14. Mysterious Spy

2K 173 1
                                    

Sore harinya sesuai keinginan asahi, hyunsuk meminta kepala sekolah untuk memulangkan murid-murid cepat hari ini, meskipun masih ada tiga mata pelajaran lagi tapi untuk hari ini tidak apa-apa untuk pulang cepat dengan alasan bahwa akan ada rapat guru.

Kristal yang baru saja keluar dari kelasnya tiba-tiba tertabrak oleh seseorang membuatnya terdorong ke depan dengan kasar, saat melihat siapa yang menabraknya wajah kristal hanya bisa menatapnya malas.

Geng alika, siapa lagi yang berani melakukan itu, lihatlah bagaimana tidak bersalahnya mereka setelah menabrak kristal lalu memberikan tatapan tajamnya dan pergi begitu saja.

"Aish, mereka tuh kenapa si? Nyari gara-gara terus deh." Gumam kristal.

Saat hendak berjalan tiba-tiba ponselnya bergetar memunculkan sebuah notifikasi pesan singkat dari abangnya.

Bang Asahi 🤖 : Kami di depan gerbang sekolah

Membaca pesan dari abangnya itu matanya membulat sempurna, lagi-lagi kenapa harus dia depan sekolah, apa tidak bisa menunggunya di halte bus yang sedikit jauh dari sekolah?.

"Woi. Ngapain tuh." Kristal tersentak kaget saat jeongwoo mengagetkannya dari belakang.

"Ish, ngagetin aja deh." Ketus kristal sebal.

"Ayo dek, kita udah di tungguin sama bang sahi dan bang jae di depan." Ucap Junghwan menggandeng tangan kristal.

"Kalian duluan aja deh, nanti murid-murid pada curiga sama aku gimana? Udah Abang duluan aja, bilang ke mereka aku nunggu di halte bus."

"Tidak ada, udah deh ngapain banget kamu mikirin mereka, kalo memang mereka mikir yang tidak-tidak ya biarin aja." Ucap haruto.

"Tapi kan---."

"Kristal." Mereka sontak menoleh kebelakang dimana pria tanpa nama itu berdiri di belakang mereka.

"Kamu.... Dari tadi di belakangku?."

Pria itu tidak berbicara apapun melainkan menatap sebentar ke arah tiga pemuda yang juga memasang wajah datarnya. Lalu pria itu kembali menatap kristal.

"Ayo pulang bersamaku."

Lantas ucapan itu berhasil membuat keempat manusia di hadapannya melotot terkejut.

"A-apa?." Tanya kristal.

"Tidak ada, dia bareng kami!." Sarkas jeongwoo.

"Benar, kami duluan yang mengajaknya pulang bareng." Timpal junghwan.

"Kamu itu siapa sebenarnya? Kenal juga tidak pakai sembarangan ngajak gadis orang pulang bareng." Seru haruto.

"Aku tidak perduli, ayo Kris." Pria itu menarik pergelangan tangan kristal pelan, sampai ketika haruto ikut menarik pergelangan tangan adiknya.

"Jangan kelewatan tuan." Sinis haruto.

"Lepaskan tanganmu." Pekik pria itu.

"Aku tidak mau, sebaiknya kamu yang melepaskan tangan kotormu itu dari kristal." Sarkas haruto.

"Lepaskan atau kau tau akibatnya, kamu tidak ingin berakhir tragis kan?." Ancam junghwan tersenyum miring.

"Aku bahkan tidak takut dengan ancaman kalian." Pria itu beralih membisikkan sesuatu di telinga kristal. "Kau tidak mau masalah besar terjadi kan, ada seseorang yang sedang merekam dirimu saat ini."

Mata kristal membulat sempurna ia tak ingin jika penyamarannya terbongkar begitu saja, mau tidak mau ia pun segera melepaskan tangan haruto dari tangannya.

"Ma-maaf kak, aku pulang bareng dia, permisi."

Ketiga pemuda itu menatap penuh kebingungan saat adik mereka pergi begitu saja, ketiganya saling melirik membuat Junghwan mengendikkan bahunya tidak tahu.

My Brothers Are Mafia || TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang