01. Prolog

8.9K 432 16
                                    

23.45 Osaka Jepang.

Saat yang lain terlelap dalam tidurnya berbeda dengan kejadian yang terjadi di sebuah mansion bak istana kerajaan.

Huru hara dengan suara pistol yang begitu memekik telinga membuat siapapun akan memilih pergi meninggalkan rumah tersebut guna menyelamatkan diri mereka.

"Ma hiks, aku takut." Ujar seorang anak kecil cantik berkulit putih berpipi chubby.

"Tenang sayang, mama ada disini bersama kristal." Ujar wanita paruh baya dengan luka di seluruh wajahnya.

Wanita berstatus mama kandungnya itu, Bintang Anastasya yang menikah dengan Bram Alvarendra zibrano, ketua mafia sadis tersembunyi sekaligus ceo di perusahaan Alzi group. Bintang terus memeluk tubuh putri satu-satunya itu meskipun dirinya sudah penuh dengan luka, pelipisnya yang sobek akibat pisau dan beberapa luka lainnya.

"Hiks, mama dimana Abang? Aku takut ma, gimana sama papa di sana ma hiks."

"Benar, mereka masih belum sampai saat ini, mama telepon dulu ya sayang, kamu jangan nangis terus, tidak apa-apa. kita akan aman sebentar lagi."

Kristal kecil menganggukkan kepalanya dan terus memeluk tubuh sang mama. Bintang meraih ponselnya dan mencoba untuk menelpon putra pertamanya.

DORRR!!

BUGH!!

PRANG!!

Suara gaduh yang terjadi di lantai pertama itu membuat kedua wanita di dalam kamar lantai dua terus bergetar ketakutan, bintang berusaha keras memeluk tubuh kristal kecil yang semakin mengeratkan pelukannya karena rasa takut.

"Tuhan. Tolong selamatkan suamiku dari mereka." Batin bintang yang sudah tidak bisa menahan air matanya lagi.

"Halo ma"

Suara hyunsuk anak pertama mereka terdengar di telepon, dengan tangan bergetar dan nada sedikit ketakutan bintang lantas meletakkan benda pipih itu di telinganya dengan masih dalam posisi memeluk kristal.

"Hyunsuk. kalian dimana nak?"

"Kami lagi di jalan ma, tolong bertahan ya"

"Mama dengarkan jihoon, jangan buka pintu kamar sampai kami semua datang, kalo perlu kalian kunci semuanya dan bersembunyi di dalam kamar mandi"

"Ba-baiklah, cepat datang nak, selamatkan papa kamu juga"

Brak! Brak! Brak!

"Aaargh... mama kristal takut hiks." Teriakan kristal membuat kedua belas pemuda di balik telepon itu panik.

"Sialan! Mereka mencoba untuk mendobrak pintu kamar kristal" umpat Asahi yang terdengar dari telepon.

"Mama bawa kristal bersembunyi di dalam kamar mandi saja, tidak perlu khawatir, pintu kamar mandi kristal sudah kami desain menggunakan sistem pengamanan, pintu itu tidak akan mudah hancur sekalipun menggunakan bom, tolong dengarkan jaehyuk kali ini ma"

Tanpa mereka ketahui bintang mengangguk cepat mengikuti semua arahan dari anak laki-lakinya itu, ia tahu bagaimana sibuknya hyunsuk yang ada kelas kuliah malam begitupun jihoon, Yoshi, junkyu yang juga ada kelas dadakan saat usia mereka memasuki SMA kelas 12 sedangkan jaehyuk, Asahi dan mashiho yang duduk di bangku SMA kelas 11 dan sedang di penuhi banyaknya tugas, sedangkan yedam, doyoung, haruto, jeongwoo dan junghwan yang ada tugas kelompok di sekolah mereka yang bersebelahan dengan SMA tempat sekolah abang mereka.

Siapa yang tidak tau, jika ke 12 pemuda itu mengikuti jejak sang ayah menjadi anggota mafia termuda bernama "blood treasure".

Telepon di putuskan berbarengan dengan suara dobrakan pintu yang semakin kencang, lantas bintang bergegas menggendong tubuh kecil kristal dan berjalan masuk ke dalam kamar mandi dan menguncinya dari dalam.

My Brothers Are Mafia || TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang