Ajaib, sepatah rasa berbentuk cinta bisa membuat warasmu menjadi gila.
22. TAKDIR HIDUP PALING MENYEDIHKAN.
Dua bulan berlalu....
Legenda dan Moana lebih memilih backstreet dalam menjalin hubungannya. Sejauh ini, tidak ada seorangpun yang tau. Meskipun harus memiliki sedikit jarak di sekolah, tidak menutup kemungkinan bahwa dua insan yang sedang di mabuk asmara itu sangat dekat jika di luar. Bahkan, mereka sudah mengenal lebih dekat dan memahami karakter pasangannya masing-masing.
“Masih bisa terus seperti ini, kan, Gen? Jangan sampai Adista dan orang-orang tau, ya?”
Berkali-kali Moana mengucapkan hal itu. Tapi, Legenda tidak pernah bertanya kenapa, dan Moana tidak pernah memberitahu alasannya apa. Legenda hanya mengikuti semua yang di ucapkan Moana tanpa banyak bertanya, jika menurut Moana itu baik, apa salahnya? Meskipun dalam lubuk hati yang paling dalam, Legenda ingin memberitahu semua orang bahwa Moana adalah miliknya.
Dua remaja itu duduk di atas rumput taman belakang sekolah saat jam istirahat, serasa dunia milik berdua. Moana menyenderkan kepalanya di bahu Legenda, serta tangan Legenda melingkar di bahu Moana. Tanpa mereka sadari, bahwa di belakang sana, ada Adista yang melihat kejadian itu semua.
“Dua bulan, kita bisa menjalin hubungan ini secara diam-diam. Kita pasti bisa melewati semuanya sampai nanti, setidaknya sampai lulus.”
Kedatangan Adista yang hendak menghampiri Moana di urungkan. Hatinya terlanjur sakit oleh semua perilaku Moana. Sebisa mungkin Adista menahan air matanya agar tidak terjatuh. Banyak sekali rasa sakit yang di goreskan oleh gadis yang menjadi sahabatnya. Tentunya, tanpa di sadari oleh Moana.
“Seneng nggak, sama aku?” tanya Legenda. Masih sedikit merasa geli dengan sebutan aku-kamu. “Maaf, aku bukan cowok romantis, nggak bisa juga merangkai kata-kata manis.”
“Tapi, Mon. Aku akan mencoba membangun warna-warni dalam sisa waktu sembilan puluh hari, seperti yang kamu minta,” lanjut Legenda.
Satu Minggu yang lalu, dokter memberitahu bahwa penyakit Moana sudah sangat parah. Dokter pun mendiagnosis bahwa hidup Moana tidak akan lama lagi. Hanya dengan sisa waktu sembilan puluh hari. Kecuali, jika ada yang mendonorkan hati untuk Moana. Sedangkan Daniel—Papa Moana, sedang berusaha mencari pendonor. Semoga, Tuhan berkehendak untuk memperpanjang episode hidupnya.
“Kita lanjut nanti aja, ya, ngobrolnya,” ujar Moana, ia berlari kecil, menjauh dari Legenda, mendekat ke arah Ilalang.
“Gue cukup sadar diri. Tapi, gue terlanjur hanyut dalam perasaan yang mulai dalam,” gumam Legenda.
Dua bulan berpacaran dengan gadis bernama Moana. Legenda paham dari maksud Moana yang menjadikan dirinya sebagai kekasih. Legenda tau bahwa ia hanya di jadikan pelarian agar Moana tidak di jodohkan. Legenda juga tau, bahwa Moana masih memiliki hati pada Ilalang. Tanpa di beritahu pun, Legenda tau semuanya. Sebab dari itu, setiap ada Ilalang, Moana selalu menghindar dari Legenda. Tidak hanya itu, Moana juga terlalu welcome dengan semua ajakan dari Ilalang. Seolah Legenda hanya pelarian, yang di butuhkan saat dirinya terluka.
“Cemen,” tiba-tiba ada seorang laki-laki yang duduk di samping Legenda, dengan mulut yang mengeluarkan asap. Jari telunjuk dan jari tengahnya menjepit sebatang rokok.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEGENDA: Garis Nestapa [TERBIT]✓
Teen FictionTERSEDIA DI GRAMEDIA & TOKO BUKU ONLINE📍 "Aku terlalu lelah untuk terus berkelana di bawah hujan." Legenda Negeri Angkasa. Sosok laki-laki yang rasa sabarnya tidak pernah habis, dia mampu menghadapi dan beradaptasi dengan manusia-manusia di sekelil...