"jadilah Bulan di setiap bab yang kalian baca"
February 2018
Kalian pernah gak sih merasakan apa yang Bulan rasakan saat ini? Contohnya, awal Bulan bersekolah disini Bulan sama sekali tidak pernah mengetahui ada sosok Fajar di sekolah ini. Sampai akhirnya ia mengetahui Fajar sejak Bulan bergabung di klub Pramuka beberapa bulan lalu. Karena tau ada sosok Fajar yang berada di satu tempat yang sama dengannya, sekarang diluar kegiatan klub Pramuka sekalipun, sosok Fajar terus saja terlihat oleh Bulan. Entah itu ketika baru datang di parkiran, di Mushola, di perpustakaan atau di manapun Bulan bisa mengetahui keberadaan kakak kelasnya itu.
Mengenai perasaan Bulan masih sama kok. Ia masih suka dengan Fajar, meskipun tidak ada sama sekali kemajuan diantara keduanya karena Bulan juga tidak berani terang-terangan. Biarlah perasaannya ini berjalan dengan sendirinya.
Bulan sudah sejak lama juga menyimpan nomor WhatsApp milik Fajar, dan dia mendapatkan nomor Fajar dengan mudah. Karena bergabung di ekstrakulikuler Pramuka ia juga dimasukan dalam grup mereka, dan disitulah nomor Fajar ia dapatkan. Tapi sampai saat ini bulan belum berani mengirim Fajar pesan. Bisa Bulan tebak juga bahwa Fajar tidak menyimpan nomornya.
"Lagian buat apa dia nyimpen nomor kamu, bulan?""Ya. Kamu gak marah kan sama aku?" Bulan bertanya pada Alya yang berada di sampingnya itu
"Kenapa aku harus marah si Bul?" Tanya balik Alya.
"Maaf aku mutusin buat keluar dari klub Pramuka. Kayaknya aku gak cocok di ekstrakulikuler begitu" benar kemaren malam Bulan memutuskan untuk mengundurkan diri dari klub Pramuka itu. Bulan rasa sudah cukup ia berada disana. Lewat pesan yang ia kirim di grup dan setelah itu langsung keluar dari grup, kini Bulan bukanlah lagi bagian dari Klub tersebut ."Gak papa kali, santai aja. Lagian aku malah kasian ke kamu kalau kamu keluar" Alya meletakkan ponsel yang sejak tadi berada di tangannya.
"Kasian kenapa?" Tanya Bulan bingung
"Susah deh ketemu sama gebetannya nanti" Alya tersenyum jahil seraya menaik turunkan alisnya.
Bulan sedikit tersipu malu "kan masih satu sekolah. Bisa aja ketemu"
"Woy ghibah gue ya Lo berdua!" Teriak Acha yang baru saja tiba
"Gr banget!" Cibir Bulan
"Gak ngajak-ngajak ya kalian ghibah" Acha berpura-pura kesal
"Lo kan anak yang sibuk! Maklum anggota OSIS kan Bul" benar, diantara mereka Acha adalah salah satu anggota OSIS di sekolahnya. Selain Acha ada lagi Rani yang juga menjadi anggota OSIS dari geng mereka.
"Mana si Rani?" Tanya Bulan yang belum melihat keberadaan Rani
"Lagi nge wibu dia" jawab Acha yang langsung dipahami oleh Bulan, memang anak itu kadang bisa menjadi seorang kpopers kadang seorang wibu.
"Eh bul, kamu beneran mundur nih dari klub Pramuka?" Tanya Acha dan dibalas anggukan oleh Bulan
"Udah aku duga sih kamu gak bakal kuat! Baik kamu ikut aku nari aja" tawar Acha dan kali ini dibalas gelengan oleh Bulan.
"Engga ah! Tambah gak bisa aku kalau itu""Oh ya, Bul! Aku tadi ngeliat gebetan kamu tau!" Acha mulai menggoda Bulan
"Dimana?" Tanya Bulan yang ikut penasaran
"Di depan ruang OSIS. Gak tau tuh ngapain dia tadi" jelas Acha."Kamu serius gak mau nih Bul, aku sama bang Adi coba jadi Mak comblang buat kamu sama bang Fajar? Lumayan nih! Bang Adi dukung juga" entah sudah berapa kali Alya menawarkan hal yang sama untuknya. Namun jawaban Bulan juga akan terus sama "engga ya, makasih ya" Bulan tidak mau membuat Fajar merasa tidak nyaman nantinya.
"BULANNNNN!" Teriak Rani yang baru saja sampai ke kelas yang berhasil mengejutkan mereka bertiga.
"Apa sih Ran?! Teriak teriak segala!" Sungut Acha
KAMU SEDANG MEMBACA
LANGIT
Teen Fiction" Kak, kamu tau kenapa aku suka sekali dengan langit? " " karena dia indah? " " betul! salah satunya itu. Tapi selain indah ada satu yang aku pelajari dari filosofi langit " Bulan mengentikan sebentar kalimatnya. " langit itu kamu! langit mengajarka...