38. Jebakan Untuk Kristal

1.4K 124 0
                                    

Saat malam tiba, kristal berjalan sendirian di luar rumah. Ia memakai outfit berupa jumper berwarna hijau army dan celana pendek warna hitam membuat kaki panjang dan berkulit putih susu itu terlihat, rambut hitam panjang yang tergerai bebas tanpa di ikat.

"Aya mana si, tadi katanya mau janjian di sini, tapi kok tidak ada."

Malam ini kristal minta izin kepada papa dan abangnya untuk keluar bertemu dengan teman sekelasnya yang meminta tolong untuk membantunya mengerjakan tugas fisika yang ia tidak ngerti.

Namun, sedikit aneh kala alamat yang di berikan oleh Aya justru membuat kristal kebingungan, pasalnya ia tau betul jalan ini mengarah ke sebuah klub malam dimana banyak wanita kupu-kupu malam di sana.

Flashback On.

"Kristal tunggu sebentar."

Kristal yang hendak keluar kelas pun mendadak berhenti dan menatap gadis cantik di depannya.

"Iyah, ada apa?."

"Um... Aku mau ngomong sesuatu sama kamu, boleh?."

"Boleh kok, mau ngomong apa memangnya?."

"Gini, aku tuh masih belum faham soal fisika yang di jelaskan tadi, kamu bisa bantu aku tidak?."

"Bantu kamu?."

"Iyah, ayolah kristal, kamu kan murid pintar di kelas masa kamu tidak mau bantu aku, please bantu aku ya."

"Kalo kamu tidak mau bantu aku, nanti aku di pukuli sama papa karena dapat nilai fisika jelek di kelas." Lanjutnya menatap sendu.

Kristal yang tidak tega pun menghela nafas panjang lalu menganggukkan kepalanya.

"Baiklah, aku akan membantu kamu."

"Seriusan?." Kristal mengangguk.

"Aaaaaa makasih banyak kristal, kamu memang baik banget deh hehe."

"Sama-sama, oh ya, jadi kita mau kapan belajarnya?."

"Um... Gimana kalo malam hari saja? Kamu bisa?."

"Malam ini? Kayaknya bisa, mau di rumah aku atau di rumah kamu?."

"Oh, untuk itu tidak di rumah aku ataupun kamu, tapi aku mau ngajak kamu buat ngerjainnya di luar saja biar lebih enak juga suasananya, tenang saja nanti aku kirimin alamatnya ke kamu dan nanti aku jemput kalo kamu sudah sampai di sana."

"A-ah gitu, baiklah."

"Ya sudah kalo gitu, aku tunggu ya nanti malam, bye kristal."

"Bye."

Sedangkan saat meminta izin di rumah.

"Tidak boleh!." Pekik haruto.

"Iyah, kamu tidak boleh pergi." Ucap jeongwoo.

"Tapi bang."

"Dek, bukannya kita semua tidak kasih izin ke kamu, tapi alamat yang kamu kasih lihat ke kita itu tempatnya sepi, dan di situ juga ada klub malam, kamu yang benar aja mau ketemuan di sana." Ucap junghwan.

Kristal mengerucutkan bibirnya, ia terus berusaha agar abang-abang nya itu memberikan izin untuknya keluar dari rumah, sejujurnya ia juga memiliki firasat tidak enak saat tau alamat yang di tujunya itu kemana tapi ia tidak ingin membuat Aya teman sekelasnya merasa kecewa karena ia tidak datang membantu.

My Brothers Are Mafia || TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang