two

43 12 4
                                    

Bel istirahat berbunyi, semua siswa siswi SMA trisakti berbondong bondong keluar kelas,ada yang ke kantin, ada yang ke perpus dan masih banyak lagi.

Sedangkan Azkia sedang menunggu Shaka keluar kelas sambil berdiri dan mendengarkan musik lewat earphone.

Sedangkan shaka dibalik pintu kelas sedang mati matian meneguk ludahnya dengan kasar, dia seperti orang yang akan ditangkap basah oleh polisi, dia menatap was was kearah Azkia.bukanya takut tapi Shaka sedang tidak ingin diganggu oleh jelangkung yang satu ini.

Shaka berjalan mengendap ngendap agar tidak ketahuan tapi belum lima langkah iya berjalan, seseorang berhasil membuatnya terjengit kaget"Mau kemana lo, mending kita makan bareng "ucapnya disertai kelingan menggoda.

Shaka langsung menepis tangan itu sambil berdecak" Enggak ahh, gue mau makan sama temen gue, lagian juga gue ogah makan bareng sama elu"papar Shaka yang membuat perempuan disampingnya beedecak sebal.

"Yaudah gw ikut ma lo" Ucap Azkia sambil menggaet tangan Shaka yang nganggur.

Shaka membuang napas dengan kasar lalu berjalan dengan tangan yang masih dipegangi oleh Azkia.

Shaka masih berusaha melepaskan tanganya dari gengaman Azkia"lepas elahh,gw risih dipegangin mulu"ucap shaka dengan nada tajam ya.

Shaka lega karna Azkia mau melepaskan peganganya, tapi tak lama pupil mata Shaka melebar, bagaimana bisa sekarang tangan Azkia berpindah jadi melingkarkan tanganya ke pinggang Shaka, dan otomatis mereka akan semakin dekat.

Shaka menatap tajam Azkia, sedangkan yang ditatap hanya berkedip polos"kenapa?"tanya Azkia.

Tak tahan dengan semua ini, shaka dengan sekuat tenaga menghempaskan tangan Azkia yang masih bertengger di pinggangnya, "LO NGGAK TAU BAHASA MANUSIA YA?DARI TADI GW UDAH BILANG MA LO KALO GW RISIH!! LO BUDEK ATAU GIMANA HAH!!" bentak Shaka yang membuat atensi mata siswa siswi yang berlalu lalang jadi berpusat pada mereka berdua.

Azkia balas menatap tajam Shaka "gw nggak denger tuh, gimana donk bebyy" Ucap Azkia dengan kerlingan matanya, tak lupa juga kedipan genit ia layangkan ke arah Shaka.

"Gue nggak ngerti lagi sama jalan pikiran lo" Shaka berdecak frustasi lalu berbalik badan dan berlari meninggalkan Azkia.

Azkia juga langsung mengubah ekspresinya menjadi dingin saat semua orang berbisik bisik membicarakan dirinya "kenapa, kalo mau ngomongin kejelekan orang minimal ngaca, kalo nggak punya kaca biar gw copotin kaca lemari Shaka mau?" Tanya Azkia dengan nada mengejrk serta tatapan itimindasinya.

Semua orang hanya mampu menunduk diam, Azkia berdecih "cih cuman segitu doang takut" Ucap Azkia lalu berlalu dari sana sambil mengemut permen lolipop yang ia beli dikantin.

Tujuanya saat ini adalah rooftoop,ia hanya ingin menikmati waktu dengan sendiri tanpa gangguan dari siapapun, dan tempat yang tepat adalah rooftoop karna jarang sekali ada yang mengunjunginya.

Dia berdiri didepan pembatss rooftoop sambil beberapa kali menghela napas, lalu tanganya bergerak mengambil earphone dari saku seragamnya, ia memutar lagu kpop berjudul orange (treasure)

Dia menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya sambil memejamkan matanya, dia merasa tenang.

Lalu ia beralih pada selembar kain yang menutupi sebuah barang, dan dengan satu tarikan ia berhasil membukanya,disana terlihat sebuah piano, yang masih sangat bagus lalu Azkia berjalan mendekat dan duduk dikursi yang tersedia.

dengan satu tarikan napas Azkia mulai bermain diatas tombol tombol piano tersebut, ia melalukanya dengan baik, seperti pianis profesional.

Beberapa menit kemudian dia menyudahi bermain ya, dia menutupi piano tersebut dengn kain yang ia letakan di tanah itu, lalu Azkia berlalu dari sana dan menuruni tangga Rooftoop, tujuanya saat ini adalah bertemu shaka.

SAKIA (YEONJUN YEJI) RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang