30. Jaemin Alaska David

1.6K 137 4
                                    

Mereka tetap diam dan bingung harus beralasan apa lagi, jika mereka berbohong itu tidak mungkin karena pasti pemuda itu sudah mendengar semuanya.

"Jangan membongkar rahasia ini, berapapun akan saya bayar untuk menutup mulut." Ucap hyunsuk.

Pemuda itu berdecak kecil. "Ck, kau pikir semuanya tentang uang? Tidak tuan, saya tidak butuh uang anda."

"Lalu apa mau kamu? Katakan saja apapun itu dan akan kami berikan, asalkan kamu tutup mulut untuk rahasia ini." Ucap Jihoon.

"Aku penasaran, kenapa kristal menyembunyikan identitasnya sebagai salah satu bagian keluarga zibrano? Cih, membayangkannya saja membuatku pusing."

Junghwan yang memang sudah emosi pun tidak bisa menahan diri lagi, mereka semua terkejut kala junghwan menarik kerah seragam sekolah pemuda itu.

"Sedari tadi aku menahan emosi agar tidak memukulmu!! Bisakah kamu menjawab pertanyaan kami dengan baik-baik hah!!." Pekik junghwan. Pemuda itu hanya menarik sudut bibirnya ke atas.

"Junghwan lepasin dia." Ucap Asahi.

"Dia terlalu membuang-buang waktu kita bang! Aku ingin sekali memukul wajah sombongnya ini!!." Sarkas junghwan.

"Aku tau, tapi lepaskan dia! Jangan buat keributan di sini." Tegas asahi

Junghwan melepaskan cengkeramannya pada kerah seragam pemuda itu.

"Hei tuan, bisa kita selesaikan hal ini dengan baik-baik?." Tanya junkyu dengan tatapan dingin.

"Baiklah, aku akan menjawab semua pertanyaan kalian tapi nanti, setelah aku melihat kondisi kristal." Ucapnya.

"Kenapa kamu terlihat khawatir sama adik kami? Memangnya kamu siapanya kristal?." Tanya jaehyuk.

"Hanya teman."

"Ck, teman apanya! Jangan percaya bang, kristal selalu mendekatinya untuk sekedar berteman tapi dia malah sok jual mahal." Sinis junghwan.

"Oh, jadi kamu yang diceritakan oleh kristal ke saya." Ucap yoshi.

"Sepertinya bukan bang yos doang, kristal juga menceritakannya soal pria yang cuek di sekolahnya, dan ternyata dia orangnya." Ucap Asahi tersenyum tipis.

"Kristal pernah menceritakan tentang ku ke kalian?."

"Yah. Bisa di bilang seperti itu." Ucap Asahi acuh.

"Itu tidak penting untuk di bahas, sekarang ada banyak pertanyaan di pikiranku untukmu." Ucap jihoon.

"Sudah aku bilang tadi, akan aku jawab tapi nanti, setelah aku melihat kondisi kristal."

"Tap--." Jihoon menoleh kala seseorang menepuk pundaknya, ia menatap ke arah hyunsuk yang menggelengkan kepalanya.

"Huftt... Baiklah, setelah melihat kondisi kristal, kau harus menjawab semua pertanyaan kami." Pemuda itu hanya mengangguk singkat.

Tidak lama kemudian dokter keluar dari UGD lantas mereka semua langsung beralih kepada dokter laki-laki itu.

"Dokter bagaimana dengan keadaan adik saya?." Tanya hyunsuk.

"Adik saya baik-baik saja kan dok? Tidak ada yang serius." Tanya Jihoon.

"Tuan tenang ya, sebelum itu di sini siapa keluarga pasien?."

"Kami dok, kami abangnya." Ucap mashiho.

"Mereka berdua belas abang kandung dari pasien di dalam dok." Jelas Jihan yang mengerti raut wajah bingung sang dokter.

"Baiklah, sebelumnya saya ingin mengatakan kalo keadaan pasien baik-baik saja, untunglah dia langsung di bawa ke rumah sakit jika tidak, mungkin itu akan membuat kondisinya parah karena terlalu banyak menghirup asap."

My Brothers Are Mafia || TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang