Bab 7 - Malam Pertama

85K 3.2K 173
                                    

Warning! Mengandung konten dewasa!

Memasuki jam tidur, keluargaku dan nenek Rahma masih mengobrol bersama di ruang tengah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Memasuki jam tidur, keluargaku dan nenek Rahma masih mengobrol bersama di ruang tengah. Lebih tepatnya tidak semua keluargaku, hanya orang tuaku karena Bang Alfi sudah pulang sejak tadi, sedangkan Adnan tengah mengobrol dengan Brian di teras rumah.

"Nenek udah ngantuk? Kalau udah entar saya antar ke kamar," kata mama.

"Boleh, tolong ya. Nenek udah ngantuk nih."

Aku menatap mama yang beranjak dari duduk bersama nenek Rahma. Mama mengantar nenek ke kamar tamu yang ada di lantai dua. Tak berselang lama, mama kembali ke ruang tengah bertepatan dengan Brian dan Adnan yang juga kembali ke sini.

Pandangan mataku bertemu dengan Brian sejenak lantas aku memalingkan wajah lebih dulu. Astaga, rasanya canggung, apalagi dengan status baru kami.

"Bri, kamu juga tidur sana," kata mama kepada Brian, kemudian mama menatapku. "Kamarmu udah diberesin kan?"

"Buat apa?"

"Kamu ini! Kan mau tidur sama Brian, jangan bilang kalau kamarmu berantakan?!"

"What?! A-aku tidur sama Brian? Bukannya Brian tidur sama Nenek Rahma?"

"Ya enggaklah, Brian tidur sama kamu, kalian kan udah suami istri."

Oh, tidak.

Aku melongo kaget. Saat kutatap Brian, dia hanya melempar senyum padaku. Aku tidak tahu apa maksud dari senyumnya, tetapi yang jelas mampu membuatku berdebar dan memikirkan wleowleo. Apa yang terjadi kalau kami tidur sekamar? Duh, aku 'kan belum siap melakukan wleowleo.

"Ka-kamarku nggak berantakan kok. A-ayo ikut aku, Bri," ajakku dengan gugup.

Tak mungkin aku menolak perintah mama, apalagi Brian kini suamiku. Tak ada salahnya kalau Brian tidur bersamaku.

Ya, tidak apa-apa. Lagi pula aku bisa membuat guling pembatas di tengah agar dia tidak menyentuhku saat tidur. Karena tidak mungkin kalau aku menyuruhnya tidur di lantai kamar 'kan?

Tiba di dalam kamarku, sontak aku melotot melihat bra dan celana dalamku tergeletak di atas kasur. Lupa! Tadi aku terburu-buru berganti pakaian setelah mandi, jadi belum meletakkan bra dan celana dalam kotor ke dalam keranjang cucian!

Aku berlari dengan kecepatan super untuk mengambil bra dan celana dalamku yang bermotif strawberry lalu melemparnya ke keranjang cucian. Semoga saja Brian tak melihatnya, malu!

"S-sorry, tadi ada baju kotor. Kamu sekarang bisa tidur," ucapku sambil tersenyum canggung kepada Brian.

"Aku mau numpang ke kamar mandi dulu boleh, Kak?"

Sopan sekali, mau ke kamar mandi pun izin dulu, padahal dia bisa langsung memakainya.

"Iya, silakan."

Marrying The Hot Berondong (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang