END

22.2K 521 20
                                    

2 tahun yang lalu di Indonesia

Perutku terasa mual setiap pagi, kebiasaan wanita hamil. Walaupun hamilku bukan hamil muda lagi, ini sudah menginjak bulan ke 9 sebentar lagi tentu aku akan melahirkan. Namun rasa mual itu masih ada. Sewaktu aku hamil Vicko dulu, aku tidak begini parah. Mungkin Vicko sadar bahwa ayahnya tidak ada disampingku jadi dia tidak terlalu manja

"Morning sayang" sapaku hangat pada kedua jagoanku. Vicko dan Aldo. Vicko tertawa kecil melihatku dengan perut buncit mendekatinya

Dia yang baru berumur hampir 2 tahun sudah sangat pintar jika berkaitan meledekku. "Unda ndut" ujarnya sembari terkekeh

Aku hanya mengacak rambutnya pelan "Dasar anak bunda selalu aja deh ya" aku menciuminya dengan gemas membuatnya terkikik geli dan melapaskan diri dariku lalu berlari menuju pengasuhnya

"Kau ini, masa cuma Vicko yanh dapet cium sih?" rajuk suamiku. Aku menoleh kearahnya yang menunjukkan wajah cemberutnya

"Kau sebentar lagi akan jadi seorang ayah tapi malah seperti anak kecil. Sini" aku menarik wajah suamiku dan mencium bibirnya sekilas

"Kau sudah sarapan?" tanyaku

Aldo menggeleng, aku mengernyitkan keningku "Kalau belum sarapan itu piring dan gelas di hadapanmu apa?" melihat piring di hadapannya sudah kosong dan gelas susu yang tinggal sedikit

"Aku ingin makan kamu sayang" ujarnya yanh membuatku merona. Ini masih pagi pemirsa!

"Tapii kan ini masih pagi"

"Aku hanya ingin mengunjungi buah hatiku di dalam sana. Lagian terapi ino dianjurkan oleh dokter kan? Agar bisa membantumu proses melahirkan normal? Dan ini, payudara besarmu yang montok ini harus aku pijat - pijat demi melancarkan ASI untuk anak kita" aku mencibir apa yang dikatakannya

"Modus"

"Biar modus, kamu suka kan?" godanya yang membuatku merona malu

Aldo menggendongku ala pengantin baru. Dia sangat kuat, karena menggendongku yang tengah hamil besar. Aldo merebahkan aku di atas ranjang yang menjadi saksi cinta kita, dari awal dia menemaniku saat hamil Vicko dan sekarang saat hamil buah hatinya.

"Pantas Vicko memanggilmu Bunda ndut, kau sangat berat sayang"

"Kau meledekku?"

Aldo tersenyum "Tidak, aku menyukai istriku yang bahenol dan sangat indah ini" aku lagi lagi mencibirnya

Aldo menciumku dengan lembut, dan perlahan berubah menjadi lumatan. Tangannya bergerak melepaskan satu per satu kancing dasterku. Dan terpampanglah buah dadaku yang membesar dan perut bulatku

"Tubuhku sudah tak lagi indah"

"Kau selalu terindah sayang, aku mencintaimu selalu Arinda" ujar Aldo kemudian menciun perut bulatku. Ciumannya naik kearah leherku. Dia mencium dan menyisakan beberapa tanda merah di leherku. Tanganku secara naluri telah meraba junior Aldo yang mengeras di balik celana panjangnya

"Kau benar - benar wanita penggoda, sangat nakal sayang" ujarnya. Aku merona, ah bodo amatlah. Aku juga menginginkannya, dia suamiku Bukan hanya dia yang berhak menjamah tubuhku, tapi aku juga berhak menjamahnya bukan?

Aldo melepas celananya dan perlahan naik keatas tubuhku. Tiba - tiba aku merasakan mulas berlebih pada perutku.

"Aldo.." panggilku dengan suara parau

Aldo yang sibuk menyusu pada dua bukit kembarku hanya menjawab seenaknya "Sabar sayang aku sedanh menikmati payudaramu yang semok"

"Tapi Aldo.."

"Kau sangat bernafsu sayang? Sabarlah, sebentar lagi aku akan memasukimu"

"Aldo aaahh.."

Aldo mencium leherku aku mencengkram erat lengannya "Baiklah aku akan memasukimu segera"

"Perutku sakit Aldo.." ujarku lemas

Aldo menghentikan aktifitas mesumnya dan menatapku lalu reflek melihat kearah pahaku yang sudah mengeluarkan cairan

"Kenapa tidak bilang sayang? Aduh tidak boleh panik. Tenang! Baiklah sekarang kita ke rumah sakit" Aldo merapikan pakaianku dan pakaiannya lalu mengajakku pergi kerumah sakit

Aldo menyeka keringat yang terus keluar menahan sakit diperutku. Aku akan berjuang demi buah hati Aldo

"Baiklah bu, mari kita lakukan proses persalinan ini. Ibu harus kuat ya" aku hanya membalas dengan anggukan kepala saja

Aldo menggenggam tangaku kuat "Ayo sayanh kau pasti bisa"

Susah payah aku berusaha mengeluarkan bayi yang berada di dalam rahimku mengajaknya keluar kedunia bertemu dengan ayah dan kakaknya.

"Oeeekkkk" tangisan bayi menggema di dalam ruang operasi. Aldo mendesah lega dan mencium keningku.

"Bayinya laki - laki pak sempurna" samar aku mendengar yang dikatakan dokter. Entah mengapa perutku terasa mulas dan masih sakit

"Dok.. Perut saya masih sakit"

"Yah sekali lagi bu ya dorong"

"Apa?" tanya Aldo panik. Aku mencengkram kuat Aldo, kadanh mencubit dan mencakarnya keras namun dia diam saja tidak menolak

"Oeeekkk..." tangisan bayi kembali menggema diruang ini

"Selamat yang kedua bayinya perempuan" ujar dokter dengan senyumnya

"Bayi kembar dok?" tanya Aldo

Dokter mengangguk "Bayi ini sepertinya pemalu, saat di USG dia sama sekali tidak terlihat. Saya juga tidak menyangka jika kembar"

"Dokter coba di cek lagi, siapa tau masih ada beberapa bayi lagi dok" ujar Aldo. Aku memukul lengannya dan dokter hanya senyum kecil sembari geleng - geleng kepala.

Kini kebahagiaanku dan Aldo akan semakin lengkap dengan adanya 3 buah hatiku dan pendamping setiaku ini. Aku berjanji akan menjadi istri dan ibu yang baik untuk mereka

"Kau punya nama untuk kedua anak - anak kita?"

"Raja dan Ratu" ujar Aldo

"Hmmm?"

"Mereka adalah Raja dan Ratu di hati kita berdua sayang" ujar Aldo yang aku balas senyuman.

"Vicko pasti senang punya dua adik kembar" ujar Aldo kemudian mencium keningku

"Terima kasih Arinda, kau membuat hidupku semakin sempurna. Adanya dirimu dalam hidupku memberikan kebahagiaan untukku. Kau hadirkan Vicko, Raja dan Ratu membuat lengkap kebahagiaan ini. I love you"

"Terima kasih Aldo, kau telah menjadi ayah yang baik untuk anakku Vicko, dan kini kau memberiku kebahagiaan dengan adanya Raja dan Ratu. Aku berjanji akan menjadi ibu dan istri yang baik untuk kalian"

End

Maaf kurang gregeet ya proses melahirkannya? Belum pernah melahirkan seh.. Biasanya kl aku bikin adegan melhirkan pasti yanh operasi biar gampang. Haha
Ini sudah End ya terima kasoh yang sudah baca cerita ini dari awal smpe akhir.. Yang ikut - ikutan baper, yg udah kasih vote dan komennya.
Terima kasih banyak kawan - kawan yang cantik dan ganteng.
Silahkan pindah lapak ke cerita baru aku ya..
Budak 2
Gay
Cinlok
Skandal Cinta
Dua Cinta
Semoga suka ya
Bye bye
Love u all muaaachhh

AYAH UNTUK ANAKKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang