Twenty three

21 7 0
                                    

Annyeong.

»»——⍟——««

Seseorang dengan tampilan bad nya bersandar pada salah satu tembok, ia seperti sedang menunggu seseorang.

sesekali meniup permen karetnya menjadi balon lalu ia letuskan kembali,.

Saat seseorang yang is tunggu datang, ia membuang permen karet tersebut dengan cara meludah"Hai?long time no see felita!"sapanya dengan aura tajam.

"Azkia?"kita memastikan dengan menatap lamat lamat wajahnya.

"Not Azkia, but Azka!" Ucapanya lalu tersenyum smirk,lita dibuat bingung oleh pengucapan Azkia yang tampak berbeda.

"Jangan bercanda deh ki, nggak lucu tau" Was was lita dengan memundurkan badanya dengan perlahan.

Azka menyunggingkan senyuman sinisnya "kenapa!!?".

Lita menggeleng kepala nya pelan, setelah itu kegelapan melanda nya.

Azka tersenyum smirk lalu menyeret Lita layaknya karung beras.

Tepatnya di gedung sekolah, Azka melemparkan Lita dengan cara kasar, samar samar lita meringis kesakitan.

Azka mengikat lita dikursi yang sudah terlihat sangat usang,banyak corat coret yang sudah memenuhi kursi tersebut.

Tanpa ba bi bu Azka menampar lita dengan keras hingga suaranya menggema diruang yang sunyi itu.

Lita mengerjapkan matanya lemah saat rasa sakit menjalar diwajahnya.

"Lo kenapa nglakuin ini sama gue ki, gue ada salah sama lo?" Tanya lita dengan suara paraunya.

Azka terkekeh layaknya seseorang yang sedang menertawakan hal bodoh.

"Kamu tanya kenapa saya seperti ini hm?!!".

Lita mengangguk ragu.

Azka mengitari kursi yang diduduki lita, sekali kali is memainkan rambut lita yang terlihat panjang.

" Karena kamu sudah bermain main dengan Azkia saya lita!!"bisik Azka dengan nada tajamnya seraya mencengkram pipi Lita dengan kuku kuku jarinya.

Darah segar mengotori jari jari Azka.

Azka menghempaskan wajah lita hingga sang empu terhuyung.

Kini giliran Azka menjambak rambut lita hingga sang empu mendongak dengan berlinang air mata"sakittt"ringis lita.

Azkia menambah tarikan ya hingga lita menjerit kesakitan. Kini Azka sudah layaknya psikopat yang sedang memainkan mangsanya.

Lita sudah cukup pusing dengan jambakan Azka ditambah Azka menendang kursinya hingga kyrsi tersebut ambruk dan kepala lita terkantuk dengan dingin dan kotornya lantai gudang.

"Saya paling nggam suka, jika Azkia diusik seseorang" Bisik Azka kemudian pergi begitu saja meninggalkan Lita dalam keadaan mengenaskan, sebelum keluar ia memencet tombol merah yang ada ditembok.

Tak berselang lama bunyi air jatuh mengguyur tubuh  lita yang sudah sangat lemah.

"Cihhh, hama kecil!!".

SAKIA (YEONJUN YEJI) RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang