Sudah sejam aku menunggunya di restourant ini. Hari ini perayaan anniversary aku dan dia yang ke tiga tahun. Dia laki -laki yang sangat aku cintai selama 3 tahun ini.
Aku merasakan seseorang menepuk pundakku
"Hai sayang"
Aku menoleh dan tersenyum, "Hai juga.."
"Lamaa menunggu ya sayang?"
"Iyaahh.. Kamu kemanaa aja??"
"Sory macett"
"Bima, Happy Anniversary ya syangg" ucapku sembari mengecup kedua pipinya dan bibirnya sekilas
"Happy Anniversary juga, ini yg k3 ya sayang?? Semoga kita langgeng ya syaang"
Bima mencium bibirku sekilas lalu dia menatapku.
"Kenapa Bim?"
"Bibirmu selalu membuatku ingin mencium dan mengajakmu keranjang!!"
"Iishh kamu ini, ayo pesen makanan dulu"
Bima menggeleng, masih menatapku "Aku tidak suka makanan disini, menunya tidak ada yang aku suka"
"Memang kamu mau makan apa? Ini kan Restourant favorite kamu?"
"Tidak ada namamu di dalan menu ini"
"Huh?" aku bingung dengan apa yang di katakannya
"Aku ingin makan kamu" Bima tersenyum menggoda kearahku sambil menggenggam erat tanganku.
Aku tersenyum, "Baiklah.."
"Kok baiklah? Aku ingin melakukannya lagii denganmu sayang, aku ingin memelukmu, aku ingin menciummu, aku ingin melumat seluruh tubuhmu, aku ingin menelanjangiku, aku ingin berada di atasmu dan menyatukan tubuh kita, aku ingin...."
"Stop stop!! Issh Bima, bisa tidak kamu tidak bicara vulgar begitu?" aku merasakan wajahku memerah karena kata - katanya tadi
Bima tersenyum, "Aku ingin kamu sekaraang Dinda, tidak usah makan. Kita berangkat sekarang ya. Ayo"
Bima menarik tanganku dan seperti terhipnotis aku berdiri dari tempat dudukku dan mengikutinya. Sejujurnya aku juga ingin merasakan yang diucapkannya tadi, bayanganku pun melayang - layang. Aku daj Bima memang memiliki gaya pacaran yang salah, tidak sehat. Aku tidak menjaga keperawananku sampai Bima menjadi suamiku. Tapi, aku yakin Bima akan menikahiku. Karena aku mencintainya, dan ingin dia menjadi suamiku.
Sampai di rumahku
"Malam non, malam tuan" sapa Siti
"Siti, tolong jangan ganggu kami ya bila ada yang menelpon Dinda, bilang saja sedang sibuk atau keluar rumah. Bila ada yang mencarinya katakan juga tidak ada dirumah" pesan Bima pada Siti
Siti melirik kearahku dan aku mengiyakan ucapan Bima dengan anggukan kecil
"Baik tuan" ujar Siti
"Ayo Din"
Bima seperti sudah tidak tahan, dia mengajakku masuk ke kamar utama rumah ini yang merupakan kamarku sendiri. Ini adalah rumahku, walaupun tidak begiu besar tapi aku membelunya sendiri dengan hasil kerja kerasku dengan mencicil rumah ini. Aku tinggal sendiri di kota Denpasar ini. Ayah dan Ibuku tinggal di Singaraja mengurusi bisnis mereka.
Sebenarnya aku bisa saja tidak usah repot bekerja, karena orang tuaku cukup mapan untuk membiayaii kehidupan glamour saat ini. Tapi tidak, aku tidak ingin merepotkan orang tuaku. Sebagai anak satu - satunya aku ingin mereka bangga memilikiku tidak sia - sia membiayai kuliahku sampai aku bergelar Magister Administrasi Bisnis (M.AB). Aku tidak kuliah ke luar negeri, aku mencintai Indonesia dan memilih tetap kuliah di Bali.
KAMU SEDANG MEMBACA
AYAH UNTUK ANAKKU
RomanceCinta membutakan mata semua orang, termasuk Arinda. Seorang wanita yang begitu mencintai kekasihnya Aryabima dan berharap lelakinya mampu membalas cintanya. namun sikap kasar dan penghianatan yang diterima Arinda. mencoba bersabar dan menerima demi...