka.
"Mas, El mau tanya, boleh?"
"Hm?"
"Saat janin El dikeluarkan, apa yang terjadi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Thallasophile
RomanceTentang perjodohan Alvarendra Zeeshan, seorang CEO muda berusia 26 tahun, tampan yang memikili segudang pesona. Siapa yang tidak menyukai Alva? Setiap perempuan pasti menyukai Alva, tetapi Alva telah dijodohkan dengan perempuan pilihan Kakeknya, El...