twenty four

33 2 0
                                    


Happy Reading.

Shaka mengurus Azkia yang sedang demam dengan telaten,demam Azkia sudah agak menurun tapi Shaka sangat sulit bergerak pasalnya Azkia memeluk pinggangnya dengan erat,Shaka hanya bisa pasrah sembari tangan kanannya memegang kompresan kain yang berada di dahi Azkia.

Ada rasa aneh saat perut Azkia yang membesar menyentuh perut Shaka.

Dengan hati hati tangan Shaka bergerak untuk memeras kain kompres dan menempelkan kembali ke dahi Azkia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan hati hati tangan Shaka bergerak untuk memeras kain kompres dan menempelkan kembali ke dahi Azkia.

Azkia sedikit bergerak dan mendesis pelan, Shaka dengan cekatan langsung mengusap usap punggung Azkia supaya nyaman dan tidak bangun.

Beberapa saat kemudian shaka ikut Azkia menuju alam bawah sadarnya dengan tangan yang masih berada di punggung Azkia, jadilah jika difoto terlihat mereka seperti sedang berpelukan.

»»——⍟——««

"Ka" Panggil Azkia dengan suara Serak khas bangun tidurnya,Shaka yang masih terlelap mengerjapkan matanya beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya lampu yang masuk ke penglihatanya.

Saat shaka melihat jam dinding ternyata sudah menunjukan pukul 8 malam, lama sekali mereka tidur dan tunggu, tangan shaka masih setia bertengger di pinggang Azkia.saat tersadar shaka langsung menarik tanganya dengan spontan.

"Gue laper ka" Ucap Azkia .

Shaka menaikan kedua alisnya"mau makan apa?".

"Ayam kuah bawang tapi bikinan lo" Ucap Azkia dengan suara lembutnya.

Shaka menganga"okee!tapi harus lo makan ya,".

Azkia mengangguk dengan semangat seperti anak kecil yang sedang ceria.

Shaka dengan modal percaya diri serta insting dan logika, memasukan dengan asal karna ini pertama kalinya shaka masak ayam seperti ini entah rasanya akan enak atau tidak yang penting shaka sudah berusaha.

Setelah matang shaka menyajikannya di mangkuk dan membawanya kekamar, dengan telaten juga shaka menyuapi Azkia sedikit demi sedikit.

"Enak nggak?" Tanya Shaka dengan menatap kain yang ada didahi Azkia.

Azkia mengangguk antusias"enak".

"Shaka gitu lho" Bangga shaka dengan memainkan kedua alisnya,.

Azkia hanya terkekeh melihat kenarsisan shaka kembali didepanya.

"Berhubung gue yang masak, jadi gue harus nyicipin" Ucapnya kemudian mengarahkan sendok berisi ayam tersebut ke arah mulutnya, sebelum itu terjadi Azkia terlebih dulu mencekal pergelangan tangan Shaka.

"Enak aja, ini kan punya gue!".

Shaka tersenyum masam" Gue yang masak lu yang ngatur!".

Saat perhatian Azkia teralihkan shaka buru buru nenyendokan makanan tersebut dan memakan ya.

"Huek!" Shaka langsung buru buru membuka pintu kamar mandi dan memudahkan makanan yang belum sepenuhnya terkunyah kedalam wastafel.

Setelah itu Shaka mengambil susu kotak yang tersedia di laci meja.

"Udah jangan dimakan, orang nggak enak lo kagak bilang".

" Ini enak kok cuman keasinan"ucap Azkia lalu mengambil mangkok tersebut kembali.dari pertama kali shaka menyuapinya Azkia sudah berusaha mati matian untuk menelanya, karna Azkia menghargai usaha Shaka dan yang paling penting ini pertama kalinya shaka mau memasak dan menyuapi untuknya.

Shaka langsung msnyaut mangkok tersebut "udah, mending pesen aja kalo ngga gue buatin roti selai" Tawar Shaka seraya merapihkan bekas makan tadi.

"Nggak usah gue udah kenyang" Kata Azkia.

Shaka manggut manggut lalu membawa nampan yang berisi mangkok yang akan ia bawa kedapur.

"Obatnya jangan lupa diminum gue mau bawa ini kebawah" Shaka mengingatkan terlebih dahulu sebelum pergi, takutnya Azkia langsung tidur.

Azkia hanya mengangguk mengerti.

»»——⍟——««

Malamnya dengan muka bantal khas bangun tidur dan sendal bulu, Azkia menuruni tangga, keadaan rumahnya benar benar gelap seperti tidak berpenghuni, azkia menyalakan senter HP nya untuk mencari saklar lampu.

"Ka!lo dimana!" Panggil Azkia dengan mengarahkan senternya kesegala arah,sambil berjalan Azkia berfikir, mungkin saja Shaka pergi sedari tadi siang Azkia tertidur dan tidak menghidupkan lampunya.

Setelah ketemu Azkia menekanya, tapi nihil, lampunya tidak menyala,

"Gue kan udah bayar tagihan, kok mati sih!" Bingung Azkia, jujur saja Azkia masih merasa lemas dan ingin sekali merebahkan badanya, tapi Azkia tidak nyaman jika seluruh nya gelap.

Azkia menghampiri saklar yang lain, mencoba siapa tau hanya lampu ruang tamu yang rusak, tapi setelah Azkia mencoba menekan semuanya tidak ada yang hidup.

Azkia menyibak gorden jendela untuk mengetahui apakah listrik mati semua , tapi nyatanya tidak lampu rumah tetangga dan jalan hidup terang benderang.

Azkia menutup gorden ya kembali dan mencari lilin di laci ruang tamu,setelah ketemu Azkia langsung g merekahkan senyuman ya dan berbalik badan.

Raut Azkia langsung berubah pias dan "BUGH!".Azkia jatuh pingsan dan tergelatak dilantai.

Seseorang dengan pakaian yang tertutup itu diam diam di balik topeng nya tersenyum smirk.

Seseorang tersebut menggeret Azkia tanpa perasaan hingga masuk kedalam mobil yang terparkir dipinggir jalan jauh dari rumah Azkia, jika Azkia sadar pasti sudah merasakan perih pada paha serta kakinya yang terkena kerikil dan bebatuan.

Setelah memasukan Azkia dengan kasar orang tersebut menjalankan mobil nya dengan kecepatan diatas rata rata,mengintip Azkia lewat kaca, seseorang tersebut tersenyum penuh kepuasan, tapi ada sprotan mata penuh dendam yang amat dalam dari matanya yang terpancar itu.

Gengaman tanganya terlihat menguat pada stir mobil terlihat otot otot yang mulai timbul.

Setelah itu mobil melesat dengan cepat dengan hitungan detik, suasana malam dingin menyambut seseorang tersebut dengan Azkia saat memakirkan mobil, bukan tempat kumuh atau pun apa melainkan rumah minimalis yang , jika dilihat di pagi hari mungkin suasana nya akan sejuk karna banyak ditunbuji pepohonan dan bunga bunga yang indah.

ada 5 orang yang berjaga di pintu,semua menunduk saat seseorang tersebut memasuki pintu dengan menyeret Azkia dibagian tanganya, tidak ada ekspresi apapun  yang dilihat dari 5 orang tersebut.

Azkia dimasukan diruang yang lumayan luas dan kosong tidak ada barang satupun yang berada diruang tersebut.

Seseorang tersebut mendorong Azkia yang dalam keadaan pingsan dengan kasar hingga menyusruk ke lantai yang dingin.

Setelah itu pergi dan tak lupa menguncinya dari luar.

See you next time

SAKIA (YEONJUN YEJI) RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang