"Saya sudah berhasil membawanya ke markas tuan"
Hyunsuk tersenyum tipis membaca pesan dari asa, ia hanya membacanya tanpa dibalas lagi, kini mobil mereka sudah berada di parkiran sekolah, sesuai keinginannya tidak ada murid-murid yang tahu jika dirinya sebagai pemilik sekolah hadir bersama semua adik-adiknya.
"Kali ini kalian akan menyesali perbuatan kalian kepada adikku."
Tak menunggu lama, ia keluar dari dalam mobil memakai jas berwarna merah muda, kemeja putih dan sepatu hitam sedangkan jihoon dia memakai jas biru muda di padukan kemeja putih dan sepatu hitam, sisanya memakai outfit mereka masing-masing.
"Haruto, jeongwoo, junghwan dan doyoung dimana?." Tanya hyunsuk.
"Bang!." Mereka menoleh ke belakang dimana keempat adik mereka muncul begitupun bersama youra.
"Panjang umurnya." Ucap yoshi terkekeh kecil.
"Mereka sudah di aula." Ucap doyoung.
"Bagus, lalu dimana kristal?." Tanya Hyunsuk.
"Kami sedari tadi tidak melihat kristal bang." Sahut jeongwoo.
"Mungkin dia lagi menenangkan diri, biarkan saja, youra. Apa yang kamu dapatkan hari ini?." Tanya hyunsuk.
"Aku merekam saat kristal di rendahkan mereka di koridor tadi pagi."
Mereka memperhatikan dengan seksama video dimana Alika cs mulai menjatuhkan harga diri kristal di depan banyak murid.
"Sialan! Mereka benar-benar harus diberikan pelajaran!." Sarkas yedam.
"Biarkan saja mereka bersenang-senang dengan menjatuhkan harga diri kristal, tapi setelah ini akan aku buat mereka berlutut minta maaf di hadapan kristal." Ucap Asahi mengepalkan tangannya.
"Lalu bagaimana dengan jaemin dan asa?." Tanya youra.
"Asa sedang di markas, dia berhasil membawa gadis itu ke markas kalo jaemin sepertinya dia sedang bersama kristal, atau kemungkinan besar dia sedang memantau kristal dari jauh."
Mereka mengangguk kompak dengan ucapan jihoon.
"Lalu bagaimana dengan akun-akun yang sudah komentar jahat bang? Mereka juga harus diberikan hukuman." Tanya haruto.
"Tenang saja, yedam sudah mendapatkan informasinya." Ucap mashiho.
"Sudah, lebih baik kita masuk sekarang dan buat kejutan untuk mereka, tapi sebelum itu, hubungi jaemin untuk membawa kristal ke aula." Ucap hyunsuk.
"Aku akan menelpon nya." Ucap jaehyuk. Mereka mengangguk.
___________________
Sedangkan di lain tempat, kristal berada di rooftop, ia menumpahkan segala isi di dalam hatinya. Angin berhembus menerpa wajahnya tidak di hiraukan oleh kristal yang sedang menangis, dari kejauhan ada jaemin yang terus memandang ke arahnya.
"Maafkan aku, tolong tunggu sedikit lagi agar aku bisa menghapus air mata itu." Batin jaemin.
"Padahal itu berita bohong, tapi kenapa rasanya aku sakit hati sekali di rendahkan sama mereka semua hiks."
"Bukan, bukan karena aku tidak berani membantah, tapi karena aku malu di tatap penuh hina sama mereka semua hiks." Lanjutnya.
Jaemin semakin tidak tega kala melihat kristal menumpahkan semua air matanya, sampai ketika ponselnya bergetar ia pun segera merogoh saku celananya.
"Kami di aula, bawa kristal saat bang jihoon memberikan aba-aba nanti"
Ya. Pesan itu dari jaehyuk, lantas jaemin pun kembali memasukan ponsel miliknya ke saku celana dan berjalan mendekati kristal.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brothers Are Mafia || TREASURE
Fanfiction{COMPLETED} [✓] "Tidak boleh jauh-jauh" "Bilang aja apa yang kamu mau, nanti kami beliin" "Al pokoknya 24 jam handphone harus tetap aktif, mengerti" "Abang jemput nanti" Dan masih banyak lagi, beginilah ketika hidupku di takdir kan memiliki 12 Abang...