Teen

26 9 1
                                    

Happy Reading
Spam Next

Azkia masih setia menunggu di depan IGD, dia berjalan mondar mandir seperti setrikaan.

Terhitung sudah 1 jam Azkia menunggu, dan dia tidak meninggalkan barang selangkah pun keluar IGD.

Beberapa menit kemudian dokter keluar "dengan keluarga pasien" Ucap Sang dokter.

"Saya dok" Ucap Azkia dengan napas yang memburu.

"Akibat benturan yang sangat keras saat kecelakaan pasien mengalami keretakan pada beberapa tulangnya,akibat fatalanya pasien mengalami kelumpuhan" Jelas sang dokter. Azkia menggeleng tak percaya dan mengeluarkan air matanya.

"Dokter nggak lagi bercanda kan?" Tanya Azkia dengan terisak.dokter tersebut menggeleng pelan.

"Apa bisa sembuh dok?" Tanya Azkia.

"Dengan terapi teratur InsyaAllah bisa sembuh" Kata sang dokter."sy pamit keruangan,usahakan memberi tahu pasien dengan pelan pelan supaya tidak mempengaruhi mentalnya".

Azkia mengangguk mengerti, sebelum itu dia sudah menelpon Viona untuk datang ke rumah sakit Berlian. Tentunya Viona juga shok mendengar bahwa anak sulungnya mengalami musibah.

Azkia memasuki ruangan Shaka, bau khas obat obatan langsung menyeruak masuk ke indra penciumnya.

dia duduk didekat brangkar Shaka"lo buat gw jantungan tau ka"guman Azkia dengan terisak.

Tak berselang lama Viona datang dengan air mata yang sudah mentes dari pelupuk matanya."gimana bisa kaya gini Kia? "Tanya Viona gemetar.

" Aku juga nggak tau tan, tadi waktu kia berangkat sekolah, kia udah liat Shaka penuh darah"jelas Azkia tak kalah gemetar membayangkan Shaka yang hampir meregang nyawa.

mengerjapkan matanya pelan, ruangan terlihat putih dengan selang infus yang menancap di pergelangan tanganya"arghhh!"ringis Shaka saat kakinya sulit digerakan.

"Hey kenapa sayang?"tanya viona kepada Shaka.

" Kaki, kaki Shaka kenapa mah?tanya Shaka beruntun.

Viona menatap Azkia meminta penjelasan . Azkia memejamkan matanya menetralisir rasa gugupnya"gara gara benturan saat lo kecelakaan-"jeda Azkia dengan gugup"buat kedua kaki lo lumpuh "gumam Azkia, tapi pendengaran Shaka masih bisa menangkap kalimat terakhir yang terucap dari bibir Azkia.

" Lo nggak bohong kan Kia?"tanya Shaka frustasi.azkia menggalang sebagai jawaban.

"ARGHGGG ANJING!! " Teriak Shaka sambil berusaha memukul kedua kakinya, tapi dia merasakan aneh dengan tangan kanannya.

"BANGSAT!! ARGHHHH!!" Shaka membabi buta, Viona sampai tidak bisa mengatasi Shaka yang sulit dikendalikan.

"SHAKA UDAH, LO BISA SEMBUH PERCAYA SAMA GUE!!" Teriak Azkia tak kalah keras yang membuat Shaka terdiam.

"Tapi gue udah nggak berguna!!" Pelan namun tajam.

Azkia mendekat lalu mendekap tubuh Shaka yang tampak bergetar menahan tangis"udah keluarin aja"ucap Azkia dengan mengusap usap punggung Shaka.

"Gw cacat Kia"gumam Shaka dengan terisak.

Azkia menangkup wajah Shaka" Hey jangan bilang kayak gitu"kata Azkia lalu mengusap Air mata Shaka.

dirasa sudah mulai tenang Azkia mengendurkan pelukanya"sekarang lo istirahat, jangan mikir yang aneh aneh, lo bisa sembuh "nasehat Azkia.

" Hm"


.・✫・゜・。.

Terhitung sudah 4 hari Shaka di rawat dirumah sakit, dan Azkia masih setia menemani,tidur di rumah sakit lalu pagi pulang untuk sekolah dan siangnya kembali kerumah sakit.

Hari ini Shaka sudah diperbolehkan untuk pulang dengan catatan rawat jalan.

Azkia mendorong kursi roda Shaka dengan pelan"pokonya kalo mau terapi gw ikut "ucap Azkia kesekian kalinya, Shaka hampir jengah mendengar kata kata itu sedari tadi.

" Iya bawel banget si lo"balas Shaka.

Sedangkan Viona menggeleng geleng kan kepalanya melihat tingkah dua sejoli itu.

Jika ditanya kemana perginya papah Shaka maka jawabanya sedang ada kerjaan mendesak di luar negri

Sampai diparkiran Viona yang hendak membantu membukakan pintu mobil dengan kevin yang berada di gendongan Viona.

"Udah biar Kia aja tan,pasti tante susah sambil gendong kevin" Cegah Azkia. Viona mengangguk mengerti.

"lo pegangan pundak gue" Suruh Azkia yang langsung dituruti Shaka tanpa bantahan.

"Anjing astagfirullah lo ngapa deket deket bangsat" Sumpah serapah sudah keluar dari mulut laknat Azkia.

Sedangkan Shaka hanya menatap jengah segala kerempongan sahabatnya"bawel lo".

dan dengan usaha ekstra akhirnya Shaka sudah duduk tenang di kursi penumpang . Segera Azkia melipat kursi roda tersebut dan ia letakan di bagasi belakang.

Azkia mengambil kemudi atas mobil tante Viona. "Sappy go! " Teriak Azkia dengan girang sebelum menjalankan mobilnya.

"Maaf ya Kia tante jadi ngerepotin kamu terus terusan"ceketuk Viona memecah keheningan.Azkia langsung menoleh" Tante kayak sama siapa aja"balas Azkia.

"Tap-"

"Udah nggak papa tan,anggep aja Kia lagi caper sama tante biar bisa ngantongin restu buat nikah sama anak tante" Canda Azkia. Sedangkan manusia yang duduk dikursi penumpang hanya mendengus.

"Kamu ini ya Kia" Viona tak habis pikir dengan jalan pikiran anak Aza dan samuel yang makin hari makin Ajaib.

"Hehe" Cengir Azkia .

✧・゚: *✧・゚:*

"Assalamualaikum para ahli kubur" salam Azkia saat masuk rumah.

"Heh sopan kah begitu?" Tanya Samuel.

"Kamu Nanyeaakkk?"

Samuel mengelus dada disertai istigfar .

"Bukan anak gue" Gumam Samuel

Azkia mendengar gumaman Samuel"emang bukan, anak secantik dan sekeceh ini masa bapaknya kek gembel sih"ucap Azkia dengan mengibas ngibaskan rambutnya.

"Astaghfirullah dosa nak, tidak baik menistakan orang ganteng" Nasehat Samuel sepeti ustadz di indosiar.

"Huek, bapak itu kek pedagang cilok yang biasa mangkal di citayem " Tawa Azkia langsung menggelegar tat kala melihat Samuel tersenyum tertekan.



Part pendek.;(
Mikirnya mentok
Part selanjutnya bak usahain sebaik mungkin.
Tapi tetep votment ya biar makin semangat






















SAKIA (YEONJUN YEJI) RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang