33. Penculikan Kristal

1.7K 127 1
                                    

Saat jam makan siang, ivy meminta izin untuk pergi ke toilet sebentar, hari ini jihoon harus mengadakan pertemuan dengan kliennya di luar bahkan Ivy sendiri di buat kaget saat pagi-pagi jihoon sudah menyapanya lalu tersenyum, hal yang sangat jarang atau tidak pernah terjadi sebelumnya.

Walaupun ia sempat kesal karena Jihan datang ke kantor dan mencoba mendekati jihoon, tapi ia senang karena Jihoon terlihat dingin dan cuek ke wanita itu. Dan sekarang akan ia pastikan jika jihoon akan menjadi miliknya.

"Aku harus menjalankan rencana ku untuk malam ini." Gumamnya tersenyum miring.

Ivy mengeluarkan ponselnya dan meletakkan benda pipih itu di telinganya.

"Halo, saya mau nanti sore kamu culik gadis itu dan sekap dia di gudang kosong yang jauh dari perkotaan"

"......"

"Bagus! Kalo tugas kalian berjalan tanpa gangguan, akan saya tambahkan bayaran untuk kalian, faham!"

Ivy mematikan teleponnya dan tersenyum miring membayangkan bagaimana rencananya berjalan dengan lancar.

"Kristal, kamu harus tau siapa ivy sebenarnya." Gumamnya.

Beberapa menit kemudian ia berjalan di koridor dan beralih hendak Masuk ke dalam ruangan jihoon, namun, langkah nya berhenti di depan pintu ruangan jihoon kala mendengar suara keributan dari dalam.

"Ada apa di dalam? Kenapa seperti suara orang yang lagi ribut?."

Ivy yang penasaran ingin tahu ada apa di dalam pun membuka pintu ruangan jihoon pelan-pelan dan melihat apa yang sedang terjadi di sana, ia menutup mulutnya sendiri kala melihat jihoon sedang bertengkar dengan Jihan.

"Aku sudah bilang berhenti datang ke kantor ku!!."

"Tapi aku ke sini untuk ketemu kamu ji."

"Berhenti mengejarku Jihan!! Kamu hanya masa lalu yang aku sesali!! Jangan harap dengan kamu sering datang ke sini aku jadi luluh sama kamu!!."

"Kamu kenapa si ji? Kamu berubah!!."

"Oh ya? Lalu bagaimana denganmu? Sudahlah, tidak usah banyak drama!!."

"Jihoon! Aku sayang sama kamu ji, apa kamu tidak bisa kasih aku kesempatan lagi hah!."

"Ck, tidak akan! Aku bahkan tidak mau melihat wajah kamu lagi di kantor ini, jadi sebaiknya kamu pergi dari sini! Dan ya satu hal lagi, aku sudah menyukai seseorang dan itu bukan kamu."

"Apa?! Kamu suka sama seseorang? Siapa hah?! Sekertaris kamu itu, Iyah!!."

"Kalo Iyah kenapa? Ivy baik, pekerja keras, dia mandiri, dan tepatnya dia jauh lebih sempurna daripada kamu!."

Ivy yang mendengar itupun membulatkan matanya sempurna.

"Jadi, jihoon suka sama aku? Aaaa berarti selama ini usaha ku tidak sia-sia." Batin ivy.

"Pergi Jihan! Atau kamu mau aku panggilkan satpam untuk menyeret kamu hah!!."

"Tapi ji--."

"AKU BILANG PERGI BODOH!! APA KAMU TIDAK PUNYA TELINGA HA!! KAMU TULI JIHAN!."

"Kamu jahat ji hiks, aku benci kamu!!." Jihan melangkah pergi dari ruangan jihoon dengan air mata yang turun.

Ketika Jihan membuka pintu ia terkejut melihat ivy berdiri di depannya.

"Lho, ibu kenapa? Kok nangis? Ibu baik-baik saja?." Tanya ivy.

"Tidak usah sok perduli sama saya kamu!." Jihan melangkah pergi dengan tatapan tajam ke arah ivy.

My Brothers Are Mafia || TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang