Twenty eight

17 5 2
                                    

Annyeong.

Azkia berjalan santai bersama dengan zico sambil berlomba siapakah yang paling besar meniup permen karet.

Azkia menepuk kasar pundak Zico, kode agar melihat Azkia.

belum sempat Zico melihat balon tersebut sudah meledak tat kala Azkia tersedak saat beberapa murid menubruk punggungnya tak sengaja saat berlari dijalan.

Untung saja permen tersebut belum tertelan.

Azkia dan Zico kompak bertatap tatapan seraya menaikan sebelah alisnya.

"Menurut lo mereka kenapa pada lari lari?"tanya Azkia.

" Lo tanya kesiapa? Ke gue? Trus gue tanya kesiapa?".

Azkia menggeram tertahan lalu menjambak rambut zico, "makanya ayo ikut!".

Azkia berlari dengan menarik rambut Zico seperti menarik kambing yang akan dibawa pergi.

Sumpah mimpi apa dulu Zico punya sahabat iblis seperti Azkia ini.

dieprtengahan jalan ia dihadang oleh mahluk spesies yang sangat menjengkelkan! "Minggir nggak?".

" Kalo gue nggak mau!?"gio masih anteng ditempatnya berada.Azkia mendorong Gip dengan sekuat tenaga lalu menarik Zico agar berlari mengikutinya.

Azkia menerobos kerumunan yang memenuhi lapangan inti sekolah trisakti.

"What the fuck!" Azkia mengumpat saat melihat pemandangan di depanya.

"Zico zico!" Azkia berupaya meraih wajah Zico untuk ia pegang."apa?".

"Coba tampar gue!".

" Plakk!".bunyi yang amat renyah menerpa telinga azkia.

Azkia menganga tak percaya, "berarti gue nggak mimpi!?".zico menghela napas lelah oleh kelakuan Azkia, " Yang bilang lo lagi tidur siapa?".

Azkia tak kuasa berkata kata, ia menunjuk pemandangan di depanya menggunakan telunjuk yang sudah lemas lunglai, "berarti yang di depan itu nyata!!?" tanya Azkia dengan menggebu nggebu.

"Zico gw diselingkuhin" Azkia menitihkan air matanya saat sudah paham dengan kejadian di depanya.

Iya di tengah lapangan ada sepasang kekasih yang baru meresmikan hubunganya, dan pasti kalian sudah bisa menebak siapa orang yang membuat hati Azkia potek.

Azkia meninggalkan kerumunan tanpa sepatah katapun, "Anjingggg!" Teriak Azkia dari atas Rooftop untuk meluapkan segala bentuk emosinya yang sedari tadi ia tahan.

Azkia menyenderkan tubuhnya di tembok rooftop tersebut, "masa lo sama kita si ka!".

Cinta pertamanya sudah menemukan pasangannya, lalu Azkia harus belajar move on gitu?Azkia berfikir bila move on Azkia akan mendapatkan nilai telor mata kuning.

Azkia mengacak rambutnya frustasi, " Kenapa si lo nggak suka sama gue ka?gue yang selalu ada saat lo butuh,"Azkia meraung sendirian bak orang gila dipinggir jalan.

"Pffttt" Samar samar Azkia mendengar suara orang yang sedang menahan tawanya.

"Ohh ini yang dijuluki The queen of trouble
Maker, yang katanya suka buat onar?".Gio menatap lamat lamat wajah Azkia, " Keknya mereka buta deh!".

Azkia menatao tajam Gio dengan mata yang sembab karna menangis"mending lo keluar deh daripada gue jorogin dari atas sini!"ancam Azkia dengan suara seraknya.

Gio menatap remeh Azkia seolah tak takut pada ancaman Azkia, "coba aja kalo bisa"tantang Gio.

" Kok lo nggak sedih si?"tanya Azkia .

Gio menatap penuh tanda tanya"buat apa?".

"Ya secara keknya lo suka deh sama si mak lampir" Ucap Azkia seraya menarik baju Gio untuk menjadi tarikan untuk ia berdiri.

Sekarang posisinya mereka berdua sedang menatap bawah gedung, "gue nggak kaya lo!" Sarkas Gio membuat Azkia bungkam.

"Yang nggak ditakdirin buat lo akan punya cara buat pergi dari hidup lo,"

Azkia speechless dibuat Gio.

»»——⍟——««

Malamnya Azkia bergegas untuk pergi kerumah Shaka untuk dipintai penjelasan soal kejadian di sekolah.

"Tok tok tok tok!!" Azkia mengetuk pintu dengan tidak sabaran, dan tanpa disadarinya Azkia malah menggetok kepala Ryan.

"Ehhh! Maaf ya om Azkia nggak sengaja!" Kikuk Azkia kemudian menerobos masuk sebelum tuan rumah memperbolehkanya, persetan dengan tidak sopan tapi rasa kepo sudah berada di puncak.

"Assalamu'alaikum!".

Azkia langsung naik kekamar Shaka" Woy bukak!"Azkia bertriak tat kala pintu kamar Shaka dikunci.

"Iya sab-".

Azkia mendoronh Shaka masuk lalu mengunci pintunya" Jelasin"tuntut Azkia dengan menatap tajam Shaka.

Shaka mengedihkan bahunya acuh"ya seperti yang lo liat".

Azkia menganga tak percaya"lo cuman jelasin gue kek gitu?lo bayangin sesakit apa hati gue saat liat lo nembak lita didepan mata gue ka!"ucap Azkia dengan menggebu nggebu.

Shaka membawa Azkia kepelukan ya"maafin gue ya kia"shaka berucap dengan nada yang halus.. Azkia mencengkram kuat bahu shaka saat rasa sakit menghantam di hatinya"lo jahat ka!"lirih Azkia.

"gue minta maaf sebesar besarnya dan pleas ikhlasin gue buat sama lita ya kia"suara Shaka ikut melirih. Azkia terkekeh hambar didalam pelukan Shaka," Lo bilang gue harus ikhlasin?setelah bertahun tahun gue nungguin lo buat suka sama gue?tapi apa jadinya! Lo malah sama yang lain!.

"cinta nggak bisa dipaksain kia" Shaka menjelaskan dengan pelan pelan agar Azkia mengerti.

Sementara Azkia berusaha supaya tangisanya tidak terdengar sampai luar kamar, bisa repot jika sampai kedua orangtua shaka mendengarnya.

Hening beberapa menit, hanya ada suara jam dinding yang terus berputar.

"gue akan diem asalkan lo bisa mbagi waktu antara gue sama lita!" Ucap Azkia memecah keheningan yang menyelimuti keduanya.

Shaka melepas pelukan mereka berdua laku menangkup kedua pipi Azkia"gue janji bakal mbagi waktu antara lo sama lita"balas Shaka dengan tersenyum.

Shaka mengusap air mata yang membasahi pipi Azkia"udah donk nangisnya, coba senyum"

Azkia tersenyum lalu kembali memeluk tubuh shaka"malam ini gue tidur disini ya"pinta Azkia.

Shaka mengangguk menyetujui "nanti gue izinin ke mamah sama papah lo, sekarang lo tidur" Titah Shaka.

Azkia mengangguk mengerti.shaka dengan telaten mengusap usap punggung Azkia agar sang empu merasa nyaman.

Beberapa menit kemudian shaka mendengar dengkuran halus berasal dari Azkia.pelan pelan shaka meletakan Azkia dikasurnya,sebelum pergi Shaka mengusap usap kepala Azkia terlebih dahulu.

"Sorry!" Bisik Shala tepat ditelinga Azkia.





SAKIA (YEONJUN YEJI) RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang