Bab 29 - Hadiah Menggiurkan

25.3K 1.6K 64
                                    

Warning! Mengandung konten dewasa!

Aku baru selesai periksa ke dokter kandungan bersama Brian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku baru selesai periksa ke dokter kandungan bersama Brian. Hasilnya menunjukkan kalau aku benar-benar hamil dan usia kandungannya sudah mencapai lima minggu. Bagaimana bisa aku baru menyadarinya sekarang? Padahal sudah cukup lama.

Aku memeluk pinggang Brian sambil berjalan ke parkiran rumah sakit. Mendongak, aku menatap Brian yang tak berhenti menatap hasil USG, matanya berbinar senang seperti bocah yang mendapatkan mainan baru. Aku terkekeh melihatnya.

“Kamu seseneng itu?”

Brian mengangguk. “Apa kamu nggak seneng?”

“Seneng dong. Kamu udah siap jadi Papa?”

Brian mengangguk lagi. “Aku mau bangun keluarga sesuai yang aku mau dan jadi Papa yang baik, nggak kayak Papaku. Aku harap bisa terwujud.”

Kuharap juga begitu dan aku yakin lelaki sebaik Brian pasti bisa memperlakukan anak dengan baik. Tentunya kami harus belajar banyak hal sebelum anak kami lahir ke dunia.

“Ada yang mau kamu beli?” tanya Brian saat mobil sudah memasuki jalan raya.

“Enggak.”

“Nggak mau makan sesuatu?”

“Makan kamu,” bisikku.

Brian mendengkus. “Jangan mancing, Au ...”

Aku tertawa melihat wajah Brian yang memerah. Ingin menggodanya lebih lanjut, tetapi sepertinya ide yang buruk karena dia sedang menyetir. Lebih baik aku diam saja.

Belum sampai di rumah, Brian sudah menghentikan laju mobil. Dia menuju suatu supermarket lantas memarkirkan mobil di sana.

“Mau ngapain, Bri? Bahan makanan masih ada di rumah.”

“Beli susu buat kamu.”

“Susu apa? Nggak usah.” Sejujurnya aku kurang suka minum susu.

“Susu ibu hamil. Ayo beli,” ajak Brian lantas membukakan pintu mobil untukku.

Baiklah kalau sudah seperti ini, mari beli. Berharap saja nanti aku tak muntah saat meminumnya. Jika sedang dalam kondisi normal pun aku tak terlalu suka minum susu karena bisa membuatku mual, apalagi kalau kondisinya sedang seperti ini.

***

Bau wangi masakan, tetapi aku sedang tidak enak untuk makan jadi lebih baik tidur lagi. Namun, rencanaku untuk tidur lagi gagal karena setelah itu Brian masuk ke kamar dan menyuruhku bangun.

“Au, ayo bangun.”

“Sebentar lagi.”

“Sarapan dulu.”

Aku menggeliat masih dengan memejamkan mata.

“Makan sekarang atau aku yang makan kamu,” bisik Brian.

Marrying The Hot Berondong (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang