bagian 19

763 89 2
                                    

Jadilah Bulan di setiap bab yang kalian baca

Sudah lebih satu bulan sudah Bulan berusaha menunjukkan perasaannya kepada Fajar. Meski tanggapan Fajar hanyalah tanggapan yang bisa dibilang lebih ke menyakiti hati Bulan, Bulan tetap tidak mau untuk berhenti. Justru Bulan semakin berusaha, mengingat tak lama lagi, benar-benar tak akan lama lagi, ia mungkin tidak akan bertemu lagi dengan Fajar.

Bulan menuliskan beberapa kata di buku yang ia khususkan untuk Fajar. Buku yang mungkin suatu saat akan menjadi kenangan tertulis jika suatu saat nanti bukan Fajar lagi yang Bulan cintai.

"Bul, dicari Alya sama Acha tuh di luar" Beritahu Ika yang hari ini tengah libur bekerja karena hari Minggu

"Suruh masuk aja kak" Memang keduanya sudah memberi tahu Bulan bahwa mereka akan berkunjung ke rumah Bulan.

Tak lama Alya dan Acha masuk ke dalam kamarnya.

"Ngapain kamu Bul?" Tanya Acha seraya merebahkan tubuhnya di kasur milik Bulan, diikuti dengan Alya

"Biasa. Nulis keseharian" jawab Bulan dengan menutup buku diary yang sudah ia tulis sejak satu jam yang lalu

"Gimana perkembangan kamu sama bang Fajar Bul?" Tanya Alya membuka obrolan

Bulan membuang Nafar kasar. Rasanya tak ada sama sekali perkembangan diantara hubungan Bulan dan juga Fajar, justru semakin memburuk. Fajar memang tidak lagi mendiami dirinya, setiap Bulan berbicara laki-laki itu akan sebisa mungkin menjawab perkataan Bulan.

"Ya begitu sih! Gak ada kemajuan apa-apa" Bulan menoleh ke arah Alya

"Kamu sendiri gimana? Udah baikan sama kak Adi?" Hubungan Alya dan juga Adi seperti yang Bulan ketahui sedang tidak baik-baik saja. Mereka tengah memasuki fase dimana pertengkaran kecil terus saja terjadi

"Paling balikan lagi Bul! Kaya gak tau aja" Bukan Alya yang menjawab, tapi Acha

Alya tersenyum malu "tau aja Lo Cha"

"Tau lah! Ini bukan yang pertama kalinya ya!"

"Eh guys ke toko buku yang deket sekolah yuk! Ada novel yang gue incar nih" ajak Alya

"Boleh! Yuk!" Acha menyetujui langsung

"Gas deh!"

Mereka bertiga beranjak dari posisi mereka. Bersiap-siap pergi ke toko buku yang terkenal murah dan lengkap itu.

"Bu, Bulan mau ke toko buku bareng Acha sama Alya ya" Bulan menghampiri Ummi yang tengah duduk bersantai di ruang tengah bersama dengan Ika

"Oh iya nduk, pergi aja! Tapi jangan sampai Maghrib pulangnya ya! Nanti ayah kamu nyariin" Balas Ummi

"Siap Ibu! Kami akan memulangkan Bulan sebelum Maghrib dalam keadaan utuh dan sehat!" Ummi tertawa mendengar penuturan yang baru saja Alya ucapkan itu.

"Awas ya sampe Bulan gak pulang dalam keadaan utuh! Termasuk rambutnya jangan sampe jatuh! Kalau ada rambutnya yang jatuh satu helai aja, bakal kak Ika cincang kalian berdua!!" Ucap Ika

"Waduh ngeri amat bah! Gak jadi ngajak Bulan deh!" Sahut Acha

"Sudah-sudah. Ayo cepet berangkat! Nanti kesorean kalian" ummi menghentikan candaan mereka

"Yaudah kalau gitu, kami berangkat ya Bu. Assalamualaikum" Bulan menyalami tangan ummi dan juga Ika diikuti oleh kedua temannya

"Hati-hati ya kalian"

Ketiganya pergi menggunakan gocar yang tadi sudah Acha pesan.

.......

Toko buku yang mereka kunjungi kali ini lumayan ramai, mungkin dikarenakan ini hari libur.

LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang