Hari Minggu yang cerah di Korea, di mulai dari suara kicauan burung di langit biru dengan cuaca yang sejuk sangat cocok untuk seorang gadis cantik berbalut kaos putih polos lengan pendek, celana training abu-abu, sepatu sneakers juga rambut panjangnya yang di kuncir kuda dan polesan bedak tipis juga sedikit pelembab bibir untuk memulai pagi harinya di hari weekend ini.
"Abang cepetan!!." Teriak kristal dari lantai bawah.
Pagi ini sesuai keinginan mereka kalo di hari Minggu mereka akan pergi lari bersama di taman.
"Dek, sini dulu." Hyunsuk yang berada di dapur pun memanggil kristal untuk menghampiri dirinya.
Melihat wajah sebal adiknya membuat hyunsuk terkekeh geli, ia pun menyodorkan segelas susu untuk kristal.
"Minum dulu susunya sambil nunggu yang lain."
"Makasih Abang."
Hyunsuk mengacak-acak rambut kristal penuh kegemasan. "Sama-sama adek Abang yang gemesin banget."
"Yailah bang dob, yang bener aja dong masa celananya warna pink begini."
"Pakai aja si woo, lagian salah sendiri celana di cuci semua."
"Tau bang uwo, makanya kayak Wawan aja baju tuh di pakai lima kali sehari biar cucian tidak numpuk."
"Bentar, maksudnya nih tidak ganti-ganti gitu bajunya?."
"Yaps. Benar banget, tumben bang junkyu pintar biasanya juga bego."
Takk!!
"Aduhh!!! Aish, sakit bang!."
"Jorok banget sumpah deh punya adek! Siapa si yang ngajarin kayak gitu huh? Dimana-mana baju sehari abis di pakai tuh di cuci Wawan!!."
"Kan itu namanya hemat bang, hemat air, hemat sabun, hemat duit juga."
"Tapi bukan gitu konsepnya wan!! Astaga, stres deh lama-lama."
Hyunsuk dan kristal yang sedari tadi mendengarkan perseteruan antara Junghwan dan mashiho itu hanya terkekeh kecil melihatnya, sedangkan doyoung, junkyu dan jeongwoo hanya diam membiarkan.
"Kenapa kamu senyum-senyum sendiri gitu dek?." Tanya jeongwoo.
"Haha tidak, tidak apa-apa kok bang, cuman lucu aja lihat penampilan Abang, jadi pinky boy." Ucap kristal tertawa.
"Baiklah, asal kamu suka abang tidak masalah pakai celana pink seperti ini, tapi kamu beneran suka kan?." Tanya jeongwoo.
Kristal mengangguk cepat lalu memberikan jempol ke arah jeongwoo yang di balas senyum puas dari abangnya itu.
"Bang, yang lain belum turun?." Tanya doyoung.
"Belum, mungkin sebentar lagi." Sahut hyunsuk.
"Keburu siang deh." Ucap kristal mengerucutkan bibirnya.
"Sabar dek, tungguin dulu aja." Ucap junkyu.
"BANG JIHOON! BANG DAMIE! BANG SAHI! BANG JAE! POKOKNYA ABANG-ABANG UWO YANG GANTENG TAPI MASIH GANTENGAN JEONGWOO TOLONG CEPAT TURUN!!."
"Endingnya tidak enak." Ledek junkyu.
"Gantengan juga wawan, ya kan bang hyunsuk?." Tanya junghwan.
"Iya iya, adik Abang semuanya ganteng-ganteng dan juga si cantik ini, paket lengkap lah pokoknya." Ucap hyunsuk.
"Yaa! Jeongwoo!." Mereka kompak menoleh ke tangga dimana haruto turun bersama dengan yang lainnya. "Kau lupa siapa si paling tampan nomor satu? Itu aku, haruto alvarendra zibrano."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brothers Are Mafia || TREASURE
Fanfiction{COMPLETED} [✓] "Tidak boleh jauh-jauh" "Bilang aja apa yang kamu mau, nanti kami beliin" "Al pokoknya 24 jam handphone harus tetap aktif, mengerti" "Abang jemput nanti" Dan masih banyak lagi, beginilah ketika hidupku di takdir kan memiliki 12 Abang...