1. 29 FEBRUARI 2020

116K 7.1K 296
                                    

Waktu tidak akan menunggu. Kita tidak akan pernah bisa memilih antara hidup dalam harsa atau nestapa.

1. 29 FEBRUARI 2020

Di surya yang tenggelam, seorang laki-laki duduk di atas jendela kayu yang terbuka. Ia sedang menikmati langit gelap yang di hiasi oleh ribuan bintang yang bertaburan. Bulan berbentuk bulat sempurna, sangat cantik, terlihat lebih terang dan dekat. Tiba-tiba alarm berbunyi. Membuyarkan kelana pikirannya. Tangan yang sedari tadi memegang buku diari, kini beralih meraih ponsel yang berada di dekat kakinya.

Legenda melihat jam yang tertera di wallpaper layar kunci ponselnya, jam menunjukkan pukul 00:00 AM. Kemudian, matanya beralih melihat tanggal di dalam layar ponsel tersebut. Angkanya menunjukan tanggal 29 Februari 2020. Legenda tersenyum.

Lebih tepatnya, senyum tipis yang ia paksakan terbit di bibirnya.

Happy sixteen years living on earth for me.

Legenda menghela napasnya panjang, mengeluarkan seluruh rasa sesak yang tiba-tiba menyeruak kuat memenuhi rongga dadanya.

“Gen, maaf lagi, untuk tahun ini,” gumam Legenda, kepalanya menunduk dalam, matanya yang terasa panas memejam kuat. “Satu harapan di umur lima belas tahun, lagi-lagi belum tercapai.”

“Padahal cuma satu,” lirih Legenda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Padahal cuma satu,” lirih Legenda.

“Kangen. Cuma mau ketemu aja rasanya susah banget.”

“Keinginanku terlalu berlebihan, ya, Tuhan?”

Kepala Legenda mendongak ke atas untuk menahan cairan bening yang menumpuk di pelupuk matanya. Kemudian, Legenda membuka halaman diari selanjutnya. Menuliskan kembali harapan di tahun 2020.

Setiap tahun, pada poin nomor satu, Legenda tidak pernah mengubah harapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setiap tahun, pada poin nomor satu, Legenda tidak pernah mengubah harapannya. Tapi, pada poin nomor tiga, Legenda baru saja memintanya. Sebab, dari dulu, Legenda tidak pernah mempunyai seorang teman. Bahkan, satu pun tidak ada, hanya karena dirinya bukan berasal dari orang kaya. Di SMA BUANA pun, Legenda hanya murid beasiswa. Tak jarang juga ia mencari kerja sampingan di waktu luangnya.

LEGENDA: Garis Nestapa [TERBIT]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang