Chapter 42 - Little Angel

50.5K 4.3K 433
                                    

Happy reading!

*
*

🌊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌊

Alva membuka matanya, ia mengeratkan pelukannya pada El yang masih tertidur. Tetapi pria itu merasakan sesuatu yang berbeda. Akhirnya Alva mengecek tubuh El, dan benar saja, suhu tubuh El cukup tinggi.

"El?" Panggil Alva seraya mengusap pipi El.

"Hm?" Sahut El dengan mata yang masih terpejam.

"Kamu sakit, El? Badan kamu panas." El mengerjapkan mata, ia juga merasakan tubuhnya tak enak badan, tetapi El tetap menggeleng, "El gak apa-apa, Mas."

Alva melepaskan pelukannya, ia beranjak dari ranjang untuk mencari kotak P3K. Mengambil alat pengukur suhu tubuh, lalu ia mengukur suhu tubuh El. "Gak apa-apa gimana? 38 derajat, kamu demam. Kita ke rumah sakit sekarang."

"Jangan, Mas. Kamu kan mau ke Singapura, El gak mau ganggu pekerjaan Mas Alva."

"Aku gak peduli apapun selain kamu, El. Ayo kita ke rumah sakit."

"Mas, El gak apa-apa, cuma demam biasa. Kayaknya kecapean, 2 hari yang lalu kan kita hujan-hujanan." El mengubah posisinya menjadi duduk, lalu ia memeluk tubuh Alva yang juga tengah duduk di pinggir ranjang.

"Nanti El gak ikut ke Singapura, ya."

"Lebih baik aku batalin pekerjaanku, El."

"Mas, jangan gitu. Mas Alva bilang ini proyek besar. Masa mau dibatalin cuma karena El? Cuma 3 jari kan? Jadi gak apa-apa El gak ikut ke Singapura, El bakal baik-baik aja kok disini."

"Tapi El.."

"Sstt.. pokoknya nanti Mas Alva tetep harus berangkat, tapi sebelum itu biarin El peluk Mas Alva seperti ini. I'm gonna miss you."

****

"Susi, untuk 3 hari kedepan kamu menginap disini, jaga El selama saya di Singapura. Kalau sampai El kenapa-napa, kamu tau sendiri akibatnya." Pesan Alva pada Susi yang tengah menundukan kepala.

"Baik, Pak Alva."

El terkekeh, ia mengusap bahu Alva, "jangan galak-galak dong, Mas. Mbak Susinya ketakutan."

Alva menghela napas, ia melingkarkan tangannya di pinggang El, membuat Susi angkat kaki dari sana. Karena ia tahu, sehabis ini majikannya pasti akan bermanja-manja, maka dari itu ia sadar diri untuk tidak melihat hal tersebut.

"Kamu benar gak mau ikut?" Tanya Alva sekali lagi, dan El tetap menggeleng, "El di rumah, biar Mas Alva fokus menyelesaikan pekerjaan."

Keduanya berpelukan, meresapi pelukan mereka karena 3 hari kedepan mereka tidak bertemu. Sejujurnya El juga enggan berpisah dengan Alva, tetapi mau bagaimana lagi, ia juga tak mungkin melarang Alva untuk bekerja ataupun ikut disaat kondisinya sedang tidak sehat, hal tersebut hanya akan mengganggu konsentrasi kerja Alva.

ThallasophileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang