Tidak ada yang dapat membenarkan tindakan bullying.
42. MAAF UNTUK LEGENDA.
“LEGENDA!!”
Dermaga terbangun dari tidurnya dengan napas yang terengah-engah dan keringat dingin yang bercucuran di pelipisnya. Matanya menatap sekitar ruangan kamarnya. Kemudian Dermaga berlari mengecek kamar Legenda berharap laki-laki itu ada. Tapi, nihil, kamar itu kosong dan gelap.
Mimpi buruk yang baru saja datang masih terus menghantuinya. Dermaga risau, ia mengkhawatirkan keadaan Legenda.
Laki-laki itu kembali kedalam kamar untuk mencari ponsel miliknya. Dermaga menekan tombol call pada kontak Legenda. Namun, telfon itu tidak menyambung, nomornya tidak aktif dan tidak bisa di hubungi. Dermaga benar-benar bingung harus menghubungi siapa sekarang. Sedangkan nomor Laksana tidak ada.
Dermaga memilih untuk mandi, bersiap-siap pergi ke sekolah, berharap bisa bertemu Legenda di sana.
[ PART DI HAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN]
KAMU SEDANG MEMBACA
LEGENDA: Garis Nestapa [TERBIT]✓
Teen FictionTERSEDIA DI GRAMEDIA & TOKO BUKU ONLINE📍 "Aku terlalu lelah untuk terus berkelana di bawah hujan." Legenda Negeri Angkasa. Sosok laki-laki yang rasa sabarnya tidak pernah habis, dia mampu menghadapi dan beradaptasi dengan manusia-manusia di sekelil...