Setelah beberapa jam berlalu, kini bel jam pelajaran kedua pun berbunyi. Kristal yang di hantarkan keempat abangnya sampai pintu kelas menjadi sorotan murid-murid sekolah.
"Belajar yang pintar ya cantik."
"Kalo bosen sama gurunya bilang kakak saja, biar kita bolos lagi."
"Kalo perlu sesuatu ke kelas kakak saja."
"Semangat baby."
Keempat pria itu tersenyum lebar berbeda dari mereka kristal justru memasang wajah tak enaknya ketika hampir semua murid wanita menatapnya sinis tidak suka.
"I-iyah, yasudah kalo gitu aku masuk ke kelas dulu."
Kristal buru-buru masuk ke dalam kelas menghindari tatapan mata tajam dari semua murid wanita, bagaimana tidak? Dia mengobrol dengan most wanted di sekolah, bahkan, doyoung sendiri termasuk salah satunya dan mereka hanya tau kalo keempat pemuda itu adalah pemilik sekolah ini kecuali dirinya.
"Yaa! Kenapa kalian memasang wajah seperti itu?! Sana bubar!." Pekik jeongwoo. Lantas mereka pun berhamburan pergi dari koridor.
"Kalian bertiga cepat masuk kelas, jangan tebar pesona di sekolah, mengerti." Ujar doyoung.
"Iyah bang." Sahutnya bersamaan.
Saat hendak melangkah pergi doyoung kembali berhenti melangkah dan menatap ketiga adiknya.
"Kalian sepulang sekolah tolong mampir ke hotel night blue."
"Mau ngapain ke hotel bang sahi?." Tanya junghwan bingung.
"Entahlah, aku juga tidak tahu, makanya kalo punya handphone tuh di lihat isi grupnya bukan hanya scroll doang."
"Dih, marah-marah Mulu cepat tua lho bang dob." Ujar jeongwoo.
"Terus si adek gimana?." Tanya haruto.
"Bang yoshi yang jemput." Ucap doyoung.
"Emang dia tidak ada jadwal pemotretan hari ini?." Tanya junghwan.
"Jadwalnya tidak terlalu sibuk, sore nanti juga udah selesai, udahlah kalian banyak nanya, cepat masuk ke kelas." Seru doyoung melangkah pergi.
"Bang dobby kayaknya harus di ruqyah deh." Ucap jeongwoo.
"Kenapa?." Tanya mereka berdua.
"Marah-marah mulu, jadi takut salah kemasukan setan." Celetuk jeongwoo.
"Yaa! Kau pikir setan mana lagi yang mendaftarkan diri untuk memasuki tubuh bang dobby?." Tanya haruto terkekeh kecil.
"Aku juga tidak tau haha." Mereka terkekeh geli sambil berjalan di koridor menuju kelas.
Kepergian ketiga pemuda itu tanpa sadar bahwa empat wanita cantik berdiri di belakang mereka dengan tatapan mata tidak suka.
"Siapa gadis yang duduk di kelas sepuluh itu?." Tanya gadis berdurasi hitam panjang. Alika Cristina.
"Kalo tidak salah namanya kristal Anastasya." Jawab gadis tinggi yang memakai jepitan rambut pink. Freya Ardina.
"Kristal? Ah aku tau anak itu, yang aku dengar dia itu tidak punya teman, ada si satu tapi cowok dan sangat suka menyendiri gitu, dan poin pentingnya lagi banyak murid-murid yang tidak menyukainya." Jelas si rambut pendek sebahu. Desha Agatha Pricilla.
"Kenapa?." Tanya gadis sebelah desha, Grace Nararya Kirana.
"Entahlah, aku kurang tau soal itu, tapi sepertinya karena dia berani mendekati most wanted di sekolah, mungkin ya." Jawab desha.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brothers Are Mafia || TREASURE
Fanfic{COMPLETED} [✓] "Tidak boleh jauh-jauh" "Bilang aja apa yang kamu mau, nanti kami beliin" "Al pokoknya 24 jam handphone harus tetap aktif, mengerti" "Abang jemput nanti" Dan masih banyak lagi, beginilah ketika hidupku di takdir kan memiliki 12 Abang...