Di lain tempat, siang yang panas di Korea tak membuat seorang pria beranjak dari duduknya di bawah pohon yang besar dan sejuk, pandangannya tertuju ke arah laptop di hadapannya.
Memakai outfit outer motif kotak-kotak dengan model kaos distro berwarna hitam dan celana jeans hitam tidak lupa sneaker putih favoritnya.
"Bang jae." Pria yang sedari tadi fokus ke laptopnya itupun menoleh ke arah saudara kandungnya.
"Oh, aku pikir siapa, duduklah." Ucap jaehyuk tersenyum melihat adiknya itu datang.
Yedam, memakai outfit berupa sweater putih dan skinny jeans serta sepatu sneakersnya terlihat sangat nyaman dan sangat stylish.
"Lagi ngapain bang?."
"Aku sedang mencari tahu tentang pria bernama David itu."
"Ah pria itu, semalam aku sempat berpikir untuk meretas semua situs internet buat dapatkan informasi tentang pria itu, tapi aku belum menemukan apapun."
Jaehyuk menghela nafas panjangnya. "David? Who's he?."
"Bang, kenapa tidak coba telepon papa? Tanya sama papa saja soal musuhnya itu."
"Abang pernah mikir seperti itu dam, tapi kata bang jihoon, kita coba cari sendiri dulu kalo sampai seminggu tidak menemukan hasilnya, baru kita telepon papa."
Yedam menganggukkan kepalanya tanpa berbicara apapun lagi, mungkin mengikuti ucapan abangnya tidak salah memang seharusnya kita coba untuk mencari tahunya terlebih dahulu.
"Yedamie."
"Apa?."
"Dimana yang lain?."
"Oh, bang yoshi baru selesai pelajaran pertamanya lalu minta izin untuk pulang, sedangkan bang junkyu dan bang cio masih ada kelas."
"Bang yoshi ada schedule hari ini?."
"Sepertinya gitu, kemarin kalo tidak salah dia dapat panggilan sampai lima kali."
"Wow, koper uang sepertinya akan datang sebentar lagi."
"Ck, meskipun begitu uangnya tetap saja banyakan bang hyunsuk."
"Yaa! Bicarakan soal uang, bagaimana dengan pekerjaan kamu?."
"Baik-baik saja, kebetulan ada girl grup yang akan debut di salah satu agensi dan pihak agensi memintaku untuk berpartisipasi dalam menulis lirik lagu untuk mereka."
"Lalu, sudah kau kerjakan?."
"Sudah bang, aku bahkan bisa mengerjakannya hanya dua jam dan untungnya itu di terima baik oleh agensinya."
"Syukurlah, setidaknya karya kamu selalu bersinar seperti harapan kamu yedamie."
"Ini juga kan berkat kalian juga bang, mungkin kalo bukan kalian yang jadi support sistem aku saat itu, mungkin impian kayak gini hanya jadi angan-angan doang."
Jaehyuk tersenyum hangat sambil menepuk pundak yedam.
"Ingat kata bang hyunsuk, mimpi itu harus di kejar, seberat apapun rintangannya itu udah jadi resikonya. Selagi kamu percaya diri maka semuanya akan baik-baik saja."
Yedam mengangguk sambil tersenyum. "Iyah, makasih banyak bang."
"Aku akan meminta tolong william saja untuk mencaritahu soal David." Ucap jaehyuk menutup laptopnya.
"Tenang aja si bang, pria tua bangka itu pasti akan segera kita temukan, santai."
"You really know how to lighten the mood, yedamie."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brothers Are Mafia || TREASURE
Fanfiction{COMPLETED} [✓] "Tidak boleh jauh-jauh" "Bilang aja apa yang kamu mau, nanti kami beliin" "Al pokoknya 24 jam handphone harus tetap aktif, mengerti" "Abang jemput nanti" Dan masih banyak lagi, beginilah ketika hidupku di takdir kan memiliki 12 Abang...