Bagian 15

13.7K 595 25
                                    

Foto Vero pemirsaahh

Bella Pov

Wanita itu menutup panggilanku secara sepihak. Benar - benar wanita yang tidak memiliki etika. Apa orang tuanya tidak mengajarkannya cara mematikan panggilan seseorang? Bicara soal etika, dia memang tidak punya etika bahkan moral! Dia berani mengganggu suami orang. Apa dia tidak sadar? Bima sudah menjadi milikku yang sah, kenapa masih mengejarnya? Apa di Bali, di Indonesia atau di Dunia ini sudah kehabisan stok laki - laki sampai harus merebut Bima dariku? Mau wanita itu apa sebenarnya? Kenapa sih dia selalu muncul dalam kehidupanku dan Bima, dan dia selalu sukses membuat Bima dan aku berantem hebat. Seperti tadi sore, Bima marah dan mengamuk padaku itu semua karena wanita itu.

Apa dia tidak sadar akan kesalahannya? Dia harusnya mengerti, aku sebagai istri sah dan istri pertama Bima tidak mengijinkan Bima menikah lagi, tidak akan pernah walau aku mati sekalipun dan biar bagaimana Bima ingun menceraikan aku, aku tidak akan mau melepaskan Bima. Aku dan kedua anakku membutuhkan Bima, aku tidak ingin kasih sayang Bima terbagi ke wanita lain. Tidak!

Flash back on

Brak!!

Pintu kamarku terbuka keras, aku menoleh kearah pintu dan aku melihat Bima menatapku tajam. Wajahnya memerah, baju dan celana yang dikenakannya basah semua. Dia seperti habis bermain hujan - hujanan. Aku merasakan firasat buruk. Dengan pelan aku meletakkan Valya di dalam boxnya.

Bima berjalan cepat kearahku lalu menarik tanganku dengan keras. Aku meringis kesakitan, aku mencoba memberitahu Bima bahwa aku kesakitan namun Bima tida perduli. Dia membawaku keluar dari rumah dan mendorongku hingga jatuh di halaman, tubuhku pun basah di guyur air hujan karena situasinya sedang hujan deras

"Bim, apa - apaan sih" ujarku berusaha bangkit

"Kau adalah perusak segalanya!! Kau.. Kau wanita yang tidak tahu malu!! Kau adalah wanita jalang!!! Kau membuatku dan Dinda berpisah!!!" teriaknya kencang di bawah air hujan

"Tapi apa yang aku lakukan?? Ingat Bim, kamu suamiku. Kamu seharusnya bersamaku bukan Dinda" bujukku halus

Bima meludah kearahku syukur aku tidak terkena ludahannya, hatiku sakit mendapat perlakuan hina oleh suamiku sendiri

"Yang aku inginkan adalah Dinda, bukan dirimu!! Kau tau, aku mencintai Dinda, dan kau hanya perusak segalanya"

Aku emosi mendengar perkataannya, "Kau bilang aku merusaknya? Harusnya kau sadar, ini semua kesalahanmu!! Jika saat itu kau tidak bertaruh dengan teman - temanmu bisa meniduriku, dan juga jika saat itu kau tidak menaruh obat perangsang di minumanku, ini semua tidak akan terjadi!! Aku tidak perlu menikah dengan laki - laki sepertimu dan kau tidak perlu kehilangan Dindamu!!!"

Plak!!!

Sebuah tamparan keras mengenai pipiku, perih yang aku rasakan tidak sebanding dengan sakit hati yang aku rasakan! Dia laki - laki brengsek!! Bukan! Ini semua pasti ulah Dinda, dia yang mempengaruhi Bima!! Pasti dia menemui Bima, jika tidak kenapa Bima jadi marah - marah begini? Ini ulah Dinda, dia perusak rumah tanggaku!!

"Kau dengar ya, sampai kapanpun, mau ribuan bahkan jutaan tahun aku tidak akan pernah mencintaimu! Menganggap kau istri aku pun tak sudi!!" Bima berjalan meninggalkan aku yang terpaku mendengar ucapannya. Bima membalikkan badannya dan mengucapkan 2 buah kata yang membuatku semakin tercabik hancur

"Wanita Jalang!!" ujarnya kearahku.

Air mata menetes membasahi pipiku, jika saja tidak hujan pasti akan terlihat jika aku sedang menangis. Mengapa dia begitu tega padaku? Tidakkah dia bisa membuka hatinya untukku? Dinda, dia harus disingkirkan dari hidup Bima!!

AYAH UNTUK ANAKKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang