Annyeong.
Kumpul keluarga sedang terjadi dirumah Azkia, Azkia yang notabenenya sangat malah jika ada kumpul seperti ini pun beberapa kali menghela napas kasar dengan tatapan malasnya.
Ia semakin malas jika ada omahnya.omah Azkia jadi mendadak cerewet dan suka mencari celah kesalahan Azkia.
daripada ikut berkumpul bersama mereka Azkia memilih menjauh dari keramaian, biarkan saja mereka beranggapan Azkia tak punya sopan santun karna tak ikut serta, tapi Azkia terlalu malas mendengarkan omahnya selalu membandingkan Azkia dengan cucu cucu tersayangnya.
"Ekhm!" Dehem seseorang dari arah belakang punggung Azkia.Azkia membiarkan tanpa menoleh ke sumber suara, ia terlalu malas menghadapi manusia titisan iblis seperti bara.
"Kalo saudara kesini tuh nyapa bukanya main petak umpet!"ucap bara dengan santai tapi menusuk.
Azkia memang tak terlalu akrab dengan bara, tak seperti samudra yang sudah seperti saudara kandungnya.
Beberapa tahun lalu,keluarga besar Rakhanata masih aman damai tak ada perselisihan.
Azkia, bara dan samudra pun berteman akrab, tapi ada satu kejadian yang menyebabkan perpecahan keluarga hingga saat ini keluarga besar belum mengikhlaskan kejadian tersebut.
Termasuk omahnya yang sangat meninggikan ego semata.
Azkia fokus menatap genangan air kolam renang yang bergerak halus dan tenang tanpa mempedulikan segala cibiran yang berasal dari mulut bara api".
"Lo kalo disini cuman mau ganggu gw mending pergi aja deh!" Sewot azkia.bara hanya terkekeh hambar" Cih! yang seharusnya pergi tu elo! ".
" Percuma ngomong sama anjing,"maki Azkia kemudian meninggalkan bara dengan meninggalkan tinjuan keras didadanya.
Bara memasukan kedua tanganya kedalan saku celananya lalu mengikuti kemana perginya Azkia."sebutan anjing lebih cocok disematin buat elo yang kelakuanya kek iblis!"seru bara dari belakang punggung Azkia. Azkia berhenti sejenak tanpa menoleh kebelakang"percuma ngomong sama orang yang nggak bakal ada setitik percayanya".
Tiba tiba dari arah belakang ada yang menepuk pundak Bara. "Jangan terlalu keras gituin Azkia,belajar ikhlas!" Nasihat Samudra.Tangan yang bertengger di bahu bara langsung ditepis dengan kasar"jangan pernah ikut campur urusan gue sama cewek sialan itu!"intimidasi Bara.
Samudra mengangguk paham."gue cuman ngingetin".
Azkia berpapasan dengan Aza yang sedang membawa gelas kotor.
"Azkia!"Aza memanggil Azkia dengan suara agak keras,Aza bingung saat melihat raut berkaca kaca dari Azkia.
" Kia, are you okee?"
Aza membawa kia kedalam pelukan ya"Kia nggak suka disini mah!"isak Azkia mengeratkan pelukanya pada Aza.
"Hey, kia nggak boleh ngomong kayak gitu, inget pesen mamah, jangan dengerin omongan yang buat Kia nggak nyaman,kita emang nggak bisa buat mereka semua tutup mulut. Tapi kita punya kedua tangan buat nutup telinga kita" Ucap Aza dengan suara lebut seraya mengusap rambut Azkia yang dikepang satu itu.
Aza memegang bahu Azkia saat dirasa Azkia jatuh pingsan.
"Mas samuel!" Teriak Aza. Samuel yang nota bene nya tak jauh dari dapur lantas berlari untuk menghampiri sumber suara.
Samuel mengambil alih Azkia dirasa Aza sangat kewalahan menopang bobot tubuh Azkia.
"Ini kenapa?" Tanya Samuel pada Aza.
"Biasa" Balas Aza dengan mengelus elus rambut Azkia yang berada di gendongan samuel. Samuel mengangguk mengerti lalu membawa Azkia ke lantai atas tepatnya kamar Azkia.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAKIA (YEONJUN YEJI) Revisi
Teen Fiction"Yang tidak ditakdirkan untukmu , akan menemukan caranya untuk menghilang" Memiliki sahabat yang menyukainya entah sejak kapan membuat Sakha terbebani. bayangkan saja wanita itu sudah seperti jelangkung yang menyamar sebagai manusia, kadang Sakha be...