29. Terbongkar

1.4K 130 0
                                    

Rumah Sakit Medika Utama

Mobil Avanza Xenia memasuki halaman depan rumah sakit, dengan cepat haruto dan yang lainnya turun, haruto menggendong tubuh kristal yang masih belum sadarkan diri itu, sedangkan jeongwoo beralih masuk untuk memanggil perawat.

Pemuda itupun juga datang ke rumah sakit, ia memarkirkan motor sportnya di area parkir depan rumah sakit, membuka helm dan segera menyusul yang lain.

"Suster! Suster tolong adik saya suster!!." Teriak jeongwoo.

Junghwan menghampiri dua perawat laki-laki di sana. "Mas! Mas bawa brankar cepat! Tolongin adik saya! Cepat mas!."

"Baik kak." Kedua perawat laki-laki itu langsung bergegas mengambil brankar.

Haruto meletakkan tubuh kristal di atas brankar, kedua perawat itupun membawa brankar ke ruang UGD di ikuti yang lainnya.

"Suster, tolong panggilkan dokter Aiden segera."

"Baik."

Saat kristal di bawa masuk ke dalam UGD, suster wanita itu menghadang mereka yang hendak ikut masuk ke dalam.

"Maaf mas, kalian tunggu saja di luar."

"Tapi saya mau nemenin adik saya sus." Doyoung menahan lengan tangan junghwan lalu menggelengkan kepalanya.

"Tapi bang dob, aku mau lihat si adek." Ucap Junghwan.

"Ikuti saja junghwan, kristal pasti baik-baik saja." Ucap doyoung menenangkan.

"Sus, tolong selamatkan adik saya, berapapun biayanya akan saya bayar asal adik saya baik-baik saja." Lanjut doyoung.

"Baik mas, tolong tunggu di sini selagi pasien di tangani oleh dokter." Suster itu masuk ke dalam UGD dan pintu pun di tutup rapat. Seketika lampu UGD menyalah.

Kelima pemuda tersebut menunggu di luar pintu UGD, doyoung dan jeongwoo memilih duduk di kursi depan UGD, haruto dan pemuda tersebut berdiri di kanan-kiri pintu UGD, sedangkan junghwan pria itu mondar mandi dengan perasaan cemasnya, ia menggaruk kasar rambut hitam miliknya.

"Woo, Abang yang lain sudah kamu kasih tau?." Tanya doyoung.

"Sudah bang, mereka lagi di perjalanan ke sini." Doyoung mengangguk mengerti.

"Argh! Kenapa ini bisa terjadi si hah?! Sebenarnya di kantin itu ada apa? Kenapa bisa muncul asap." Seru junghwan kesal.

"Entahlah, aku juga tidak tau pastinya seperti apa." Ucap doyoung.

"Kita memang tidak tau kenapa asap itu bisa muncul, tapi seseorang bisa menjelaskannya secara jelas ke kita berempat." Pandangan haruto menoleh ke kiri begitupun yang lain menatap pemuda yang sedang berdiri bersandar melipat kedua tangannya di dada dengan pandangan menunduk.

••••••

Di kantor jihoon, seorang wanita cantik memakai ruffle dress putih selutut bermotif bunga-bunga tak lupa rambutnya yang tergerai bebas itu berjalan memasuki kantor ia menuju meja resepsionis.

"Permisi mbak."

"Oh Iyah, selamat datang di perusahaan kami, ada yang bisa saya bantu?."

"Begini, saya di suruh ke sini sama ceo bernama jihoon alvarendra zibrano."

"Baik, apakah sebelumnya sudah membuat janji? Dan dengan nama siapa kalo saya boleh tau?."

"Jihan, saya belum bikin janji, tapi pria itu yang menyuruh saya datang."

"Baiklah mbak, kalo gitu biar saya telepon pak jihoon terlebih dahulu ya." Jihan mengangguk.

Karyawan wanita itupun sedang berbicara dengan jihoon di balik telepon kantor.

My Brothers Are Mafia || TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang