Bab 12 - Mengurut Nasar

58.5K 2.7K 73
                                    

Warning! Mengandung konten dewasa!

Warning! Mengandung konten dewasa!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku menoleh, menatap adikku. "Nan, gue harus gimana?"

"Ayo kejar Brian! Jangan diem aja!"

Tanganku ditarik oleh Adnan. Kami berjalan tergesa keluar dari dalam kafe menuju parkiran. Brian berjalan mobilnya, aku bergegas mendekat ke arah Brian.

"Bri, tadi kamu pasti salah paham. Aku-"

"Kak Au mending balik ke kafe, karena masih jam kerja," kata Brian tanpa menatapku.

Kini aku pasti telah benar-benar membuat kesalahan. Pasti Brian marah.

"Bri ..."

Aku mengulurkan tangan, berusaha meraih tangan Brian. Saat baru menyentuhnya, Brian langsung bergerak menjauh hingga aku tak dapat menggapainya.

"Nan, kita ke kafe lain aja," kata Brian pada adikku.

"Tapi, Bri ..." Adnan menatapku, sepertinya dia ingin memberikan ruang padaku agar bisa bicara berdua dengan Brian.

"Ayo, Nan."

Brian tampak ngotot, dia menatap adikku lamat-lamat lantas memasuki mobilnya. Aku menatap Adnan yang menghela napas.

"Entar lo harus jelasin yang sebenernya ke Brian, Kak. Jangan bikin dia kecewa."

Aku mengangguk, menatap kepergian mereka dengan perasaan berkecamuk. Sungguh, aku tak menyangka Matthew akan memelukku, dan lebih tak menyangka lagi kalau Brian datang ke kafe ini bersama Adnan lantas berakhir salah paham.

Setelah mobil Brian benar-benar pergi, aku kembali masuk ke dalam kafe. Terlihat Matthew masih di posisi semula, dia kini memandangku.

"Kenapa adik lo bilang kalau lo selingkuh waktu pelukan sama gue? Maksudnya selingkuh dari siapa? Apa lo udah punya pacar?"

Matthew memberondongku dengan berbagai pertanyaan. Seandainya dia bukan bosku, aku pasti sudah marah-marah padanya.

"Ya! Gue udah punya cowok! Dia yang tadi dateng sama Adnan!"

Matthew terbelalak. Dia terdiam cukup lama dengan raut kaget.

"Sorry, gue nggak tahu."

Aku menatap sebal ke arah Matthew, karena tadi dia bersikap seenaknya dengan memelukku. Walaupun dia masih menyukaiku dan aku masih ada sedikit perasaan padanya, tetapi tindakannya tadi tetap tidak kusukai.

Untuk saat ini, biarlah Matthew mengira kalau aku punya pacar. Setidaknya dengan begitu, aku yakin dia tidak akan dekat-dekat denganku lagi dan menimbulkan salah paham.

***

Hari ini terasa melelahkan. Pulang kerja, Brian tidak menjemputku, dia juga tidak menghubungiku. Aku berusaha untuk maklum, pasti dia masih marah padaku.

Marrying The Hot Berondong (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang