Happy Reading
»»——⍟——««
1 minggu kemudian
Jadwal Azkia makin hari makin menumpuk, berlatih eskul musik, basket, voly dan bulu tangkis Azkia ikut eskul nya, jadi sekarang Azkia sering sekali telas pulang kerumah kadang Aza menjewer telinganya karna tidak menurutu perintahnya untuk pulang lebih awal.
Sejak 5 bulan lalu Azkia memang sangat suka pada keempat eskul tersebut entah karna kegabutan Azkia atau apa tapi sekarang jadi hobi baru Azkia.
Hari ini tanpa pulang terlebih dahulu Azkia langsung mengganti seragamnya menggunakan jersey basket.
Saat sedang mendribling bolanya Azkia tiba tiba matanya berkunang kunang dan kepalanya mendadak sangat sakit, akhirnya Azkia mendudukan tubuhnya ditengah lapangan basket.
"Lo kenapa ka?" Tanya Dino salah satu oatner tim nya.
"Kepala gue tiba tiba sakit!" Ucap Azkia seadanya.
"Yaudah lo pulang aja istirahat,ini juga sebentar lagi selesai " Ucap dino dan membantu Azkia untuk berdiri.
"Lo bisa pulang sendiri kan?atau mau gue pesenin taxi?" Tanya dino.
"Engga usah makasih, gue masih kuat nyetir kok"kata Azkia seraya merapihkan barang barangnya untuk dimasukan kedalam tasnya.
Azkia menaiki motor nya, tak lupa meng klakson dino yang masih menunggunya untuk memastikan Azkia keluar dari area sekolah.
bukanya pulang Azkia malah mampir ke klinik , untuk memeriksakan tubuhnya, Azkia sudah menguatkan dirinya dari jauh jauh hari jika hal yang tak diinginkan terjadi, toh juga mau diapakan lagi.
Azkia mengambil nomor antrian dan langsung mendudukan dirinya di kursi tunggu sampai namanya terpanggil.Azkia duduk dengan gelisah dan menatap ruang yang akan dimasuki Azkia dengan perasaan was was.
»»——⍟——««
"
Hwyuhh!" Azkia menarik napasnya panjang lalu merapihkan pakaianya.
"Assalamu'alaikum" Salam Azkia saat memasuki rumah shaka, dirinya langsung disambut dengan teriakan melengking kevin dari dalam yang berlarian menghampiri dirinya, Azkia dengan sigap langsung menggendong kevin.
"Kaka cantik dari mana aja kok nggak pernah kesini!" Sewot kevin dengan raut cemberutnya.
Azkia mencium pipi gembul kevin, "jangan cemberut donk kan kaka cantik udah disini!" Ucap Azkia dengan terkekeh.
"Abang ada?" Tanya Azkia kepada kevin.
"Ada dikamal".
Azkia mengangguk mengerti lalu menurunkan kevin dari gendongnya, " Kevin main sendiri dulu ya, kaka cantik ada perlu sama bang shaka nanti kita main lagi ya"ujar Azkia dengan mengacak rambut kevin gemas.
Azkia menaiki tangga dan mengetuk kamar shaka pelan, sang empu agak terkejut saat melihat wajah Azkia yang berada di depanya, tapi tak lama kemudian shaka membuka lebar pintunya untuk mempersilahkan Azkia masuk tak lupa shaka mengunci dan menghidupkan ruangan kedap suara karna dirinya yakin pasti ada hal penting yang akan dibicarakan Azkia.
Azkia duduk dispfa dengan canggung lalu menyerahkan amplop yang ber stempel nama klinik di luarna.
Shaka terkejut saat melihat isinya, "lo ngapain nunjukin foto USG adek lo?" Tanya shaka dengan bingung
Azkia hanya terdiam, dirinya enggan menjawab pertanyaan shaka, biar shaka yang membaca surat yang berada didalam amplop tersebut.
Shaka membulat tak percaya "l-lo hamil?" Tanya shaka dengan terbata bata karna shock.
"tapi bukan anak gue kan?kemaren kan lo udah minum obat kontrasepsi"
"terus kalo nggak sama lo sama siapa lagi?" Azkia mencoba menjawab pertanyaan shaka dengan tenang, dirinya tidak boleh terbawa emosi karna ada yang akan terkena imbasnya jika Azkia tidak bisa mengontrol emosinya.
Shaka menggenggam kedua tangan Azkia dengan erat, "lo masih mau sekolah kan ka?"
Azkia langsung menghempaskan tangan shaka karna ia sudah tau kemana arah pembicaraan shaka selanjutnya.
"gue nggak sejahat lo buat gugurin anak yang nggak bersalah sama sekali ka, harusnya lo mikir ini darah daging lo! Anak lo masa mau lo bunuh!" Azkia tertawa dengan hambar di hadapan Shaka.
"tapi gue belum siapa nikah ka, gue masih pengen sekolah, gue juga nggak cinta sama lo" Cicit Shaka diakhir kalimatnya.
"Nggak usah diperjelas gue juga tau,yaudah gue kesini cuman mau bilang itu aja kok!" Azkia beranjak dan mengambil surat hasil test Azkia tadi.
azkia menarik tangan Shaka dan menyerahkan foto hasil USG nya "nih buat lo siapa tau lo berubah pikiran" Azkia memaksakan senyuman ya kemudian keluar dari kamar shaka.
Saat akan keluar rumah Azkia berpapasan dengan viona, "eh kia,udah dari tadi kesini?"tanya Viona.
" Baru aja tan".
Viona mengekus kepala Azkia, "kok sekarang nggak pernah main kesini?lagi marahan sama shaka ya, atau shaka jahatin kamu?bilang sama tante biar tante marahin"ucap Viona menggebu nggebu.
Sedangkan Azkia hanya meringis melihat Viona yang berbicara dengan semangat"nggak gitu kok tan, emang akhir akhir ini kia lagi sibuk eskul tante"alibi Azkia.
Azkia menyalimi tangan Viona "yaudah tan Azkia pamit mau pulang, Assalamu'alaikum" Pamit Azkia kemudian pergi dari sana dengan berjalan tergesa gesam
Sedangkan dikamar shaka sedang tidur termenung sambil memandangi foto janin yang masih kecil sekali.
Karna kesal akhirnya shaka menyobek kertas tersebut menjadi 4 bagian dan shaka menaruh di dalam sarung bantal.
Azkia merebahkan tubuhnya dikasur setelah menyimpan barang tadi di tempat yang tidak akan dilihat oleh Aza.
Dirinya belum siap memberitahu Samuel serta Aza apalagi dengan kondisi Aza yang sedang hamil.
Azkia menyikap bajunya dan terlihatlah perut yang sudah agak menbuncit karna didalamnya berisi kembar. "Hey anak" Buna, kalian yang kuat disana ya, disini ada buna yang nungguin kalian lahir, jangan dengerin apa kata papah kalian karna masih ada buna yang nungguin kalian"ucap Azkia dengan menitihkan air matanya saat membayangkan anaknya hidup tanpa figur seorang ayah.
Gimana sama ceritanya;v
See you next chapter
KAMU SEDANG MEMBACA
SAKIA (YEONJUN YEJI) Revisi
Teen Fiction"Yang tidak ditakdirkan untukmu , akan menemukan caranya untuk menghilang" Memiliki sahabat yang menyukainya entah sejak kapan membuat Sakha terbebani. bayangkan saja wanita itu sudah seperti jelangkung yang menyamar sebagai manusia, kadang Sakha be...