Bab 10 - Morning Kiss Everyday

48.6K 2.8K 68
                                    

Saat ini aku merasa seperti seorang maling yang ketahuan mencuri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini aku merasa seperti seorang maling yang ketahuan mencuri. Selain itu, saat menatap Brian, aku merasa takut dan seperti tercekik hanya dengan keberadaannya. Dia seperti sosok yang berbeda.

Aku terus berjalan mundur saat Brian melangkah maju mendekat ke arahku. Hingga akhirnya langkahku terhenti saat terhalang kursi.

“Kak Au ngapain malam-malam di sini?”

Aku bahkan lupa tujuanku keluar kamar tadi untuk apa.

“A-aku ... anu ...”

Sontak, aku melotot kaget saat Brian tiba-tiba meraih tubuhku lalu menggendongku. Takut terjatuh, aku bergegas mengalungkan tangan ke leher Brian. Astaga, mengapa dia tiba-tiba menggendongku?

“Kamu kenapa gendong aku?”

“Kita balik ke kamar sekarang.”

Aku terdiam, pasrah dalam gendongan Brian. Dia berjalan ke arah kamar. Teringat tentang aku yang tadi mengintip Brian, mendadak aku merasa bersalah dan sepertinya harus meminta maaf sekarang.

“Bri, maaf. Aku tadi—”

“Mending Kak Au tidur.”

Brian sepertinya tak ingin membahas kejadian tadi. Daripada kena marah, akhirnya aku memilih untuk diam.

Tiba di kamar, aku direbahkan oleh Brian di atas kasur. Tak ada lagi guling pembatas di antara kami. Saat aku sudah rebahan, Brian menyusul di sebelahku. Sebelum itu, Brian menyempatkan melepas kaus yang sepertinya tadi dia pakai lagi.

“Bri, kamu marah?”

“Apa aku keliatan kayak orang marah?”

“Iya,” anggukku dengan jujur. “Sebenernya dari tadi kamu keliatan kayak orang lagi marah, waktu di deket kolam renang. Sorry aku ngintip kamu.”

Aku memutuskan untuk bicara jujur kalau sudah mengintipnya. Dengan berkata jujur, aku harap Brian tak akan marah padaku.

Brian tak kunjung menyahut. Dia tampak menghela napas singkat, kemudian tanpa permisi menarikku ke dalam pelukannya. Kalau aku dipeluk tiba-tiba seperti ini, itu artinya dia tidak marah padaku ‘kan?

“Maaf kalau aku bikin Kak Au takut.”

Aku merespon dengan gelengan singkat, walaupun sebenarnya aku memang sempat takut melihatnya.

“Kamu lagi ada masalah apa? Bisa cerita sama aku.”

Brian menggeleng, dia memelukku semakin erat. Ternyata dia belum mau bercerita padaku. Tak apa, untuk saat ini aku masih bisa menunggu.

“Btw, Kak. Aku nggak suka kalau ada orang yang ngintip diam-diam, kayak yang Kak Au lakuin tadi.”

“Ka-kamu marah?” Aku mendadak panik.

“Sejujurnya sih iya.”

“Aku harus apa biar kamu nggak marah lagi ke aku?” Pertanyaan itu meluncur begitu saja dari mulutku.

Marrying The Hot Berondong (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang