Bab 25 - Kedatangan Papa Brian

24.3K 1.8K 38
                                    

“Hello guys! Ini Brian dari ‘Brian AG Art’

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Hello guys! Ini Brian dari ‘Brian AG Art’. Pertama-tama gue mau ngucapin terima kasih banyak buat yang udah subscribe channel YouTube gue. Tanpa kalian, channel YouTube gue nggak akan bisa menjadi seperti sekarang ini.”

Aku menatap Brian yang sedang berbicara di depan kamera. Aku sedang menonton dari belakang kamera bersama satu teman Brian yang bertugas memvideo.

Kali ini Brian sedang membuat video Q&A dan untuk pertama kalinya menunjukkan wajahnya. Video ini dibuat sebagai janji dari Brian kalau subscribernya sudah mencapai tiga juta. 

Rekaman video dibuat setelah Brian pulang kuliah di sore hari. Dia sudah masuk kuliah lagi dan kini berada di semester dua. Setiap harinya, Brian semakin baik dalam memperlakukanku. Aku tersenyum melihat betapa tampannya dia saat ini, ya setiap hari memang tampan sih atau mungkin ini pandangan orang bucin sepertiku.

“Pertanyaan pertama. Kak Brian umur berapa? Hm ... sekarang gue sembilan belas tahun.”

“Pertanyaan kedua. Apa kesibukan sehari-hari? Kesibukan gue sehari-hari nggak banyak, cuma kuliah, ngerjain tugas, bikin konten melukis, dan bantu-bantu istri di rumah. Kurang lebih kayak gitu.”

“Pertanyaan ketiga. Jomblo nggak? Jawabannya, enggak. Banyak yang ngira gue masih jomblo, bahkan ada yang ngira gue pacaran sama artis—gue nggak tau kenapa kalian mikir gitu. Kayak yang tadi udah gue jawab di pertanyaan sebelumnya kalau gue bantu-bantu istri di rumah. Ya ... gue udah menikah, bukan jomblo apalagi pacaran sama artis.”

Brian tiba-tiba menatapku dan tersenyum. Melihat itu, aku juga turut tersenyum padanya.

“Next. MBTI Kakak apa?” Brian terdiam sejenak. “Nggak tau, gue belum pernah tes.”

“Apa yang disukai selain melukis? Kalau ini jawabannya ada banyak. Gue suka olahraga—terutama renang, masak, baca buku, ngegame, and many more.”

Beberapa pertanyaan terus dibaca oleh Brian dan dijawab. Total ada dua puluh pertanyaan yang dijawab. Sebenarnya pertanyaan yang masuk sangat banyak—aku sempat membacanya—tetapi teman Brian sudah memilihnya menjadi hanya dua puluh pertanyaan.

Selesai rekaman video, Brian dan temannya membahas beberapa hal lain, sedangkan aku pamit pergi ke kamar. Mendadak ingin rebahan sebelum menyiapkan makan malam.

Cukup lama aku rebahan sambil melamun hingga Brian datang ke dalam kamar dan memanggilku, katanya temannya itu hendak pamit pulang.

“Hati-hati di jalan ya.”

“Iya, Kak. Saya pamit dulu.”

Teman Brian mengangguk sopan padaku yang kubalas dengan senyum. Selepas kepergian teman Brian, aku kembali rebahan di atas kasur dengan Brian yang mengikutiku.

Aku mengulurkan tangan hendak mengambil ponsel di atas nakas, tetapi Brian malah menarik tanganku lantas memposisikan diri di atasku.

“Mau apa kamu?”

Marrying The Hot Berondong (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang