Aldo berjalan tergesa menuju kantor WO ini, ada yang harus di selesaikan ya secepatnya.
"Dis" sapa Aldo pada seorang wanita cantik yang berdiri di FO kantor ini. Wanita itu menoleh dan tersenyum kepada Aldo
"Hei Do, kapan sampai? Bukannya kita.."
"Aku ingin bicara denganmu!" ujarnya. Wanita itu sedikit bingung namun mengiyakan. Wanita cantik itu berjalan menuju sebuah ruangan yang diikuti oleh Aldo di belakangnya
"Silahkan duduk" ujarnya
"Maaf kalau aku ganggu waktu kamu ya"
"Gak apa - apa, ada apa?" tanya wanita itu menatap lurus kewajah Aldo yang sedikit menegang
"Urus dengan segera pernikahanku dengan Dinda"
"Tapi, bukannya masih ada waktu sebulan lagi?"
"Adis, ini masalahnya darurat. Aku gak mau kehilangan wanita itu lagi. Aku tidak ingin dia direbut oleh Bima" Adis menghela napasanya perlahan.
"Aldo, jangan memaksa cinta seperti itu. Biarkan Dinda memilih"
"Dinda sudah memilihku Dis, tapi aku tidak menutup kemungkinan hal buruk. Bantu aku. Persiapkan segala sesuatunya, aku ingin sabtu ini menikah dengan Dinda!!"
"Apa?? Sabtu ini? Berarti 3 hari lagi? Kau Gila??"
"Lakukan yang terbaik. Aku akan membayar seberapapun biaya yang harus kau keluarkan!!"
"Yah, tapi aku.."
"Aku mohon Dis, aku mohon bantuanmu. Kamu sahabat terbaikku, aku mohon" ujar Aldo mengenggam jemari Adis dan menatapnya dengan wajah penuh permohonan. Adis menghela napas kemudian mengangguk pasrah
"Terima kasih, aku selalu bisa mengandalkanmu. Cup!" Aldo bangkit dan mencium kening Adis dengan sayang kemudian melangkah dengan cepat meninggalkan ruangan Adis.
Adis Pov
Dia datang lagi menemuiku, dia memintaku mempercepat acara pernikahannya. Ada perasaan tidak rela membiarkan laki - laki yang sangat aku sayang menikah dengan wanita lain. Bingung siapa aku? Pemain baru? Ah Authornya memang geblek. Nambah - nambahin pemain baru seenaknya saja, dan menyeret - nyeret aku dalam cerita ini.
Aku Adistri Ningsih, aku dan Aldo adalah sahabat baik sejak kami duduk di bangku SMP. Aldo adalah pria yang tampan, baik hati, dan sopam. Dia berbeda jauh dengan Bima. Bima memang tampan, namun arogan dan kasar. Sejak kepindahanku ke Bali, aku hanya memiliki seorang teman yaitu Aldo. Saat semua orang menjauhiku, saat semua orang mengucilkan aku, Aldo yang selalu menjagaku. Dia adalah laki - laki yang populer di sekolah, bangak wanita menginginkannya. Namun dia berkata, dia tidak akan jatuh cinta selama sekolah.
Jujur saja, aku memang menaruh hati dengannya sejak SMP, aku ingin mengutarakan isi hatiku, namun aku yakin Aldo akan menolakku, karena dia tidak ingin pacaran selama sekolah. Aku mengurungkan niatku, dan menikmati setiap detik kebersamaanku dengannya. Saat akan masuk ke bangku kuliah, aku ingin mengutarakan perasaanku padanya, namun aku takut patah hati
Flash back on
Laki - laki itu memandang marah kearahku, membuatku semakin menunduk dihadapannya
"Maaf"
"Kau bilang Maaf?? Dis, kau memilih kuliah di Jakarta tanpa memberitahuku? Sahabat baikmu???"
"Aku.. Aku..."
"Kenapa gak di Bali sih? Kenapa ke Jakarta? Berapa lama kau akan pergi? Lalu bagaimana denganku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
AYAH UNTUK ANAKKU
RomanceCinta membutakan mata semua orang, termasuk Arinda. Seorang wanita yang begitu mencintai kekasihnya Aryabima dan berharap lelakinya mampu membalas cintanya. namun sikap kasar dan penghianatan yang diterima Arinda. mencoba bersabar dan menerima demi...