“Semangat nyolo ya, Dek Suami!”
“Ih, Kak Au!”
“I'm going solo-lo-lo-lo-lo-lo~”
Aku kembali tertawa setelah bernyanyi. Ternyata asyik juga menggoda Brian, wajah kesalnya yang seperti bocah mengambek membuatku gemas.
Kasihan karena sepertinya Brian butuh untuk menuntaskan hasratnya segera, aku tak lagi menggodanya, kini benar-benar pergi dan menutup pintu mobil.
Sebenarnya aku tak menyangka kalau milik Brian bisa bangun akibat ulah isengku. Apa itu artinya sebenarnya Brian suka saat disentuh atau digoda olehku? Tetapi mengapa dia belum juga menyentuhku lebih lanjut? Hm, aku bingung, ataukah harus aku yang mulai duluan?
Aku berpikir sambil berjalan ke pintu masuk kafe bagian belakang. Belum sempat tiba di sana, mucul sosok Matthew yang baru memarkirkan motor ninjanya, kemudian dia beranjak turun dari atas motor usai melepas helm.
“Selamat pagi, Memet si Pak Bos!” sapaku sambil menyengir singkat.
Matthew tak membalas sapaanku. Dia berjalan mendekat ke arahku dengan raut serius. Memangnya ada apa, ya? Apakah aku sempat membuat kesalahan saat bekerja?
“Tadi lo dianter sama siapa, Ror?”
Oh, ternyata itu. Sepertinya dia melihatku yang keluar dari mobil Brian.
“Uhm ... temen.”
Mengenai pernikahanku dengan Brian, aku belum bercerita kepada Matthew dan Melanie. Rencanaku akan memberikan surprise berupa undangan resepsi pernikahan agar mereka datang nanti.
“Gue baru pernah liat mobil itu. Temen lo yang mana?”
Matthew sedekat itu denganku sejak zaman SMA sampai kuliah, jadi dia juga hapal teman-temanku yang jumlahnya tidak banyak.
“Ada lah, temen baru gue.”
Matthew mengangguk-angguk. Untungnya dia tak bertanya lebih lanjut. Namun, aku merasa canggung, karena setelahnya hanya ada keheningan di antara kami dengan Matthew yang menatapku lama tetapi tak bicara apa pun.
“Kenapa, Met? Ada yang mau lo omongin lagi sama gue?”
“Soal tadi malem. Kenapa lo nggak angkat telepon dari gue?”
“Loh, emangnya lo telepon? Sebentar, gue cek dulu.”
Aku membuka ponsel, ternyata benar ada telepon masuk dari Matthew tadi malam. Dilihat dari jamnya, itu pada saat aku selesai makan malam.
Ponselku di-silent, karena itulah tidak tahu ada telepon masuk. Dan pada saat itu, kalau tidak salah aku berada di kolam renang, berciuman panas dengan Brian.
Mengingat soal ciuman di kolam renang membuat wajahku memanas. Aku buru-buru mengipasi wajahku dengan tangan.
“Muka lo merah. Lo kenapa? Lagi demam?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Marrying The Hot Berondong (TAMAT)
Romance"Dia ... Brian yang dulu sering main ke rumah kita pakai sempak Batman sama kaus dalam putih?!" Aurora (23 tahun), telah membuat kesalahan dengan lelaki hot yang disangka seumuran dengannya. Ternyata lelaki itu adalah tetangganya semasa kecil yang l...