Shaka menuruni tangga dengan terburu buru membuat Viona berdecak malas.
"Hati hati bang, emang ada apa sih kayak dikejar renternir aja"
Shaka terdiam sebentar "emm"
"Shaka ada piket kelas, iya piket kelas makanya berangkatnya harus pagi pagi" Kata shaka sambil menatap Viona."Yaudah, kalo gitu kebetulan Kia udah nungguin didepan" Ucap Viona sambil menata sarapan diatas meja makan.
Mendengar perkataan Viona membuat pupil mata Shaka membesar"Az-kia udah didepan?"tanya Shaka memastikan.Viona menatap shaka sebentar"iya dia udah dari tadi nungguin kamu"jawab Viona. "Gih berangkat katanya ada piket kelas"titah Viona yang membuat Shaka tersenyum malas lalu menarik kursi meja makan.
Viona mengreyit heran " Lho katanya ada piket kelas, kok ini nggak jadi berangkat?"tanya Viona penasaran lalu terkekeh senang.
Wajah Shaka berubah masam"nggak jadi, Shaka mau makan aja laper"kata shaka dengan malas.
Viona mengangguk setuju"yaudah biar mamah panggil Azkia biar ikut sarapan"
Viona meninggalkan Shaka yang masih mencebik kesal untuk memanggil Azkia.
"Kia, makan dulu yuk udah tante siapin" Ajak Viona yang diangguki oleh Azkia.
Azkia berjalan berdampingan dengan Viona mereka memang sangat akrab, kadang Shaka merasa iri karna jika ada Azkia Shaka seperti Anak tiri dimata mamahnya.
Azkia menarik kursi disebelah Shaka, setelah itu lalu muncul seoarang anak kecil umurnya sekitar empat tahun namanya kevin anak bungsu dari keluarga Bayanka.
Kevin berusaha menaiki kursi dengan susah patah, melihat itu Azkia jadi tak tega lalu membantu kevin untuk duduk di kursinya.
"Maacih kak Kia" ucap kevin yang diangguki semangat dari Azkia.
"Masama kevin"
Mereka tinggal menunggu kepala rumah tangga yang masih bersiap, sesaat kemudian Ryan (papah Shaka)datang lengkap dengan jas dan tas kantornya.
"Morning broo"kata Ryan lalu bertos ria ala laki laki bersama Shaka.lalu Ryan beralih kepada Kevin" Morning boy"ucap Ryan lalu mencium pipi gembul Kevin.
"Morning Kia" Ucap Ryan lalu bertos dengan Azkia.
"Morning juga om" Balas Azkia.Viona lalu mulai mencentongkan nasi kedalam piring Ryan, beserta lauk pauknya, setelah itu baru anak anaknya serta Azkia.
"Kia mau sama apa?" Tanya Viona dengan lembut.
Azkia terdiam sesaat"emm, Kia mau sama sayur aja tan"ucap Kia lalu diangguki oleh Viona.
Mereka mulai makan dengan khidmat tidak ada yang bersuara kecuali dentingan sendok dan garpu yang beradu dengan piring.
Selang beberapa saat mereka menyudahi makanya.
Lalu Shaka dengan terburu buru mengalami tangan kedua orang tuanya"Shaka pamit Assalamu'alaikum "pamit Shaka lalu berlari secepat mungkin dari meja makan.
Melihat itu, Azkia tidak tinggal diam, lalu iya berpamitan kepada Viona dan Ryan" Kia pamit Assalamu'alaikum "dengan secepat kilat Azkia menyusul Shaka.
Ryan dan Viona hanya tersenyum geli melihat sikap Shaka dan Azkia yang seperti main petak umpet.
" Shaka tungguin gw!!"teriak Azkia dari dalam rumah, ia menambah kecepatan larinya, didalam hati ia sangat berharap ada pintu doraemon yang bisa membawanya kemana saja.
Melihat, Shaka yang sedang menstater motornya Azkia langsung terburu buru menaiki motor besar milik shaka. Shaka berdecak karena motornya oleh gara gara Azkia yang menaikinya dengan terburu buru
KAMU SEDANG MEMBACA
SAKIA (YEONJUN YEJI) Revisi
Teen Fiction"Yang tidak ditakdirkan untukmu , akan menemukan caranya untuk menghilang" Memiliki sahabat yang menyukainya entah sejak kapan membuat Sakha terbebani. bayangkan saja wanita itu sudah seperti jelangkung yang menyamar sebagai manusia, kadang Sakha be...