36. Tangan Kanan Bram

1.5K 130 4
                                    

Mereka semua terdiam melihat sosok wanita yang berdiri di hadapan mereka semua.

"Asa, perkenalkan diri kamu."

"Baik tuan." Asa membungkuk sedikit.

"Perkenalkan nama saya enami asa, saya adalah tangan kanannya tuan bram dari Jepang."

"Jadi, gadis ini yang papa bilang mata-mata itu?." Tanya jihoon.

Bram mengangguk. "Benar, dia adalah orang kepercayaan papa setelah patter."

"Wah, cantik." Mereka menoleh ke arah jeongwoo sebelum akhirnya jidatnya mendapat jitakan mulus dari haruto.

"Sakit to!." Pekiknya.

"Rasain! Sesekali serius dikit wo, ngeliat cewek cantik aja matanya langsung hijau." Sarkas haruto.

"Iya iya bawel banget." Ketus jeongwoo.

"Um, asa silahkan duduk." Ucap hyunsuk ramah.

"Tidak perlu tuan, saya berdiri saja."

"Asa, tidak apa-apa duduk saja, anggap kami keluarga kamu juga di sini." Ucap jihoon tersenyum.

"Baiklah tuan, terimakasih." Asa duduk di kursi sebelah patter.

"Papa, bisa ceritakan semuanya ke kami? Aku masih belum mengerti dengan semua ini." Tanya Asahi.

Bram tersenyum lalu menatap ke arah asa yang mengangguk mengerti dengan tatapan bos nya itu.

"Tuan muda, biarkan saya yang menceritakan semuanya." Ucap asa.

"Silahkan asa." Ucap yoshi tersenyum.

"Beberapa waktu lalu saat saya diberikan tugas oleh tuan bram untuk memata-matai kalian, saya segera pergi ke Korea dan mencari alamat kalian yang sudah tuan kirimkan ke saya."

Flashback On.

Hari itu aku sampai di sebuah apartemen milik tuan bram, aku harus menginap untuk beberapa hari kedepan agar misi yang sedang kujalani berjalan dengan lancar.

Sesampainya di apartemen aku duduk di tepi kasur dengan memandang keluar jendela dimana pemandangan Seoul terlihat jelas.

"Temuin anak-anakku, laporkan apapun yang terjadi di sana"

Setiap aku terdiam saat itu juga perintah tuan berputar di otakku. Ya. Aku bukan tipe gadis yang mengulur-ulur waktu untuk menjalankan tugas yang sudah di berikan.

Sedari dulu, aku merupakan salah satu wanita mafia yang terkenal akan kemandiriannya dan juga kelincahannya menghadapi musuh, aku juga tidak suka hal yang membuang-buang waktu, karena bagiku waktu adalah uang, waktu sangatlah berharga untuk setiap momen penting.

"Aku harus segera menjalankan tugas ini dan melaporkannya ke tuan bram."

Setelah beristirahat, malam pun tiba aku mulai mengganti pakaian ku hanya untuk sekedar menyamar, hanya memakai sepatu sneakers, Hoodie hitam, topi, masker dan celana levis hitam. Cukup untuk menutupi identitasku kali ini.

Aku memakai motor sport yang merupakan barang yang di pinjamkan tuan untuk aku pakai selama menjalankan misi, sesampainya aku di alamat yang diberikan tuan, aku berdiri tak jauh dari rumah milik anak-anaknya tuan, aku berdiri di dekat pohon besar untunglah lampu di jalan sini tidak terlalu terang jadi bisa menutupi kehadiranku.

"Siapa itu?." Gumam ku, seorang pria misterius memanjat naik ke balkon, feelingku itu pasti kamar nona kristal.

Prangg!!

My Brothers Are Mafia || TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang