forty three

21 3 0
                                    

Happy Reading.

Suasana duka masih menyelimuti keluarga Azkia, kini semua keluarga sedang mengelilingi 3 makam yang berdekatan.

Azkia memeluk papan nama yang bertulisan nama Aza, tanggal lahir serta tanggal kematian Aza.

Wajah Azkia sudah tak beraturan dan berantakan tak jelas.satu persatu keluarga yang menggerombol pamit undur diri, tersisa Azkia serta Shaka yang masih setia dimakam.

Tatapan Azkia kosong seperti tak ada gairah hidup,sedangkan Shaka hanya bisa mengusap usap kepala Azkia yang tertutupi oleh jilbab yang sudah tak beraturan tersebut.

"Pulang yuk, sebentar lagi hujan" Ucap Shaka setelah memandangi langit yang ikut menghitam.

Azkia menoleh sejenak kearah Shaka"duluan aja gue masih mau disini"ucap Azkia kemudian beralih menatap makam papahnya.

"Badan lo panas kia,lo juga harus inget ada anak lo didalem perut" Ucap Shaka dengan sedikit kesal.

Azkia yang mendengar itu hanya tersenyum kecut dan menatap nanar Shaka yang terlihat biasa saja.

Terkesan lebay, tapi Azkia sakit hati mendengarnya, secara tidak langsung Shaka belum menerima bayi yang dikandungnya.

Azkia berdiri dan berjalan meninggalkan makam dengan hati yang tak karuan, Azkia memikirkan kemungkinan kemungkinan dan kedepanya Azkia sudah tidak punya tempat berkeluh kesah kembali.

»»——⍟——««

Beberapa minggu setelah kematian kedua orang tua Azkia, kehidupan Azkia tambah rumit.

neneknya yang terus meminta hak nama perusahaan atas nama Anggi bukan Azkia tapi Azkia tetap bersikukuh untuk     mempertahankan perusahan tersebut,Azkia kadang tidak tidur karna terlalu stres memikirkan berkas berkas yang menumpuk dan belum terjamah oleh dirinya.

Jika ditanya Shaka kemana jawabanya Azkia tidak tahu,pasalnya jika Azkia pulang Shaka tidak ada di rumah dan dijika Shaka pulang pasti Azkia tidak dirumah.

Hubungan keduanya belum pernah disebut sebagai pasangan suami istri, mungkin lebih ke patner berumah tangga.

Memang keduanya menikah atas dasar paksaan.

Azkia memijat pangkal hidungnya saat dirasa pusing mendera nya,Azkia menyesal dulu saat Samuel akan mengajari Azkia tentang dunia perkantoran tapi Azkia sangat malas bangun dari zona nyamanya dan dulu Azkia terlalu sibuk mengejar cinta yang terlalu abu abu.

Kandungan Azkia sudah memasuki 6 bulan yang artinya usia kandungan lita adalah 7 bulan, mereka hanya terpaut satu bulan kehamilan.

Perut Azkia sudah membuncit dan kelihatan lebih besar, Rencananya sore ini Azkia akan mengajak Shaka untuk melihat jenis kelamin anak²nya, ini juga bisa jadi suprise karna Shaka belum mengetahui jika didalam perut Azkia terdapat lebih dari satu bayi.

Saat jam makan siang Azkia masih berkutat dengan laptop serta berkas yang ada didepanya, Azkia dengan penuh semangat mengerjakan ini semua karna Shaka sudah janji akan menemani ia USG serta Chekup pertama kali jadi Azkia tidak menyia nyiakan itu s...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat jam makan siang Azkia masih berkutat dengan laptop serta berkas yang ada didepanya, Azkia dengan penuh semangat mengerjakan ini semua karna Shaka sudah janji akan menemani ia USG serta Chekup pertama kali jadi Azkia tidak menyia nyiakan itu semua.

Saat sedang fokus tiba tiba tanpa disadari seseorang meletakan kotak makan didepanya yang membuat Azkia kaget.

"Dari mamah" Ucap Shaka setelah itu berbaring di sofa yang tersedia di sana.

"Thanks".

Azkia langsung membuka kotak makan tersebut, isinya beberapa healty food,Azkia langsung mengambil garpu lalu memakanya sesuap diselingi mengerjakan berkas.

Shaka geram saat melihat Azkia yang tidak fokus makan, alhasil Shaka merebut garpu yang sedang berada didalam mulut Azkia.

Azkia melotot galak yang tidak diperdulikan oleh Shaka.

"Pumpung gue lagi baik mending lo bukak mulut cepet cepet" Titah Shaka.

Azkia tersenyum girang lalu mulai membuka mulutnya, rasa makananya terasa lebih enak.

Shaka mengintip sedikit apa yang dikerjakan oleh Azkia"sesibuk itu ya?"tanya Shaka saat melihat kata angka dan lainya yang Shaka tak mengerti.

Azkia mengangguk menyetujui "badan gue kek mau patah, soalnya nggak bisa leluasa duduknya" Jelas Azkia dengan menatap Shaka.

"Ki," Panggil Shaka takut takut.

"Kenapa?".

" Maaf kayaknya gue nggak bisa nemenin lo nanti sore,"cicit Shaka.

Mood Azkia langsung turun, "alesannya?".

" Lita minta temenin jalan jalan ke taman"ucap Shaka dengan menatap manik mata Azkia.

"Ya lo kan bisa ngomong sama dia kalo mau nemenin gue!" Sewot Azkia dengan melemparkan pulpennya kearah dada bidang Shaka.

"Gue nggak tega,lita ngidam ki lo ngertiin gue ya".

Azkia menarik napas panjang" Sejak kapan gue nggak ngertiin lo, gue selalu ngertiin lo ka, dari lo yang nggak pulang berminggu minggu,lo yang selalu ada buat lita sedangkan gue enggak, lo yang selalu nemenin dia Chekup, USG sama lain lain!Buat gue, tanya keadaan gue sama anak lo aja nggak pernah!".

"Istri sama anak lo nggak cuman ada di lita tapi gue juga ka, gue sadar lo emang nggak cinta sama gue tapi tolong ngertiin anak yang dikandung gue juga!lo nggak tau gimana susahnya kalo gue lagi sakit atau morning sickness!".dada Azkia terlihat naik turun menahan amarah yang sebentar lagi akan meledak, sebelum terjadi Azkia memilih mengusir Shaka dari ruang kerjanya.

"Ki!".

"kalo udah ngga ada urusan pergi!".

Shaka memilih meninggalkan Azkia, tidak akan selesai masalah jika Azkia masih dikuasai oleh amarah.

»»——⍟——««

Hari ini Azkia memutuskan untuk cuti sejenak
karna terjatuh sakit, badanya demam tinggi kemarin sehabis USG Azkia tidak keluar kamar karna tiba tiba badanya lemas tak berdaya.

Pagi ini pun Azkia belum menyentuh lantai kamarnya, ia masih stay diatas kasur dan bergelung di selimut tebalnya.

Saat sakit begini Azkia jadi teringat oleh Aza dan samuel yang akan selalu berada disampingnya dan mengurus dirinya sampai sampai Samuel tidak kerja.

Saat akan memejamkan matanya kembali tiba tiba pintu kamarnya terbuka, terlihatlan Shaka dengn baju sekolah yang sudah tidak beraturan.

entah apa yang dicari Shaka dikamar, setelah itu tanpa menanyakan kabar Azkia, Shaka keluar tanpa menoleh sedikitpun kearah Azkia.

"SHAKA!" Panggil Azkia agak sedikit keras berharap shaka belum terlalu jauh. dan terbukti Shaka menyembul dari balik pintu kamar.

"Kenapa?".

" Malem ini tidur sini ya,gue butuh lo"cicit Azkia dengan mata sayunya menatap kearah Shaka. Shaka mengangguk mengerti.

Jangan lupa vote Dan Coment
See you next chapter









SAKIA (YEONJUN YEJI) RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang