Bagian 12

14.1K 545 18
                                    

Prang!!!

Prang!!

Wanita itu melempar segala sesuatu yang ada dihadapannya. Dia merasa begitu marah dan kecewa dengan sikap suaminya, laki - laki yang begitu dicintainya. Namun sama sekali tidak pernah menganggapnya sebagai istrinya.

"Ku mohon tenanglah!!" ujar wanita di sebelahnya berusaha menenangkannya. Namun itu sama sekali tidak berefek. Tangisnya bukan mereda malah menjadi - jadi. Segala barang yang ada di depannya di bantung dan dihancurkannya

"Laki - laki brengsekk!!!!" umpatnya keras

"Tenanglah ku mohon. Lihat anakmu ketakutan tenanglah" bujuk wanita di sebelahnya berusaha merengkuhnya dan memberi ketenangan

"Dia brengsek!! Dia tidak pernah mau mengerti perasaanku!! Dia.. Dia.." tangisnya pun kembali meledak menghiasi rumah ini.

"Aku tau, bersabarlah. Semua akan ada jalan keluarnya. Tenang"

Tiba - tiba seorang wanita dan laki - laki paruh baya masuk ke dalam rumah yang terlihat berantakan seperti kapan pecah. Melihat keseluruh ruangan, banyak barang yang pecah dan berserakan di lantai. Mereka juga melihat dua orang wanita terduduk dilantai saling berpelukan

"Ada apa ini??" tanya wanita paruh baya kepada dua orang wanita yang terduduk dilantai

"Mama.." seru salah seorang wanita senbari mengusap air matanya

"Ada apa ini Bella???" tanya wanita itu sekali lagi

"Maaf tante, Bella sedang-"

"Aku tidak bertanya padamu Feby!! Aku bertanya pada kakakmu itu!! Mengapa dia membuat rumah ini berantakan bak kapal pecah begini???" ucap wanita itu dengan nada tinggi

"Aku .. Aku.. Aku"

"Bertengkar lagi dengan Bima?" sela pria paruh baya yang di jawab anggukan oleh Bella

"Masalah apa lagi?"

"Bima Ma.. Dia dia.. Menikah siri dengan wanita lain" ujar Bella pelan

Wanita itu tertawa, "Bima tampan, dia juga mapan. Tidak masalah dia menikah dengan wanita lain!!"

"Tapi Ma, aku istri sah Bima!"

"Lalu kenapa kalau istri sah Bima? Bima tidak berhak memiliki kesempatan mendapat yang lebih baik darimu??"

"Mama!!!" bentak pria di sebelahnya

"Kenapa Pa? Mama tidak suka dia mengekang Bima anak kita! Memang dia siapa? Apa yang bisa dia berikan untuk Bima? Dia hanya menjadi parasit bagi Bima!! Dulu sewaktu Bima belum menikahinya, hidup Bima bahagia, berkecukupan tidak seperti sekarang!!"

Bella menunduk dan menangis tanpa suara, hatinya terasa sakit mendengar pernyataan mama mertuanya. Rasanya dia ingin tenggelam saja di Samudra terdalam. Feby, adik kandungnya membelai lembut punggung Bella seolah menguatkan kakak satu - satunya.

"Lihat!! Wanita ini bahkan menghancurkan seisi rumah Bima! Semua barang - barang ini mahal!! Bima membelinya dengan susah payah, dan dia dengan enteng menghancurkannya! Dasar wanita tidak berguna!!"

"Maaf Ma, aku..."

"Alah sudahlah! Aku tidak ingin mendengar pembelaanmu! Sekarang kamu bereskan rumah ini!!"

"Jangan terlalu keras padanya!"

"Papa ini kenapa selalu membela wanita bodoh ini sih? Dia bikin hidup anak kita berantakan!"

Pria itu memutar bola matanya, "Tidak semuanya adalah kesalahan Bella, Bima juga ikut salah! Jika tidak menghamilinya hidup Bima tidak akan seperti ini"

AYAH UNTUK ANAKKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang