Jadilah Bulan di setiap bab yang kalian baca
"Halo! Kenapa kak?" Tanya Bulan ketika kakaknya mengangkat panggilan nya. Sementara Fajar masih di tempatnya dan tak bergeming.
"APA?!" Seru Bulan dengan suara yang terdengar sangat panik. Fajar yang mendengarnya pun tak kalah panik.
"Bulan bentar lagi kesana kak. Tunggu Bulan ya" Fajar masih memperhatikan Bulan yang kali ini kedua matanya sudah basah.
"Ada apa Bulan?" Tanya Fajar khawatir.
"Kak, aku pamit pulang dulu! Makasih sudah mau menyempatkan bertemu sama aku" bukannya menjawab pertanyaan Fajar, gadis itu justru pamit untuk yang kedua kalinya dengan Fajar.
Bahkan belum sempat Fajar menjawab, Bulan sudah hendak pergi dari hadapan Fajar.
Dengan gerak cepat, Fajar meraih tangan Bulan sebelum gadis itu benar-benar pergi tanpa menjawab apa yang terjadi.
Bulan tampak terkejut melihat tangan Fajar yang besar itu melingkar di pergelangan tangannya.
Bulan menatap Fajar.
"Ada apa, Bulan? Ada sesuatu yang terjadi?" Fajar masih tak melepas genggamannya.
"Ayah aku masuk rumah sakit kak. Aku harus cepat kesana" Jawab Bul akhirnya.
Bukannya melepas genggamannya, Fajar justru menarik pergelangan tangan Bulan untuk mengikuti langkah kakinya.
"Kak mau kemana? Aku harus nyusul ayah" ucap Bulan merasa heran.
"Kamu mau nunggu ojek atau naik taxi, gitu? Itu justru memperlambat, Bulan!" Jawab Fajar masih menarik Bulan.
"Terus aku harus gimana?" Bulan mengehentikan langkahnya.
Fajar yang tadi terus fokus ke depan, kini mengalihkan pandangannya ke arah Bulan yang berada di belakangnya.
"Saya bawa motor! Saya bisa mengantar kamu!" Jawab Fajar tegas seraya kembali menarik Bulan ke arah parkiran tempat dimana motornya berada.
Bulan pasrah. Benar juga apa yang dikatakan Fajar. Menunggu ojek online atau naik taxi akan memperlambat dirinya. Beruntungnya Fajar membawa motor, sehingga mereka tidak akan kena macet.
"Saya gak bawa helm lebih!" Fajar baru sadar, dirinya hanya membawa satu helm. Bagaimana mungkin dia membawa Bulan tanpa helm untuk gadis itu?
"Gak papa kak! Aku naik angkutan umum aja. Aku gak mau ngerepotin kakak juga" Bulan sudah berniat untuk pergi. Melihat itu, Fajar kembali meraih pergelangan tangan Bulan.
"Kamu tunggu sini! Saya akan Carikan helm untuk kamu!" Perintah Fajar yang terdengar tidak dapat untuk Bulan tolak.
Fajar kembali ke dalam perpustakaan yang tadi ia datangi.
"Mbak! Maaf. Mbak nya bawa helm gak?" Tanya Fajar ke salah satu pegawai yang ada di perpustakaan itu.
Pegawai itu mengangguk.
"Iya, bawa mas. Kenapa?""Boleh saya pinjam?" Terlihat raut tak yakin dari pegawai yang Fajar minta pinjami itu.
Fajar mengeluarkan KTP dan juga dua lembar uang seratus ribuan.
"Mbak nya bisa pegang KTP saya. Ini uangnya buat mbak juga. Saya gak akan lama. Pasti saya balikin helm mbak nya" Fajar masih terus membujuk.
"Bentar mas, saya ambil helm saya dulu" Fajar menghela nafas lega.
Tak lama pegawai tadi kembali dengan helm ditangannya.
"Ini mas! Tolong dibalikin secepatnya ya mas!" Fajar menerimanya dengan senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
LANGIT
Teen Fiction" Kak, kamu tau kenapa aku suka sekali dengan langit? " " karena dia indah? " " betul! salah satunya itu. Tapi selain indah ada satu yang aku pelajari dari filosofi langit " Bulan mengentikan sebentar kalimatnya. " langit itu kamu! langit mengajarka...